Entah kegilaan apa atau mungkin Ayahnya hanya iseng. Beberapa hari sebelum hari perburuan tahunan Ayah mereka membeli sebuah Mansion di Ibu Kota.
Lokasi tempat tinggal mereka memang cukup jauh, terbukti dengan jarak seharian penuh yang harus di tempuh jika ingin sampai di Ibu Kota.
Ayah mereka sangat jarang datang ke Ibu Kota, kalaupun ada pertemuan di Istana dia lebih suka menunjuk satu anaknya untuk menjadi wakilnya. Jika mendesak dan Justine sendiri yang harus hadir maka mereka akan memilih tinggal di penginapan.
Kekayaan Kacisea memang berlebiham, tapi ini agak membuat kaget. Benar-benar aneh, Ayah mereka bisa membeli sebuah Mansion besar di tengah kota yang bahkan beberapa renovasi yang dilakukan pada bangunan itu selesai dalam waktu beberapa hari. Berapa banyak orang yang mengerjakannya jika secepat itu?
Mungkin karena mereka akan datang dengan rombongan Ayah mereka akhirnya membeli sebuah Mansion.
Bahkan Mansion ini agak lebih megah dari Mansion depan, walaupun tetap saja Mansion utama mereka adalah yang paling besar.
Tidak ada tanaman berbahaya ataupun tempat menyiksa orang hingga tewas. Normal.
Bahkan kata Ayahnya jika Chryssant perlu ke kota tidak perlu lagi tinggal di penginapan, tinggal saja di Mansion ini.
Pelayannya juga banyak. Lengkap.
Kalau boleh jujur uang saku Chryssant dan dana bulanan untuk semua keperluannya memang sangat besar, kalikan saja itu dengan sebanyak anak Justine lalu tiga istrinya yang hampir semua gila akan barang mewah. Dua Mansion dengan pelayan lengkap, penjaga dan beberapa hal lain.
Salah satu alasan utama mengapa banyak yang tidak mau berurusan dengan Kacisea. Mereka bisa lakukan apa saja dengan uang.
Kamar Chryssant mengarah pada taman. Ukuran kamar yang luas dan semua lengkap, ini nyaman.
Sebentar lagi pasti akan ada berita hangat jika mereka baru saja memiliki rumah baru di tengah kota. Harga bangunan di Ibu Kota cukup mahal kalau boleh di katakan, jadi ini sangat luar biasa. Walaupun bangsawan lain apalagi lima Pilar dapat melakukan hal yang sama.
Beberapa hewan peliharaan Justine juga berpindah kemari, ada sebuah ruang di halaman belakang yang luas yang dibuat menjadi peternakan kecil.
"Ini menyenangkan." Gadis hitam legam dengan mata berwarna emas itu memang tampak seperti versi perempuan dari Noah, hanya sifatnya agak lebih manusiawi. "Aku lama tidak pergi ke Ibu Kota karena tugas-tugas dari Ayah."
Gina, adik kandung Noah yang hanya berbeda beberapa tahun dari Chryssant. Jarang muncul karena Ayah mereka sering meminta Gina pergi menyelidiki beberapa hal, kecintaannya pada racun juga membuat Gina lebih menyukai diam di ruangannya sambil meramu berbagai racun. Dia adalah otak racun di rumah mereka.
"Kau terlalu sering bersama tanaman-tanaman." Wendy bersuara. "Ini menyenangkan."
Pesta teh kecil yang dihadiri hanya oleh keempatnya. Mereka berempat sama-sama bersaudara karena Ayah mereka, ditambah lagi mereka adalah yang belum menikah di keluarga mereka. Walaupun dua orang lainnya menikah hanya dengan saudara mereka sendiri.
"Kapan lagi kita akan setenang ini?" Mariposa meminum tehnya. "Mereka bahkan tidak memasukkan racun di dalam teh, rasanya agak berbeda tapi aku suka."
"Seakan-akan kau tidak pernah meminum teh tanpa kandungan racun." Gina membalas. "Sejujurnya aku lebih suka jika ada sedikit rasa pahit racun."
"Lupakan sejenak tentang itu." Chryssant bersuara. "Nikmati."
"Aku setuju." Wendy menambahi. "Ah, aku harap ada seseorang yang akan jatuh cinta padaku."

KAMU SEDANG MEMBACA
TAWS (4) - Chryssant
FantasyThe Another World Series (4) - Chryssant Cerita berdiri sendiri. Satu-satunya masa depan yang Chryssant tau akan mengancam nyawanya adalah kehancuran Kacisea. Dia ingin merubah itu, hanya untuk dirinya. Untuk apa repot-repot menyelamatkan keluarga...