32.

1.2K 186 4
                                    

"Kalian berani macam-macam dengan keluargaku?"

Para tamu yang datang mungkin tidak ada yang sadar tapi sejak tadi mereka perlahan di tempatkan pada satu daerah. Si kembar bahkan telah membuat pelindung bersama Seraphiel.

Ada yang tidak beres.

Para tamu tampak bingung, tapi saat sebuah suara ledakan kuat yang berasal dari bagian atas, yaitu atap ditambah dengan puing-puing yang jatuh.

Karena pelindung yang telah di buat oleh si kembar dan Seraphiel tidak ada yang terluka karena kejadian tersebut.

Ada sekitar lima puluh orang berpakaian serba hitam muncul, mereka memakai topeng. Berwarna serupa namun dengan ekspresi berbeda.

Mereka tampaknya orang dari organisasi yang pernah menyerang Chryssant saat di penginapan. Bukankah mereka telah diatasi? Kenapa bisa ada lagi?

Justine menarik ujung bibirnya. "Kalian mencari lawan yang salah."

"Kalian harusnya tidak pernah ada." Salah satu dari orang-orang itu bersuara. "Aib."

Suara pintu yang terbanting kuat membuat semua orang menoleh. Hust tampak membawa salah satu dari orang-orang itu, tanpa nyawa. Kepala orang yang ada di gendongan Hust berada di tangan Noah.

Noah melempar kepala yang masih terdapat topeng itu ke arah orang-orang berpakaian hitam tersebut. "Kenapa kalian kemari?"

Semua orang tentu kaget, bahkan ada yang sampai menangis. Sepertinya imej yang baru Chryssant buat akan hilang sebentar lagi. Mereka semua sudah melihat betapa kejamnya Kacisea yang mereka gosipkan suara langsung.

Hust melempar tubuh tanpa kepala itu ke arah orang-orang berpakaian hitam tersebut. "Racun kalian kurang kuat."

Racun? Chryssant menatap sekitar. Ada asap berwarna gelap yang sejak tadi muncul, karena pelindung ini tidak ada yang terkena asap tersebut.

"Seraphiel!" Chryssant menatap ke kanan dan kiri. Si kembar kebal akan racun, tapi Seraphiel tidak. Ketiga orang itu berada di luar pelindung. "Dimana dia?"

Jika Seraphiel sampai menghirup racun tersebut maka pelindung ini akan langsung hilang.

"Di sana." Calisto menunjuk lantai dua. "Aku ikut."

Chryssant mengangguk, dia menyimpan belati pemberian Mariposa dan berlari menuju lantai dua.

"Tidak." Biancia menahan tangan Calisto yang hendak mengejar Chryssant. "Kau akan mati, diluar penuh dengan racun."

"Itu benar." Mariposa bersuara. "Racun ini cukup mematikan."

"Aku akan pergi." Wendy melepaskan rok panjang yang ia pakai. Celana yang telah dipenuhi oleh beberapa peralatan yang menempel, ada belati dan bahkan sebuah pedang. Selama ini Wendy menyembunyikan dengan baik. Orang-orang yang melihat itu tentu terkejut. "Sudah lama aku tidak bermain kejar-kejaran."

"Pergilah, aku akan tetap disini." Mariposa menarik sesuatu dari balik gaunnya, sebuah pedang yang ukurannya cukup kecil dan ringan namun orang yang melihat pedang itu akan langsung tau jika pedang itu sangat tajam. "Semua harap tenang. Sekarang kita sedang bermain diam dan tidak melihat. Siapa yang paling lama diam dan tidak melihat akan diberikan hadiah, jadi mari kita mulai."

Mariposa tersenyum.

***

Chryssant berlari menaiki tangga, aroma racun gas ini semakin pekat saat dia semakin naik.

"Uhuk!"

Suara batuk itu membuat Chryssant cepat-cepat berlari kearah suara. Benar saja itu Seraphiel, laki-laki itu tampak bersandar pada pembatas dengan nafas tersenggal.

TAWS (4) - ChryssantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang