5. Jadi

1.5K 240 2
                                    

Kejadian malam itu menjadi penjawab semua kejadian yang terjadi akhir-akhir ini di ibu kota.

Berkat Chryssant yang tidak membunuh beberapa dari kelompok perampok itu, pihak berwenang bisa melakukan interogasi pada orang-orang itu.

"Umurku tujuh belas tahun." Chryssant meletakkan selembar kertas bermeterai. "Saat umurku ke dua puluh kita bisa selesaikan ini."

"Kau yakin?" Seraphiel menatap agak tidak yakin pada kertas perjanjian yang baru ia baca. "Kau tau keluargamu seperti itu dan kau tau kalau aku bukan orang yang bisa bertahan dengan satu wanita."

"Aku tau." Chryssant meminum tehnnya dengan santai. "Kau hanya perlu datang dan mengatakan jika kita pernah tidur bersama, masalah selesai."

"Kau gila!" Seraphiel menatap tidak percaya pada perempuan dihadapannya ini. "Aku akan langsung dibunuh oleh Ayahku!"

"Kalau begitu pastikan Ayahmu tidak membunuhmu." Chryssant menatap Seraphiel yang tampak kehilangan kata-kata. "Datanglah tiga hari lagi ke tempat tinggalku, aku akan beritahu Ayahku dan meminta dia agar tidak membunuhmu saat itu juga."

"Bisa tidak kita batalkan kontak ini? Aku agak tidak nyaman dengan ini." Seraphiel menggaruk tengkuknya, dia hanya ingin disembuhkan dan tidak menyangka jika putri dari Kacisea ini benar-benar menyelamatkan nyawanya. "Aku tidak bisa."

"Silakan." Chryssant mengangguk membuat Seraphiel tersenyum lebar. "Tapi jangan salahkan jika kepala dan badanmu terpisah karena kau memakai kalungku."

Kalung dengan inisial nama dan lambang keluarga Kacisea bukan sembarang kalung, itu kalung sihir spesial yang khusus di buat untuk keluarga mereka. Hanya pemilik yang telah memberikan darahnya yang bisa membuka, melepas bahkan merusak kalung itu. Selain pemiliknya kalung itu akan tetap utuh seperti baru.

Seraphiel menghela nafas panjang, punggungnya bersandar di sandaran sofa dengan lemas. "Hanya sampai kau berumur duapuluh, kan?"

Chryssant mengangguk. "Ya. Kau bebas lakukan apapun yang kau mau. Keluargaku tidak akan menyentuhmu, tunjukkan saja kalung itu kau akan aman."

Seraphiel tampaknya tidak punya pilihan lain. Meraih kertas perjanjian tersebut, Seraphiel menandatangani dan memberikan cap keluarganya di atas tanda tangan yang ia buat.

Untuk sekarang dia bisa aman, setidaknya dengan ini ada hal yang bisa berubah dalam hidupnya nanti.

"Aku belum tau namamu."

Chryssant lupa, dia bahkan belum menyebutkan namanya. "Chryssant Kacisea."

"Nama yang bagus untuk keluarga terkutuk." Seraphiel tersenyum sinis. Rasanya risih mendengar nama Kacisea.

"Sayangnya itu adalah nama tunanganmu." Wajah Seraphiel berubah masam, dia lupa fakta itu. Chryssant terkekeh. "Tenang, aku mungkin adalah Kacisea, tapi aku adalah yang paling lemah di sana."

"Lemah?" Mampu menumbangkan lima orang perampok di sebut lemah? "Seburuk apa keluargamu?"

"Kau akan tau sebentar lagi." Chryssant menghela nafas. Keluarga Zavrion agak tertutup, mungkin akan sulit untuk dia diterima. Tapi jika dia bisa di terima akan jadi hal baik. Dia akan mudah keluar dari rumah itu nantinya. "Keluarga kita sama-sama misterius, hanya itu kesamaan kita."

"Keluargamu itu mengerikan, bukan misterius." Seraphiel meminum teh dengan aroma bunga di hadapannya. "Kau punya selera teh yang bagus."

Chryssant hanya tersenyum.

Uhuk!

Darah keluar dari mulut Seraphiel, laki-laki itu meraih gelas berisi air dan meneguknya hingga tandas.

TAWS (4) - ChryssantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang