39.

984 160 19
                                    

Kertas bergambar wajah Ibunya, Alamanda. Dia sekarang paham mengapa Noah selalu mencoba membunuhnya, walau ia tidak membenarkan hal tersebut. Jika Chryssant berada di posisi itu dia mungkin akan melakukan hal yang sama.

Tapi, Chryssant masih penasaran. Kenapa dia bisa memiliki darah yang dapat menyembuhkan orang-orang? Apa yang memicu?

Apa Aorcha memiliki darah penyembuh tapi menutupinya selama ini? Tapi itu tidak mungkin mengingat Calisto yang tetap terluka. Jadi jawabannya tidak.

"Ayo." Itu Seraphiel, dengan kereta kudanya yang datang untuk menjemput Chryssant. Seraphiel memegang tangan Chryssant untuk membantu gadis itu naik ke dalam kereta.

Mereka akan bertemu dengan Guru Seraphiel. Sebenarnya ini kali pertama Chryssant mendengar si seribu wajah memilik murid. Kata Seraphiel dia memang tidak pernah mengambil murid tapi tiba-tiba saja meminta Seraphiel menjadi muridnya. Katanya Seraphiel menarik.

"Kenapa?" Seraphiel yang sejak tadi merasa aneh karena Chryssant terus menatapnya sejak mereka masuk ke dalam kereta bertanya. "Apa ada sesuatu di wajahku?"

Chryssant menggeleng pelan. "Aku baru sadar, kau sudah memegang terlalu banyak rahasiaku." Bagaimana ya? Chryssant bisa mengunci mulutnya saat berada di sekitar Mariposa atau yang lain tapi saat bersama Seraphiel rasanya dia bisa bercerita semua. Seperti mulutnya sangat ringan untuk mengatakan semua. "Kalau aku mati kau juga harus mati karena rahasiaku semua ada padamu."

Seraphiel tertawa. "Aku kira ada apa." Seraphiel menggeleng dengan tatapan geli, dia meraih tangan Chryssant yang duduk di hadapannya. "Tenang saja, kalau kau mati aku juga akan ikut. Untuk apa aku hidup jika kau tidak ada di sisiku?"

Chryssant menarik tangannya, dia membuang muka ke arah lain. "Kau memang bermulut manis."

Seraphiel bisa melihat telinga Chryssant yang memerah, itu membuat ujung bibirnya terangkat tanpa sadar. "Aku mencari informasi tentang Aorcha tapi semua tetap sama saja. Normal, yang orang-orang tau itulah yang aku dapatkan."

"Mereka menyembunyikannya dengan baik." Chryssant mencari informasi tentang keluarga itu tapi tidak ada yang berbeda dari yang ia tau. Tidak ada yang mencurigakan. Saking tidak ada yang mencurigakan rasanya malah mencurigakan, semua terlalu rapi. "Ibuku benar-benar Aorcha."

Seraphiel mengangguk. "Itu terlihat sangat jelas tapi pasti kau sudah mendengar alasannya." Seraphiel menatap keluar jendela. "Bagaimana rasanya saat hal yang dikira-kira benar adanya?"

"Itu cukup mengejutkan bahkan saat aku sudah tau." Chryssant menyandarkan punggungnya. "Ibuku sepertinya tidak hidup sebaik aku."

"Padahal kau hidup di neraka juga." Chryssant tertawa melihat wajah aneh yang Seraphiel buat. "Aku benar, kan?"

Chryssant mengangguk. "Kau benar."

Seraphiel tersenyum. "Oh, aku sudah membaca semua suratmu. Aku agak kaget Kakakmu segila itu." Seraphiel bergindik. "Kau harus jauh-jauh darinya."

"Kau membacanya? Aku kira kau bahkan tidak mau menerima suratku." Chryssant tidak terlalu berharap Seraphiel akan membaca suratnya karena tampaknya Seraphiel masih tidak bisa mempercayai Chryssant.

"Bagaimana mungkin aku tidak membacanya? Aku sudah menunggu suratmu.. " Suara Seraphiel berubah menjadi pelan diakhir. "Tenang saja, kalah Noah macam-macam padamu katakan padaku akan langsung aku bekukan dia."

"Sebelum kau membekukannya dia sudah melepaskan kepalamu dari tempatnya." Chryssant tekekeh.

Seraphiel refleks memegang lehernya. "Kita masih harus menikah jadi kepala dan badanku harus tetap menyatu."

TAWS (4) - ChryssantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang