Detail novel banyak yang telah Chryssant lupa. Ia baru teringat jika sebenarnya pertemuan pertama dari Mariposa dan Pangeran Mahkota bukan saat ulang tahun Kaisar, mereka telah bertemu saat Upacara Kenegaraan.
Mariposa memang selalu bisa menarik perhatian semua orang, awalnya Pangeran hanya akan penasaran namun akan mendekat saat Ulang Tahun Kaisar. Saat itu Pangeran telah memiliki tunangan dari keluarga Aorcha.
Tahun-tahun berlalu dengan cepat, Seraphiel pergi ke Kota Menara untuk mempelajari sihir guna memperkuat sihir es keluarganya.
Seminggu lagi hari Ulang Tahun Kaisar, dimana semua orang diundang. Ini adalah awal dimana Pangeran dan Mariposa akan bersama, setelah itu bencana akan datang berturut-turut.
Chryssant berjalan pelan, dia berada di kota masih seperti kegiatannya. Datang setiap bulannya untuk melepaskan diri sejenak dari kegilaan keluarganya.
Kali ini agak berbeda dia bersama Mariposa, mereka akan pergi mencari gaun untuk acara tersebut.
Mariposa selalu akan ikut dalam acara besar dan kali ini si sulung dari keluarga Kacisea akan ikut, Chryssant tidak terlalu menyukai si sulung itu karena selalu berbau darah lebih parah dari yang lain. Chryssant akan ikut, dan si kembar Archele dan Archie akan ikut. Mereka berdua ikut setelah berhasil menjadi yang memperoleh buruan terbesar tahun ini, itu permintaan mereka untuk ikut. Alasannya karena Chryssant diizinkan pergi jadi mereka juga akan pergi.
Keduanya masih selalu ikut saat Chryssant pergi ke kota. Mereka semakin menempel pada Chryssant hari kehari.
Sebuah Butik yang tampak hening saat Mariposa masuk, lalu perlahan mulai muncul suara bisik-bisik. Orang-orang ini tidak akan pernah berhenti berbicara.
"Aku rasa ini akan cocok denganmu." Rambut panjang berwarna merah dengan mata berwarna emas, Mariposa tampak menawan. Bahkan walau dengan nama belakangnya orang-orang masih berusaha mendekati Mariposa.
Mariposa dan Archele serta Archie memiliki Ibu yang berbeda, walaupun warna rambut mereka membuat mereka terlihat seperti memiliki Ibu yang sama.
Sebuah gaun berwarna abu-abu dengan beberapa hiasan bunga di bagian pinggang. Tampak simpel.
"Itu saja." Chryssant tidak terlalu peduli dengan apa yang akan ia pakai, dia datang hanya untuk memantau bagaimana nantinya cerita ini berjalan.
Mariposa mengambil sebuah gaun berwarna merah, serupa dengan warna rambut si kebanggaan Kacisea itu. Pasti Mariposa akan mencolok nanti.
"Siapa dia? Rambutnya mirip Aorcha tapi matanya mirip Duke Kacisea."
Banyak bisik-bisik mengenai Chryssant. Dia tidak pernah sekalipun muncul di Kalangan Atas, melihat sesuatu yang berbeda bersama dengan si bunga dari Kacisea tentu membuat banyak pertanyaan.
"Kau akan jadi pusat perhatian nanti." Mariposa melirik Chryssant yang tampak tidak tertarik. "Aku dengar Tunanganmu akan ikut dalam acara itu."
Setelah sekitar tiga tahun, Seraphiel kembali. Acara Ulang Tahun Kaisar menjadi yang paling di tunggu-tunggu kali ini.
Banyak berita beredar jika semua keluarga Pilar Kerajaan akan datang dengan jagoan mereka masing-masing untuk menujukan kekuasaan mereka.
Tapi semua orang malah menantikan Kacisea, bahkan sampai di surat kabar nama Kacisea muncul beberapa kali.
Mariposa menjadi salah satu bintang yang disebutkan, ada pula tunangan dari Pangeran Mahkota dari keluarga Aorcha, kembalinya bungsu Zavrion, Merahaia yang menujukan penerus keluarga mereka dan si netral keluarga Aitne yang merupakan sekutu Kaisar.
Semua berita itu tentu membuat banyak sekali orang penasaran, pesta besar itu bahkan menjadi acara yang paling di tunggu-tunggu sepanjang tahun. Bukan karena merupakan acara Kaisar, namun karena undangan yang datang sangat luar biasa.
Kemunculan Chryssant pasti akan jadi buah bibir. Chryssant juga tidak tau kenapa Ayahnya terang-terangan ingin menunjukkannya. Awalnya dia hanya akan menyamar dan datang ke acara tersebut tapi Ayahnya bahkan mengajaknya bersama saudara-saudaranya yang lain.
Chryssant menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, mereka akan tinggal di kota sementara waktu sampai acara selesai. Mariposa dan Chryssant datang lebih dulu karena harus mempersiapkan gaun dan segala hal.
"Siro."
Chryssant membawa Siro ikut, mereka pergi cukup lama jadi membawa Siro bukan ide buruk.
"Sebentar lagi awal dari cerita ini akan tiba." Chryssant menatap Siro yang melingkar ditangannya. "Menurutmu bagaimana?"
Chryssant menghela nafas.
***
Noah Kacisea.
Nama itu mungkin tidak sering diucapkan tapi semua orang tau nama itu.
Potensi paling kuat untuk meneruskan nama Kacisea. Si bengis tidak berperasaan.
"Apa?"
Merasa di perhatikan Chryssant bersuara, dia menatap Noah yang kebetulan duduk berhadapan dengannya. Dia sebenarnya takut pada Noah, setidaknya dia tidak akan mati karena peraturan keluarga mereka yang tidak boleh membunuh satu sama lain.
Noah hanya diam dan membuang muka ke arah lain. Chryssant memutar bola matanya malas.
Di dalam kereta ini ada Chryssant, Mariposa dan Noah sedangkan Justine Kacisea dan si kembar berada di kereta di depan mereka.
Hari ulang tahun Kaisar tiba dan mereka sedang dalam perjalanan menunju Istana.
"Dia hanya tidak melihatmu dalam waktu yang lama." Mariposa bersuara. "Dia sudah memiliki tunangan."
"Aku tidak bertanya." Noah menatap keluar jendela.
Rambut hitam pendek dengan mata ungu bagai permata pembawaan yang tenang, orang-orang pasti tidak menyangka jika Noah adalah orang kepercayaan Ayah mereka jika harus membersihkan sesuatu.
Chryssant tidak akur dengan Noah, alasannya satu. Noah selalu mengatakan dia adalah Aorcha dan Noah membencinya. Padahal Chryssant juga sama bencinya dengan nama itu.
Noah sangat jarang terlihat acara manapun bahkan di rumah mereka sendiri, jika Noah kembali Chryssant pasti sebisa mungkin menjauh dari laki-laki itu.
Aroma darah yang di bawa oleh Noah terlalu menyengat, seakan telah menyatu dan tidak bisa hilang.
Banyak kereta kuda yang mengantre di depan gerbang Istana, itu para bangsawan lain dan rakyat yang turut diundang. Mereka yang merupakan Pilar Kerajaan memiliki jalan khusus tanpa harus mengantre.
"Kau akan jadi pusat perhatian." Noah bersuara saat mereka sudah memasuki area Istana. "Rambut jelek itu akan jadi alasannya."
Chryssant hanya diam, entah mengapa jika berbicara dengan Noah rasanya Chryssant tidak bisa sabar sama sekali. Rasanya dia akan selalu meledak.
"Setidaknya terlihatlah akur di luar sana." Mariposa merapikan rambutnya. "Mereka akan sangat senang melihat kalian bertengkar. Itu yang mereka inginkan."
Jika ada masalah di dalam Kacisea dan kebetulan terdengar hingga keluar orang-orang malah akan bersyukur akan hal tersebut. Melihat perpecahan dalam Kacisea adalah hal yang menarik. Orang-orang menyukai itu.
Sayangnya mereka tidak memperoleh hal tersebut, karena mereka sangat ahli dalam menutupi banyak hal.
Kejahatan sempurna yang mereka selalu terapkan juga mereka lakukan dalam kehidupan mereka seperti biasa.
Jangan terlihat lemah.
Hukum rimba selalu diterapkan dimanapun, jadi apapun yang terjadi mereka harus tetap kuat agar tidak dijatuhkan.
"Duke Kacisea memasuki Aula Istana!"
. . .
26 Juli 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
TAWS (4) - Chryssant
FantasyThe Another World Series (4) - Chryssant Cerita berdiri sendiri. Satu-satunya masa depan yang Chryssant tau akan mengancam nyawanya adalah kehancuran Kacisea. Dia ingin merubah itu, hanya untuk dirinya. Untuk apa repot-repot menyelamatkan keluarga...