21. Balkon

1.1K 178 2
                                    

Seraphiel tau jika Chryssant akan jadi pusat perhatian begitu muncul di publik, tapi yang ingin Seraphiel hindari sekarang bukanlah itu.

"Dia menyeramkan sekali."

Di tengah pesta dansa dimana orang-orang bergerak sesuai dengan alunan lagu, Seraphiel bersuara. Dia dan Chryssant berdansa bersama, mereka jadi pusat perhatian.

"Siapa?" Chryssant melirik ke arah pandangan Seraphiel. "Dia memang tidak menyukai manusia."

"Kenapa itu terdengar seperti dia bisa membunuh siapapun dengan mudah." Seraphiel cepat-cepat mengalihkan pandangannya saat tidak sengaja bertemu dengan Noah. "Auranya menyeramkan sekali."

Chryssant terkekeh. "Apa kau lebih takut padanya dari Ayahku?"

"Ayahmu tetap di posisi pertama." Seraphiel tidak berani melirik.

Noah Kacisea adalah nama yang terlalu terkenal untuk tidak di ketahui. Orang yang selalu muncul saat Justine Kacisea muncul di publik, seperti anak yang setia pada orang tuanya.

Seraphiel tidak pernah benar-benar bertemu secara langsung, alasannya untuk apa juga? Dia tidak punya urusan dengan Kacisea dan tidak tertarik dengan hal-hal merepotkan seperti itu.

Jujur saja aura Noah persis seperti pemangsa yang akan memangsa buruannya. Lebih baik tidak berurusan dengan orang itu.

"Aku juga tidak menyukainya." Chryssant melirik Noah yang berdansa dengan Mariposa, keduanya tampak santai meskipun orang-orang tampaknya mencuri-curi pandang ke arah mereka.

"Padahal dia Kakakmu. Apa dia juga akan membunuhmu?" Seraphiel berbisik pelan. "Dari mana kalian mendapatkan manusia seperti itu?"

Chryssant tersenyum geli "Apa-apaan itu?"

"Ya, siapa tau kalian menemukannya di suatu tempat dan menjadikan dia bagian keluarga kalian kerena dia tampak menyeramkan." Seraphiel tipe orang yang jika melihat masalah di depannya akan memilih lari, jadi kalau dia sampai terkena masalah apalagi pada Noah dan Justine, dia memilih lari saja.

"Banyak orang yang tidak menyukainya, jadi kau punya banyak teman untuk hal itu." Chryssant berputar sekali sebelum kembali lagi pada Seraphiel yang kali ini meletakkan tangannya di pinggang Chryssant.

"Hm, aromanya mirip darah." Seraphiel menatap Chryssant yang mengangguk pelan. "Aku kira kau sudah terbiasa dengan itu."

"Benar, tapi aroma darah yang menempel padanya terlalu pekat. Aku tidak suka itu." Mungkin sudah terlalu banyak hal buruk yang dilakukan oleh Noah hingga aroma normalnya saja seperti darah. "Dia itu psikopat."

Seraphiel mengangguk. "Dari wajahnya saja terlihat."

"Tidak, aku serius." Chryssant dapat melihat wajah kaget Seraphiel. "Dia suka mengoleksi kuku dan rambut orang-orang yang ia habisi. Kamarnya bahkan lebih parah."

Seraphiel terdiam, saking kagetnya. Bahkan Chryssant tidak sengaja menginjak kaki tunangannya itu.

"Maaf," Seraphiel kembali menyamakan langkahnya. "Aku kira semua yang aku tau sudah cukup, ternyata ada yang lebih parah."

"Kau harus terbiasa, Tuan Zavrion." Chryssant tersenyum.

Dansa itu selesai setelah masing-masing pasangan saling memberikan salam.

Chryssant mencari keberadaan Mariposa, ia tidak ingat detailnya tapi Pangeran akan pergi ke balkon dan mereka akan mulai berbincang di sana.

Untuk memastikan Chryssant menarik tangan Seraphiel naik ke lantai kedua dan berhenti di salah satu balkon.

TAWS (4) - ChryssantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang