Acara bulan depan sangat ditunggu oleh hampir seluruh keluarga Kacisea. Kecuali Chryssant, tapi dia harus ikut serta sebab Seraphiel ikut. Tuan muda itu bisa menjadi penyelamatnya suatu hari nanti, setidaknya laki-laki itu harus tetap hidup sedikit lebih lama.
"Aku akan meminta Mariposa."
Chryssant melirik laki-laki berambut cokelat yang duduk disampingnya, itu salah satu saudaranya. Dia agak gila, ya itu bukan hal baru di keluarganya, semua isi rumah ini tidak ada yang waras.
"Bukan hanya kau." Chryssant meletakkan gelasnya di atas meja.
Taman menjadi tempat mereka berada, dengan meja penuh kue dan teh. Dia bukan dekat dengan orang-orang ini, awalnya ada Mariposa disana. Bahkan Mariposa yang mengajaknya untuk minum teh bersama, tapi saudaranya ini datang saat melihat Mariposa. Setelah Mariposa pergi karena dipanggil oleh Ayah mereka, laki-laki ini tetap disini dan malah mengatakan mau meminta Mariposa.
Acara bulan depan memungkinkan Evans meminta Mariposa, dalam artian menjadikan Mariposa istrinya. Segila itu keluarga ini. Padahal mereka hanya berbeda ibu tetapi satu Ayah.
"Benar," Evans meminum tehnya. "Si bodoh Hust pasti juga meminta hal yang sama."
Jika tangkapan atau hasil buruan nantinya bernilai besar, maka apapun boleh diminta. Asal Ayah mereka setuju, kebanyakan meminta Mariposa tentunya. Itu karena Mariposa adalah yang paling menarik diantara yang lain.
Sebenarnya ada saudara dan saudari mereka yang telah menikah karena hal ini, maksudnya karena acara khusus ini. Mereka sedang tidak tinggal disini, tapi mereka adalah saudara berbeda Ayah.
Chryssant beruntung, tidak begitu banyak yang memberikan atensi padanya. Bagi orang-orang di rumah ini dia tidak lebih dari sebuah alat, jadi itu akan masuk akal jika tidak ada seorangpun yang akan tiba-tiba memintanya.
"Kalian sangat menyukai Mariposa." Chryssant bersandar pada sandaran kursi.
Evans tersenyum. "Dia cantik dan luar biasa. Itu sudah lebih dari cukup."
Chryssant ingin bilang yang kurang hanya sel otak mereka yang normal, bisa-bisanya ingin menikahi saudara mereka sendiri. Tapi dia tentu tidak akan mengatakan hal itu.
"Sebenarnya kau juga menarik."
Chryssant langsung menatap Evans, sebenarnya dia menatap Evans horor tapi dia berusaha menatap laki-laki itu senormal mungkin.
"Tapi kau sudah memiliki tunangan," Evans meraih satu kue kering di atas meja. "Pilihanku di rumah ini hanya kau dan Mariposa. Kalian berdua yang paling berharga di mata Ayah, jadi aku rasa itu sudah jadi alasan paling baik untuk memilih kalian."
Lihat, gila 'kan?
Hanya karena dia lebih diberikan perhatian oleh sang Ayah, secara tiba-tiba dia bisa menjadi calon kandidat untuk dijadikan istri.
"Ya, aku mencintai tunanganku. Jadi maaf saja." Chryssant tersenyum. Hentikan itu, tatapan yang membuat Chryssant ingin muntah. "Masih banyak orang lain yang bisa kau pilih."
"Seluruh rumah ini mengincar kalian berdua."
Kalau saja Chryssant sedang minum, ia yakin kalau di akan langsung menyemburkan isi mulutnya keluar.
"Tidak. Itu hanya Mariposa." Chryssant tersenyum, berusaha agar tidak memuntahkan isi perutnya. "Wendy juga."
"Kalian bertiga, intinya." Evans tersenyum. "Kalau aku tidak bisa mendapatkan Mariposa, aku mungkin akan memintamu."
Ughh, ini benar-benar menjijikkan. Bagaimana seorang saudara bisa mengatakan hal ini ke saudaranya yang lain. Ini benar-benar membuat isi perut Chryssant akan keluar.
![](https://img.wattpad.com/cover/281852995-288-k299582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAWS (4) - Chryssant
FantasyThe Another World Series (4) - Chryssant Cerita berdiri sendiri. Satu-satunya masa depan yang Chryssant tau akan mengancam nyawanya adalah kehancuran Kacisea. Dia ingin merubah itu, hanya untuk dirinya. Untuk apa repot-repot menyelamatkan keluarga...