PART 12

124 27 1
                                    

⛓️TENTANG KARSA⛓️
-
-
-

-----------

Setelah mengambil kotak P3k di uks. Landra segera kembali ke taman sekolah yang sepi. Karena para murid yang lain sudah masuk kelas, dan kebetulan kelas mereka berdua sedang jam kosong. Jadi, mereka masih berada diluar kelas, dengan syarat tidak membuat keributan.

Landra menghampiri Karsa yang sedang duduk di kursi taman. Dengan kancing baju bagian atas yang terbuka, dan baju seragam yang keluar -keluaran dari dalam celana.

"Lain kali bisa gak sih, gak usah mancing emosi orang. Kan lo juga yang jadi tumbalnya." dumel Landra sembari mengobatinya luka lebam di wajah Karsa.

"Akh." rintih Karsa karena terlalu menekan kapasnya.

"Dia tuh ngeselin, Lan. Pantes lah gue kasih omongan yang kayak gitu." balas Karsa sembari memegangi luka lebamnya.

"Ya kalau lo mau ngeroasting orang. Dan orang itu ngehajar lo. Ya lo hajar balik dong. Masa diam aja kayak tadi. Udah kayak cewek tau gak." ucap Landra, yang mulai memberi sedikit alkohol yang di tempelkan di kapas, dengan perlahan.

"Bukannya gue mental yupi. Gue cuma gak mau masuk bk. Kalau masalah ngelawan mah bisa aja. Gw bisa berantem. Tanya aja mama gue. Kalau dirumah gw juga sering latihan tinju." balas Karsa. Memang, kalau dirumah, ia memiliki alat tinju sendiri, dan sering memukulnya dikala emosinya itu membara. Karsa melampiaskannya pada alat tinju tersebut, sampai ia mencapai kepuasannya sendiri.

Landra membungkam sejenak. Dan ia menempelkan dua buah plester pada luka Karsa. "Y-ya kan, kalau gitu lo yang bonyok Sa."

"Mending cari aman aja. Kalau bonyok pasti ilang, tapi kalau kita bikin kasus, nama kita yang bakal kotor, dan gak hilang di sejarah sekolah dan di ingatan para guru. Dan, gue gak mau itu." jawab Karsa, dengan bijak.

"Guru itu bakal ingat kita dengan dua hal. Satu karena kita sering hasilin prestasi. Dan yang kedua karena kita sering hasilin onar di sekolah." jelas Karsa, dengan sikap yang membuat Landra sedikit tersentuh.

Landra menundukkan kepalanya. "Harusnya, gue yang ketua osis itu lebih bijak dari pada lo. Tapi, ini malah lo yang lebih bijak. Gue jadi malu."

"Gak papa. Lo udah keren kok. Jarang loh perempuan bisa jadi pemimpin. Liat aja presiden kita yang perempuan itu cuma satu. Dan yang lainnya cowok. Berarti, perempuan satu itu dia hebat. Sama kayak lo, hebat." puji Karsa, dengan diiringi senyuman manisnya. Yang membuat siapa saja melihat itu, ia akan meleleh. Begitu pun juga Landra.

"Makasih." jawab Landra dengan singkat. Karena, ia ingin menutupi salah tingkahnya  pada Karsa.

"Gue mau masuk osis tuh karena lo Lan. Bukan karena mau numpang tenar. Gue mau belajar berorganisasi sama cewek pemimpin hebat kayak lo." lagi-lagi, omongan Karsa yang bijaksana, membuat Landra makin terpikat dengan seseorang dihadapannya itu. Walau kini ia terus sembunyikan ekspresi tersebut.

''Makasih, sekali lagi. Oh iya, Sa. Kemarin gue denger dari anak-anak dikantin lo itu sebelum sekolah disini, home schooling ya?'' tanya Landra. Karena sedari kemarin ia cukup penasaran dengan omongan para anak-anak di kantin beberapa hari lalu.

''iya itu mama gue yang suruh selama ini. Tapi, dengan kehadiran Nurul, dia ngebantu gue buat ngenal sekolah pada umumnya. Dan saat Nurul ceritain tentang organisasi sekolah yang seru-seru, gue tertarik.'' 

AKU, KAMU, & ORGANISASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang