PART 6

182 30 0
                                        

⛓️TERUS MEMAKSA⛓️
-
-
-

----------

Setelah selesai rapat osis, Landra pun siap-siap untuk keluar dari ruangan osis. Karena ia tinggal sendirian, dan yang lainnya sudah keluar terlebih dahulu. Landra membuka almamater tercintanya itu, lalu membuka pintu. Saat membuka pintu, tiba-tiba Landra dikejutkan dengan adanya Karsa yang berada di depan pintu.

Dengan refleks, Landra melempar almamater yang tadinya di pegang itu ke wajah Karsa. Dan membuat wajah Karsa tertutup.

"Aaaa!" teriak Landra, kaget.

Menstabilkan nafasnya sejenak, lalu ia langsung marah pada Karsa sembari bertolak pinggang. "Lo ya!!'

"Hobi banget muncul tiba-tiba, kalau lo gini terus jantung gue bisa copot tau gak!" omel Landra.

Karsa membuka wajahnya, dan memegang almamater milik Landra. "Maaf. Tapi gue capek tau gak nungguin lo disini, sampe gue gak sempet istirahat. Tuh liat, sepuluh menit lagi masuk." ucap Karsa sembari menunjukkan jam tangannya pada Landra.

"Lah, itu derita lo ya." balas Landra yang tak perduli.

"Dan, lo mau ngapain kesini?" tanya Landra.

"Oh iya, gue mau daftar osis, Lan. Pliss." mohon Karsa.

"Segala cara bakal gue turutin, janji." ucap Karsa dengan serius.

Menghela nafasnya dengan berat. Landra pun memutar bola matanya malas. "Karsa, lo ngerti bahasa manusia kan? Gue bilang, gak bisa, ya gak bisa!" tegas Landra.

"Sini almamater gue." ucap Landra yang meminta almamaternya.

Karsa pun memberikan almamater itu pada Landra. "Lan, gue seburuk itu ya dimata lo. Kalau gue lihat, lo selalu baik sama yang lain. Tapi enggak ke gue." ucap Karsa dengan kecewa.

"Gue tau kok kalau kedatangan gue ini tiba-tiba. Tapi, asal lo tau. Keinginan gue saat ini cuma mau dekat sama lo, Lan. Bukan untuk pansos, tapi gue pengen sama lo." ucap Karsa dengan tatapan yang serius.

"Dan, gue kayaknya harus sadar, lo gak suka sama kehadiran gue. Yaudah, gue mau ke kelas duluan, udah mau bel." ucap Karsa dengan nada bicara yang tak seceria biasanya.

"E-eh." Landra ingin menahan Karsa, tapi nihil. Karsa sudah jalan terlebih dahulu.

"Duh, kok gue jadi merasa bersalah ya sama tuh anak. Apa dia marah?" tanya Landra pad dirinya sendiri.

"Ah, bodo amat deh!" dan Landra dengan cepat menyingkirkan pikiran buruknya, dan tidak mengambil hati dari omongan Karsa tadi. Landra pun segera pergi dari ruangan osis, lalu pergi menuju kelas.

Bel kelas sudah berbunyi, Landra mempercepat langkahnya untuk masuk kedalam kelas. Dan, untung saja saat ia masuk belum ada guru yang mengisi mata pelajaran selanjutnya. Dengan cepat, Landra segera duduk di kursinya. Landra menoleh ke sebelahnya, dan Karsa seperti tidak biasa, kini ia fokus membaca buku, dan tidak menggubris sekitar.

Yoliva mencolek punggung Landra dari arah belakang. "Woi, kenapa tuh?." ucap Yoliva sembari mengarahkan lirikan pada Karsa yang sedang membaca buku.

Landra pun berbalik badan. "Ngambek." jawab Landra dengan bisik-bisik.

Dan tiba-tiba, langsung masuk pak Anwar yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia. "Selamat siang anak-anak bawangku." sapa pak Anwar dengan sedikit candaan.

AKU, KAMU, & ORGANISASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang