⛓️NEW RELATIONSHIP⛓️
-
-
------------
Setelah acara saling jujur, kini Karsa membawa Landra ke suatu rerumputan luas yang tak banyak orang di sekitarnya. Karsa tau tempat ini dari Nurul. Dulu, Nurul sering sekali mengajak dirinya untuk pergi ke alam bebas. Makanya, saat ini tak heran jika Karsa tau tempat bernuansa alam yang masih asrih.
Keduanya duduk di bawah pohon rindang, karena ini tepat tengah hari yang mataharinya begitu memancar. Landra terlihat begitu kepanasan, sampai ia menutupi sinar matahari yang begitu mentereng. Tapi, dengan cepat, dan kepekaannya, Karsa menurunkan tangan Landra yang kemudian ia ganti menggunakan buku tulisnya.
Landra menoleh ke samping sembari tersenyum tipis. "Gak usah, Sa. Nanti pegel." tolak Landra sembari menurunkan tangan Karsa.
"Gak papa, walaupun pegel, kalau itu buat lo mah gak papa." ucap Karsa yang kembali menutupi sinar matahari itu, agar tidak mengenai wajah Landra.
"Heleh." tawa Landra sembari mengusap wajah Karsa.
"Iih, beneran, Lan."
"Iya-iya, seterah."
Hembusan angin menerpa rerumputan, yang menimbulkan suara gemuruh kecil yang sangat merdu. Awan pun mulai teduh, dan matahari tertutup awan. Karsa pun menuruni buku tulis itu, lalu menatap Landra yang menikmati suara-suara itu.
Dengan kebetulan, Karsa menemukan bunga kecil berwarna ungu di sebelahnya. Tanpa berlama-lama lagi, Karsa langsung memetik bunga tersebut. Lalu, ia mengebelakangi rambut Landra ke belakang telinga. Telinga Landra pun langsung terlihat jelas. Karsa menyelipkan bunga itu di atas telinga Landra.
"E-eh." ucap Landra yang sekilas melihat ke Karsa, dan membenarkan bunga tersebut.
"Tuh kan, tambah cantik. Pakai ini dulu, besok baru gue beliin bunga bentuk bando." puji Karsa, sembari menatap Landra dengan lekat.
"Gak usah." tolak Landra.
"Gue gak suka pakai bando, atau aksesoris di kepala. Gak nyaman." lanjut Landra.
"Pantes, lo itu sederhana, tapi mewah."
"Hah? Sederhana tapi mewah? Gimana sih lo?"
"Iya. Lo itu sederhana, tapi terlihat mewah. Walaupun lo gak pakai apapun, tapi lo udah cantik banget. Dan gue beruntung, bisa lihat kecantikan lo di sini, disamping lo." jawab Karsa yang lagi-lagi membuat pipi Landra memerah.
Karsa menghela nafasnya sejenak, lalu ikut menikmati suara angin yang berhembus. "Jadi, hubungan kita sekarang apa?"
"Temen." jawab Landra dengan santai.
"Terus tad—"
Omongan Karsa langsung dipotong oleh Landra. "Tadi itu, kita cuma saling jujur. Lo aja belum nembak gue."
"Oh, jadi mau ditembak, ya?"
"Pakai pistol apa tuan putri?" canda Karsa.
"Shotgun." jawab Landra.
"Haha." tawa diantaranya pun pecah.
Sampai, Karsa pun mengeluarkan sesuatu yang terbalut tisu. Yang membuat tawanya pun terhenti. Saat tisu itu dibuka. Ternyata itu ada satu buah donat dengan toping coklat dan kacang.
"Lo suka rasa ini kan?" pasti Karsa, yang diangguki Landra.
Karsa mulai berpindah posisi duduknya menjadi menghadap Landra, menegakan tubuhnya, dan mempersiapkan semuanya.
"Ehem." dehem Karsa untuk menstabilkan suaranya.
"Rabu, tanggal dua Februari, dua ribu dua-dua, gue Karsa Aditya mau memberanikan diri untuk nembak atasannya sendiri. Alias ibu ketos tercinta."
![](https://img.wattpad.com/cover/277480621-288-k579933.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU, & ORGANISASI
Teen Fiction( FOLLOW MY ACCOUNT SEBELUM BACA CERITA INI⚠️⚠️) ---------- Berkisah tentang Karsa yang memiliki paradigma dari orang lain sebagai soft boy, ia tertarik masuk osis karena ingin memulai pertemanan yang luas, tapi tidak tertarik dengan organisasinya s...