PART 5

156 32 0
                                    

⛓️ WEEKEND ⛓️
-
-
-

-------------

Setelah tiga hari Karsa bersekolah di sma Alexander, kini, minggu pertamanya untuk merasakan libur sekolah di hari sabtu yang sangat cerah. Karsa turun dari tangga untuk sarapan di ruang makan. Terlihat di meja makan yang sangat luas dan panjang, hanya ada satu wanita paruh baya, namu masih sangat cantik, sedang mengoleskan slai pada roti.

Wanita itu adalah Kirana, mama dari Karsa. Wanita satu-satunya yang sangat berharga bagi Karsa.

Karsa menghampiri Kirana dengan perasaan yang senang sekali. "Pagi mah." sapa Karsa dengan gembira.

"Pagi sayang. Duduk Sa, udah mama buatin roti." suruh Kirana pada Karsa untuk duduk di kursi sebrangnya yang nampak kosong.

Dan Karsa pun duduk, lalu menegak setengah susu putih yang telah disediakan. "Mah, makasih ya udah ijinin aku buat sekolah biasa. Aku senang banget mah."

"Iya, tapi ingat pesan mama, jangan ngebut-ngebut kalau bawa motor. Kamu tau kan, mama gak mau hal yang sama terulang lagi sama kamu?" ucap Kirana yang menasihati Karsa, agar kejadian tiga belas tahu lalu tidak terulang kembali.

"Siap mah."

"Oh iya, gimana, udah dapat teman baru?" tanya Kirana.

"Udah, tapi sayangnya, Karsa gak dianggap teman sama dia." ucap Karsa yang tiba-tiba murung.

"Kok bisa?"

"Dia kayaknya kurang srek sama Karsa mah." jawab Karsa sembari menggigit roti isi coklat yang berada digenggaman tangannya.

"Kalau gitu, yasudah, jangan dekat dengan dia. Nanti kamu malah jadi korban bullying lagi." ucap Kirana yang sedikit khawatir.

"Tapi Karsa suka dia." nyata Karsa yang membuat Kira tersenyum mencurigakan.

"Just like, or fall in love, hm?" goda Kirana.

"Iih mama, Karsa malu ah." dan Karsa pun mengarahkan wajahnya ke sembarang arah, agar wajah salah tingkahnya itu tidak terlihat jelas.

"Gak usah malu, itu wajar kok dialami sama anak remaja. Eh tapi, orang yang kamu suka cewek kan?" tanya Kirana yang panik, karena menyadari Karsa tidak menyebutkan jenis kelamin orang itu.

Karsa melotot kaget, dengan mulutnya yang penuh dengan roti. Karsa pun berusaha untuk menelan roti itu dengan cepat, lalu menjawab pertanyaan Kirana. "Iya lah mah!!" tegas Karsa.

"Dia cewek kok. Masa Karsa suka sama cowok, kan gak lucu." dumel Karsa.

"Huh, syukurlah." Hela nafas Kirana dengan lega.

"Soalnya, akhir-akhir ini teman-teman mama pada cerita, anaknya itu banyak yang homoseksual. Dan teman mama setressnya bukan main karena tingkah laku anaknya itu. Mama takut aja kalau kamu juga ikut-ikutan." jelas Kirana, yang khawatir juga dengan anaknya.

"Enggak lah mah, Karsa gak bakal kayak gitu, Karsa kan gak mau buat mama kecewa. Masa mama udah baik banget sama aku, aku malah balas hal buruk." ucap Karsa yang membantah kekhawatiran dari Kirana itu.

Kirana tersenyum lega, dan bersyukur sekali mempunyai anak seperti Karsa ini. "Syukurlah, I always love you ." ucap Kirana dengan senyuman manis pada anaknya.

AKU, KAMU, & ORGANISASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang