PART 7

128 27 0
                                    

⛓️MINTA MAAF⛓️
-
-
-

----------

Setelah dari kejadian dua hari lalu, Landra terus menghindar dari Karsa, ia kesal, ia marah, semuanya campur aduk. Jadi, hak yang ia pilih adalah untuk menjauh dari Karsa dahulu. Baru saja satu hari ia tidak diganggu oleh Karsa, tapi, sepertinya Karsa saat ini benar-benar nekat untuk meminta maaf. Ya, walau ia belum tau letak kesalahannya dimana.

Waktu pulang pun sudah tiba, Landra segera beranjak dari duduknya. Tapi, dengan sigap Karsa memegang lengan Landra, yang bertujuan untuk menahannya. "Lan, sebentar." ucap Karsa yang ikut beranjak.

"Pegang-pegang nih ye." ledek Yoliva dari belakang.

Landra pun menolak sekilas pada Yoliva, dengan tatapan memohon agar tidak mengejeknya saat ini. Lalu, Landra melepaskan genggaman dari Karsa dengan kasar. "Apaan sih lo." ucap Landra dengan ketus.

"Lan, lo marah ya sama gue? Dari kemarin lo ketus mulu sama gue." protes Karsa.

"Ehem, kayaknya, gue sama Fafa pulang duluan aja ya. Gak mau ganggu masalah rumah tangga." ucap Yoliva dan Fafa yang sudah ada di sebelah Landra.

"Iih, gak usah kompor deh lo!" tegas Landra.

"Kita gak kompor kok, Lan. Kita kan manusia." ucap Fafa dengan polosnya.

"Udah deh Fa, kita pulang aja. Gak usah memperkeruh suasana. Lan, kita pulang duluan, dadah." pamit Yoliva sembari menarik Fafa untuk segera keluar.

Berhubung para murid lain juga sudah pada keluar. Otomatis, kini hanya ada Landra dan Karsa saja yang berada di dalam kelas. Merasa suasana semakin canggung, Landra buru-buru mengambil tasnya, dan hendak pergi.

"Lan, maafin gue. Gue gak enak kalau lo gini. Gue gak mau asing." ucap Karsa yang membuat Landra memberhentikan langkahnya.

Landra berbalik arah, dan menatap Karsa dengan serius. "Gue lebih baik asing. Lo tuh rese!"

"Yah Lan, jangan gitu. Gue janji gak bakal buat lo kesel lagi. Teman gue cuma lo, Lan. Gak ada lagi." mohon Karsa yang sudah panik setengah mati.

Setelah mendengar kata-kata dari Karsa. Landra bertolak pinggang, dan menatap Karsa sebal. "Cuma gue? Lo aja punya Nurul, kocak." cibir Landra.

"Ya maksud gue selain Nurul, gak ada lagi teman. Cuma lo. Ya emang banyak sih cewek yang suka sama gue. Tapi kan mereka juga bukan teman, mereka tuh di hidup gue cuma sebatas. Gak kayak lo sama Nurul, yang udah gue anggap teman dekat. Jadi, maafin gue ya, gue mohon." pinta Karsa dengan serius. Dan benar adanya, kaum hawa di sekolah ini, banyak yang kasir pada Karsa. Tapi tidak Karsa ubris sama sekali.

"Halah, gue gak percaya!" tegas Landra.

Karsa pun semakin panik dengan tegasan dari Landra tersebut. Tapi, ia diam sejenak, untuk memikirkan kesalahan yang membuat Landra seperti ini. Dan ya, ia ingat. Dan hal itu membuat Karsa tersenyum tidak jelas. Dan hal itu membuat Landra kebingungan, dengan ekspresi wajah Karsa yang langsung berubah. "Kenapa?" tanya Landra dengan heran.

"Gue tau, hal yang buat lo marah." ucap Karsa yang membuat Landra sedikit membukam. Landra malu, apa lagi Karsa.

"U-udag deh, gak usah di bahas. Gue mau pulang!" lalu, Landra berbalik arah untuk berjalan. Sebelum ia sampai pintu kelas. Tiba-tiba Karsa menghalangi jalannya.

AKU, KAMU, & ORGANISASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang