⛓️TAHAP AWAL⛓️
-
-
---------
Karsa pun berlari cepat menuju lapangan setelah pulang sekolah. Karena ia takut telat lagi seperti kemarin, dan membuat Landra marah. Saat Karsa berada di lapangan, ia langsung memelankan langkahnya, dan sedikit bingung. Karena dihadapannya kini sudah ada lima orang. Yaitu Landra, Afga, Lala, Kansa, dan juga Nurul. Yang membuat Karsa cukup tercengang, mengapa ada Nurul di sini. Dia tidak bilang sedikit pun kalau mau masuk organisasi ini juga.
Karsa segera mengambil posisi di sebelah Nurul. Karena saat ini mereka sudah berbaris kesamping, dengan Landra didepannya.
"Kok lo disini?" tanya Karsa, yang berbisik pada Nurul.
"Nanti aku jelasin, sekarang fokus dulu." jawab Nurul tanpa menolehkan kepalanya sedikit pun.
Landra mengambil posisinya, dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku almamater. "Oke, saya mulai. Kalian adalah lima orang terpilih untuk menggantikan posisi wakil ketua osis yang sementara ini kosong. Kalau kalian berharap hanya ada kalian saja yang diseleksi kemarin. Kalian salah, jangan merasa spesial dulu. Saya, bu Farah, dan para pengurus lainnya telah mengsleksi lima belas orang. Lalu, yang diberi kesempatan masuk adalah kalian, lima orang terbaik. Walau pun jawaban kalian tidak sempurna kemarin, yang kita cari adalah tekat sungguh-sungguh untuk masuk osis. Bukan sekedar mejeng untuk tenar. Lalu, kalian disini akan memperebutkan satu posisi, yaitu sebagai wakil ketua osis." jelas Landra dengan tegas, dan juga berwibawa.
"Kalian tau kan? wakil ketua osis itu hanya satu. Jadi, otomatis diantara kalian hanya ada satu orang saja yang akan mendapatkan jabatan tersebut. Bersainglah dengan dingin, dan sehat." peringat Landra, agar tidak timbul perselisihan diantara mereka semua.
"Oke, ini adalah satu langkah yang sebenarnya. Kalian harus cari empat bendera yang sudah saya letakan di semua penjuru sekolah, keempat tempat itu adalah tempat yang paling sering dikunjungi oleh para siswa-siswi sma Alexander. Dan di tahap awal ini akan ada satu orang yang gugur." jelas Landra sembari jalan mondar-mandir di depan lima orang tersebut.
Landra pun menghentikan langkahnya tepat dihadapan Karsa. "Bagaimana, siap?" tanya Landra pada mereka semua.
"SIAP!!" jawab mereka dengan kompak dan juga kencang.
Melihat jarum jam ditangannya. Landra pun menatap Karsa dihadapannya. "Mulai dari sekarang, waktu berjalan selama lima belas menit."
Setelah mendengar perintah dari Landra, Semuanya langsung berlari, dan berpencar untuk mendapatkan bendera tersebut. Saat semuanya berpencar, ia hanya menatap satu punggung yang mulai pergi, yaitu Karsa. Ia menatap Karsa dengan penuh harapan.
Karsa menuju perpustakaan. Ia pergi kesana karena tempat itu salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh para siswa. Saat ia masuk, dari arah yang bersebrangan, ada orang yang mau masuk juga, yaitu Afga. Afga menatap Karsa dengan tatapan elang yang menyeramkan.
Karsa yang merasa tak nyaman dan merasa tertantang, ia pun menegur Afga. "Kenapa? Mau copot ya mata lo?" celetuk Karsa dengan berani.
"Chk." Afga berdecak sebal.
"Najis, sok jagoan, sok mau dipandang sama Landra." jawab Afga dengan sebal.
"Maksud lo apa ya?" tanya Karsa lagi, yang mulai mendekat pada Afga.
"Gak usah pura-pura bego, tolol!" sentak Afga yang mulai emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU, & ORGANISASI
Novela Juvenil( FOLLOW MY ACCOUNT SEBELUM BACA CERITA INI⚠️⚠️) ---------- Berkisah tentang Karsa yang memiliki paradigma dari orang lain sebagai soft boy, ia tertarik masuk osis karena ingin memulai pertemanan yang luas, tapi tidak tertarik dengan organisasinya s...