PART 15

102 28 0
                                    

⛓️RAHASIA DIBALIK SEMUANYA⛓️

-
-
-

-----------

Setelah Afga pulang, semuanya masuk kedalam rumah Landra. Dan Landra sendiri sedang mengobati luka Karsa. Sedari tadi Landra mengobati luka Karsa dengan diiringi omelan dan dumelan pada orang yang ada di hadapannya ini. Lalu Fitri datang dari arah dapur membawa tiga gelas minuman dengan Dira di sebelah pinggangnya. 

''Landra.'' tegur Fitri sembari meletakan minuman.

Setelah selesai meletakan minuman, Fitri mencolek Landra. ''Hust. Gak boleh gitu. Nanti Karsanya kapok main kesini.'' tegur Fitri.

''Lagian bu, dia kebiasaan kalau di tonjok tuh gak pernah mau bales balik.'' jawab Landra.

Tiba-tiba, Dira pun menyambut. "Ih bang Karsa mukanya serem." celetuk Dira.

"Iya. Tapi sebentar lagi juga ganteng lagi kok." balas Karsa

"Masa?"

"Iya, nanti ganteng lagi. Biar Dira juga seneng." jawab Karsa.

"Heleh." cibir Landra.

"Akhh. Sakit, Lan." ucap Karsa yang merasa sakit karena Landra menekan lebamnya.

"Lagi bonyok juga, masih aja bisa gombal. Sama anak kecil lagi." dumel Landra.

Lalu, Karsa langsung menatap Landra dengan tatapan mata yang sangat meledek. "Cemburu, ya?" ledek Karsa.

"Idih Geer banget tau gak!" jawab Landra yang langsung panik sendiri.

"Cemburu, itu apa?" tanya Dira tiba-tiba, sembari menunggu jawaban dengan polos.

Fitri yang mendengar itu, ia menatap Landra dan Karsa dengan tatapan bingung. Deengan cepat, Fitri langsung mengajak Dira untuk bermain dengannya. "Eum, Dira sayang. Tadi katanya kamu minta ibu temenin main congklak, ya?" alih-alih Fitri.

"Oh iya bu, Dira lupa. Kita kan mau main congklak."

"Nah kan. Anak ibu masih kecil udah pikun. Yaudah sekarang ibu temenin yuk?" ajak Fitri.

"Ayo, bu." Dira langsung menarik tangan ibunya untuk menuju kamar miliknya.

Karsa dan Landra pun bernafas dengan lega. Landra menatap Karsa dengan tajam. Tapi, dengan cepat Nurul menyambar agar tidak terjadi keributan lebih lanjut.

"Ehem." dehem Nurul.

"Maaf, Lan. Sebenarnya, tujuan kita kesini mau kasih tau kamu hal penting." ucap Nurul yang langsung to the point.

Landra meletakkan kapas bekas luka Karsa di atas meja. Dan mulai serius menanggapi ucapan dari Nurul. "Hah? Hal penting apa?" ucap Landra yang bertanya-tanya.

Dan, Nurul mengisyaratkan Karsa agar mengeluarkan handphonenya tersebut.

"Sebentar." Karsa lalu mengambil ponselnya di saku jaketnya.

Lalu setelah Karsa mengambil ponselnya, ia langsung reply rekamannya tadi di cafe. Landra dan Nurul segera mendekat pada Karsa agar mendengar suara itu lebih jelas.

AKU, KAMU, & ORGANISASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang