⛓️BUKAN HUKUMAN TAPI SALAH SASARAN ⛓️
-
-
-Setelah bel sekolah berbunyi, para murid keluar berserakan untuk menuju gerbang sekolah. Tapi beda dengan Landra, ia kini masih menunggu seseorang di bawah pohon rindang bersama Yoliva dan juga Fafa. Dan akhirnya, setelah beberapa menit
Landra menunggu. Orang itu akhirnya datang juga.Saat Karsa ingin menghampiri Landra ditempat yang teduh. Dengan cepat Landra menghentikan langkah Karsa. Dan alhasil Karsa kini berada di bagian yang sangat panas.
"Mundur." perintah Landra, dan dipatuhi saja oleh Karsa.
"Gue mau hukum lo." nyata Landra yang tak mau basa-basi lagi.
"Tapi gue mau kesan dulu, boleh gak?" tanya Karsa yang mulai kepanasan. Karena jam kini tepat menunjukkan pukul jam satu siang.
"Enggak." jawab Landra dengan singkat.
Yoliva yang mendengar itu, cepat-cepat ia menghampiri Landra. "Lan, lo gak boleh gitu sama dia. Dia kan anak baru, nanti kalau kapok sekolah disini gimana?" ucap Yoliva yang berusaha membela Karsa.
"Bodo, malah bagus kalau dia gak sekolah disini. Langsung keluar lagi!" ucap Landra dengan sadis.
Yoliva terbelalak kaget. Karena melihat sifa Landra yang begitu sadis. "Ini bukan lo kan Lan? Iya kan, ini pasti lo kerasukan setan!" ucap Yoliva sembari menggebrak-gebrak tubuh Landra.
Tapi dengan cepat Landra menepi tangan Landra. "Apaan sih, ini gue, Landra."
"Dan balik lagi ke lo. Gue orangnya gak bisa sadis lama-lama. Sini." suruh Landra pada Karsa untuk berdiri di bawah pohon rindang itu.
Karsa pun melangkah dengan cepat. Setelah sampai ditempat yang lebih nyaman ia mengerjakan matanya yang terasa perih karena terkena sinar matahari.
"Sebenarnya, tadi gue mau jemur lo di tengah lapangan. Tapi gak jadi, karena gue masih punya hati nurani." ucap Landra dengan dingin.
Karsa melotot kaget pada Landra. "Jemur?! Lo ketua osis atau guru kiler sih, sadis banget." jawab Karsa.
"Gak usah ngejawab."
"Dan gue mau sebagai gantinya, lo temenin gue ke toko buku." ucap Landra sembari menatap matahari yang semakin cetar.
"Di mana?" tanya Karsa.
"Kebanyakan nanya lo, tinggal ikutin gue juga." omel Landra.
"Iya-iya." jawab Karsa yang pasrah.
Landra berbalik badan untuk menoleh pada Yoliva dan juga Fafa. "Gue pulang dulu ya." pamit Landra.
Dengan cepat, Landra menarik tangan Karsa agar ikut dengan dirinya. Dan lagi-lagi Karsa hanya bisa pasrah mengikuti tuntunan tangan dari Landra. Landra berbalik arah, menghadap Karsa saat sudah tiba di luar sekolah. Melepaskan genggaman tangannya, Landra menghela nafasnya sejenak.
"Lo bawa kendaraan?" tanya Landra.
"Bawa." jawab Karsa dengan santai.
"Lah? Kenapa gak bilang?" kesal Landra. Bisa-bisanya ini sudah di luar sekolah, Karsa tidak bilang sama sekali bahwa ia membawa kendaraan.
Karena saat ini Landra sudah berada di halte bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU, & ORGANISASI
Teen Fiction( FOLLOW MY ACCOUNT SEBELUM BACA CERITA INI⚠️⚠️) ---------- Berkisah tentang Karsa yang memiliki paradigma dari orang lain sebagai soft boy, ia tertarik masuk osis karena ingin memulai pertemanan yang luas, tapi tidak tertarik dengan organisasinya s...