PART 23

51 29 0
                                    

⛓️BIMBINGAN LOMBA⛓️
-
-
-

--------

Setelah sampai di sekolah, Karsa menurunkan Landra di dekat parkiran motor. Sedari tadi Landra kebingungan dan gundah. Pikirannya berterbangan kesana kemari memikirkan sifat Karsa yang berubah. Menjadi lebih diam, dan tidak seriang biasanya. Padahal, Landra sendiri yang sudah melontarkan kata maaf tadi malam.

Setelah turun dari motor, Landra memberikan helmnya pada Karsa. "Makasih by." ucap Landra dengan senyuman riang.

Tapi sayangnya balasan Karsa tidak memenuhi ekspektasi dari Landra. "Hm, sama-sama. Kamu duluan aja. Dan, semangat buat bimbingannya. Kamu pasti jam pertama gak ikut pelajaran kan? Makanya, aku kasih semangat sekarang. Kan nanti dikelas gak ketemu."

Merasa Karsa beda dari biasanya. Ia memilih untuk menegurnya saja. "Kamu gak papa? Kamu gak suka ya aku ikut lomba ini, karena harus dekat-dekat Laskar? Aku batalin aja ya?" tanya Landra dengan lembut.

"Enggak, aku gak ada hak juga. Itu tugas kamu, gak usah kamu batalin itu kewajiban kamu sebagai ketua osis."

"Tapi—"

"Shtt." Karsa menempelkan jari telunjuknya ke bibir Landra.

"Gak papa, sana gih aku liat tadi Laskar udah dateng." suruh Karsa Agara Landra segera masuk.

Lalu Landra tentu saja tidak yakin. Sekali lagi Karsa meyakinkan Landra dengan anggukan. Landra pun pergi dengan perasaan yang tidak tenang sama sekali.

Sesampainya di ruang sejarah, di sana sudah ada Laskar dan Bu Farah. Dan Landra pun langsung duduk di kursi sebelah Laskar.

"Hai, Lan." sapa Laskar.

"Iya." jawab Landra dengan senyuman tipis.

"Syukurlah kamu sudah datang, kita langsung mulai aja ya? Soalnya ibu juga gak bisa lama-lama." ucap Bu Farah, yang kemudian diangguki oleh keduanya.

"Oke ibu mau kasih tau kalian tema yang diambil dalam debat ini adalah tentang kenaikan bbm. Ibu sudah merangkum beberapa, dan kalian silahkan latihan!"

"Ibu mohon maaf, sekarang ibu harus tinggal. Kalian kemarin juga sudah ibu kasih tau tentang lombanya, peraturan, penyampaian yang benar, dan cara bicara yang sempurna saat debat."

"Iya Bu." jawab keduanya secara berbarengan.

"Yasudah, terima kasih atas pengertiannya. Ibu pergi dulu beberapa menit." ucap Bu Farah sembari melihat jam tangan.

Bu Farah pun keluar dari ruangan tersebut. Kemudian suasana menjadi lebih canggung antara keduanya. Landra memilih diam karena ia tidak mau berinteraksi berlebihan dengan Laskar, karena ia mau menghargai Karsa.

Tiba-tiba, Laskar menyodorkan sebuah kotak makan transparan yang berisi sandwich. "Nih, pasti lo belum makan kan?"

Landra diam sejenak, melirik sejenak wajah Laskar lalu melihat kotak makan itu. "Sorry, gue udah kenyang." bohong Landra.

~krucuk~krucuk

Sial!! Perut Landra tak bisa berkerja sama. Landra hanya bisa menggulung bibir.

"Mulut lo bisa bohong, tapi perut lo gak bisa. Nih makan aja." ucap Laskar sekali lagi sembari menyodorkan kotak makan tersebut.

AKU, KAMU, & ORGANISASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang