PART 13

127 28 1
                                        

⛓️TAHAP PENENTUAN⛓️
-
-
-

-----------

Hari ini. Tepatnya di hari Jumat pagi. Seluruh murid sudah berkumpul di lapangan. Dari kelas 10-12, mereka berkumpul di lapangan yang cukup luas itu untuk ikut serta memilih wakil ketua osis yang jabatannya kosong. Mereka semua berbaris dengan rapih. Kecuali semua anggota osis, mereka berada didepan, membantu untuk menyiapkan kegiatan tersebut. Dari kotak suara, kursi-kursi untuk para guru, dan masih banyak lagi.

Kini Karsa, Nurul, dan Afga berdiri di depan kotak suara. Karsa nampak cemas sekali. Tapi, Nurul yang berada di sebelahnya terus menyemangati Karsa.

"Sa, kamu gugup, ya?" tanya Nurul, yang sadar dengan tampilan Karsa sedari tadi.

"Hm, iya." jawab Karsa sembari memainkan jari kukunya.

Nurul memegang bahu Karsa. "Gak usah gugup, Sa. Santai aja. Yakin deh, mau hasilnya apa pun nanti. Kamu gak boleh kecewa. Kamu udah keren kok usahanya." ucap Nurul yang menyemangati Karsa.

Karsa pun tersenyum lega. "Makasih, Rul. Kamu ter the best." Karsa mencubit pipi cuby Nurul dengan gemas.

"Semangat buat kita!" ucap Karsa sembari bungkuk, mensejajarkan wajahnya dengan Nurul.

"Iya." jawab Nurul dengan gugup.

"Ehem!" dehem Landra dengan tiba-tiba saat melewati Karsa dan juga Nurul.

Mereka berdua langsung menoleh pada Landra.

"Kegiatan ini untuk pemilihan wakil ketua osis. Bukan tempat untuk ngedate!" tegas Landra, dengan kondisi wajah yang datar.

"Kenapa, cemburu?" ceplos Karsa. Dengan wajah meledeknya.

Landra membenarkan lagi ekspresi wajahnya, agar lebih terlihat datar. "Gak! Kurang kerjaan gue cemburu gara-gara lo berdua. Cuma buang-buang waktu!" tegas Landra.

"Terus ngapain sewot-sewot sama kita?" tanya Karsa.

"Gak usah geer. Kurangin geer lo! Gue cuma mau minta semu peserta tuh ambil posisinya masing-masing. Bukan malah dempet-dempetan! Jelek tau gak dilihatnya." omel Landra.

''Balik ke posisi lo!'' suruh Landra pada Karsa.

Dan Karsa pun balik ke posisi awalnya dengan wajah yang pasrah. Setelah semua para siswa dan siswi berbaris dengan rapih, voting itu segera dimulai. Satu persatu siswa mulai menulis dari salah satu nama yang tertera didepan. Dan setelah itu, dengan tertib, para murid segera memasukan selembar kertas yang sudah dilipat ke dalam kotak suara.

Hana sebagai sekertaris langsung mengambil alih hal tersebut. Ia mengaduk ribuan kertas yang ada di dalam kotak suara. Setelah itu, giliran Jihan yang membacakan nama-nama di kertas tersebut. 

Jihan membacakan nama pertama yang muncul, yaitu. ''Karsa.'' segera Hana menulis satu garis di sebelah nama Karsa.

'' Karsa.''

''Karsa.''

Begitulah nama Karsa disebut sampai berulang kali. Sedangkan Afga dan Nurul belum ada yang diisi. Tapi, akhirnya nama Nurul pun disebut juga.  Ya, baru satu. ''Nurul.''

AKU, KAMU, & ORGANISASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang