16. Awal Pekerjaan Baru

60 77 8
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Jam istirahat pertama Dan kedua telah usai. murid murid berhamburan menuju kantin. Termasuk Rara Naya Adel Dan Erika yang Kini sudah berada di kantin.

Naya Dan yang lain nya sudah selesai menyantap makanan nya. Kecuali Rara yang masih Sibuk mengaduk aduk bakso milik nya.

"loh Ra, kok cuman di aduk aduk aja, kenapa gak di makan?" Tanya Naya yang melihat isi mangkuk Rara masih utuh.

"gue gak napsu makan" ucap Rara kemudian metakan sendok yang dari Tadi Ia pegang di mangkuk bakso.

"kenapa Ra" ucap Adel.

"cepetan lo makan, sayang Kan tuh bakso nya" sambung Adel.

"Iya iya" ucap Rara pasrah kemudian mulai memakan bakso nya walau merasa tak napsu.

Mereka pun membiar Kan gadis Itu makan dengan pelan pelan.

Di meja lain, masih di tempat yang sama.

"Van, lo kayak gak makan seminggu aja, rakus amat" Tanya Dimas heran.

"gue laper!" ucap Kevan, setelah memakan makanan porsi jumbo habis, Kevan pun pergi Tanpa membayar nya.

"lo mau kemana Van" ucap Marvel Langsung pergi mengikuti Kevan.

"GUE IKUT" teriak Gathan lalu menyusul Mereka tanpa memikirkan makanan yang belum mereka bayar.

Tinggal lah tersisa Dimas di Sana.
"VAN, VEL, THAN! MAKANAN LO PADA SIAPA YANG BAYAR!" teriak Dimas kesal. Mereka cengengesan tanpa merasa bersalah, tak menyahut dan terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.

"masa gue sih yang kudu bayar makanan nya, ah dasar Asu lo pada!" Gerutu Dimas.

"si monyet! Gue lagi bokek Gini, masa harus bayar semua makanan nya sih! Mana punya si Vano porsi jumbo lagi, akhh" maki Dimas prustasi.

Pokok nya gue harus nagih utang Mereka!! Batin nya tak berhenti memaki.

*****

Bel sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Rara terpaksa pulang naik taxi karna tidak Ada angkutan yang lewat.

Baru kali ini Ia pulang menggunakan taxi. Jujur saja Ia tidak sabar untuk bersiap bekerja nanti.

"Udah sampai Dek" ucap sopir yang mengemudi di depan.

"oh Iya, ini Pak" ucap Rara menyerah Kan satu lembar uang berwarna biru kepada Pak sopir taxi Itu.

DEAR LAURA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang