44. Rasa sakit yang terulang lagi

16 4 6
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Malam kelulusan tahun ini tidak diadakan from night disekolah, karena banyak paktor penghambatnya. Sebagai gantinya Rara dan teman temannya merayakan kelulusan dengan barbeqyuan dihalaman belakang rumah Adel.

Mereka semua membagi tugas, Rara dan Erika yang memotong daging nya menjadi kecil kecil. Sedangkan Naya dan Adel yang menusukan potongan daging tadi pakai tusukan sate.

Lalu Dimas dan Gathan kebagian memanggang daging dagingnya. Jangan tanyakan Marvel, pria itu entah kenapa hanya diam melamun tak jelas. Ia seperti merasa sesuatu yang kurang disini. Mungkin.. ia sedang merindukan Kevano!

"Udah ada yang matang belum? Gue udah laper nih" ujar Adel sambil mengelus elus perutnya. Erika yang mendengarnya pun hanya memutar bola malas.

"belum, makanya kalau mau cepet sini bantuin" sahut Dimas kesal sambil mengipas ngipaskan dagingnya.

"Gamau, gak suka gelayy.." teriak Adel tak kalah kencang. Membuat Dimas mendengus sebal, ingin rasanya ia memanggang gadis itu bersama ayam panggang ini.

Setelah selesai dengan acara memanggang mereka semua pun berkumpul membentuk lingkaran besar diatas karpet yang ditengah nya terdapat hidangan ayam barbeque sate bakar dan berbagai makanan dan minuman enak lainya.

"Ngomong ngomong kalian mau lanjutin kemana?" Tanya Gathan disela memakan sate tusuknya.

"Kata bokap gue sih di Paris, tapi itu juga belum pasti sih" sahut Adel. Marvel yang mendengar hal itu spontan melirik kearah gadis itu.

"Wahh, kalo jadi di Paris sih nanti kek nya bakalan ada yang Ldr-an lagi selain Dimas sama Erika" sindir Gathan sambil melirik ke Marvel.

"Apa lu!" Sinis Marvel balas menatap Gathan tajam.

"Ampun bang jago, sorry bang jago..." ujar Gathan bernada.

"Untung aku jomblo jadi gak usah pikirin ldr ldran segala!" Sahut Naya sambil menyeruput jus jeruk yang dihidangkan.

"Tetep aja Nay, lo harus cari pacar, masa lo mau terus jadi jomblo karatan, mau sampai kapan?" ujar Dimas memberi saran.

"Ya enggak lah, nanti juga aku mau cari pacar tapii, yaa belum ada niat pacaran sih sekarang, masih enakan jomblo kayak gini tau, adem gak ada yang larang ini itu" ucap Naya sambil terus menyeruput minumannya.

"Emm, iya sih kalau di pikir pikir kesitu meningan jomblo aja" timpal Erika Yang mendapat delikan tajam dari sang pacar.

"Haha kasian lu Dim, gak dianggap sama Erika" sahut Adel menertawakan kemalangan Dimas. Lagi lagi laki laki itu hanya mendelik tajam. Mereka pun tertawa pelan melihat raut menyedihkan laki laki itu.

"Oh iya Nay, Rik, Ra kalian mau di lanjut kemana?" Tanya Adel.

"Kalau gue sih kayaknya disini aja" sahut Erika membuat Dimas mengercutkan bibirnya kedepan.

DEAR LAURA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang