35. ExtraOrdinary You

13 6 6
                                    

"Menurutku kamu Luar biasa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menurutku kamu
Luar biasa"

*****

Malam harinya seperti biasa Rara kembali bekerja di caffe tempat nya bekerja, Ia tampak lebih semangat dari biasanya hari ini. Sampai sampai ia tak menyadari sedari tadi seseorang memperhatikan nya.

Rara mengantar pesanan ke meja meja dengan semum manis nya yang tak pernah luntur di bibir nya.

"Ekhem" deheman Alfan membuat Rara menoleh.
Ia pun mengernyit kan alisnya.

"kenapa? lo butuh sesuatu?" tanya Rara.

Alfan sontak menggeleng pelan "lo cantik" suara yang spontan keluar dari mulut laki laki itu membuat Rara kembali mengernyit.

"lo baru nyadar?" Ledek Rara. Alfan pikir ia berbicara seperti itu Rara akan salting, ternyata dugaan nya salah besar ekspresi cewek itu menunjukan biasa biasa saja.

"Perasaan tadi gue ngomong centil 'kan" bohong Alfan mengalihkan.

Dengan repleks Rara mengubah raut meledeknya menjadi kesal. Dalam hatinya ia sudah memaki maki dia dengan semua nama hewan yang ada di kebun binatang.

Centil katanya? Oh my good! sungguh pria itu benar benar menyebalkan.

"Berhubung sekarang gue belum ngamuk,
mending lo pergi dari hadapan gue" ujar Rara dengan nada yang sedikit dilembut lembutkan.

Alfan terkekeh sebentar kemudia ia melirik jam yang melingkar ditangan kirinya Menunjukan pukul 10:00 pm.

"Ra lo pulang naik apa?" Tanya Alfan.

"kayanya naik gojek, soal nya angkot udah gak ada" ucap Rara menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Gue antar ya udah malem soalnya" tawar Alfan membuat Rara spontan menggeleng.

"Gak usah, gue pulang sendiri aja di depan juga masih ada tukang ojek kok," tolak nya ia tak ingin menyusah kan laki laki itu.

"Udah sama gue aja ya, mumpung gue lagi baik" bujuk Alfan dengan wajah sok di imut imutkan membuat Rara diam berpikir sejenak lalu mengangguk pelan.

"Yaudah deh, tapi gue gak nyusahin kan?" Tanya Rara ragu.

"Tenang aja, enggak kok" jawab Alfan tersenyum simpul kemudian mengajak Rara ketempat dimana motornya diparkir.

"Ayok naik" ucap Alfan yang kini sudah siap tak lupa dengan helm yang bertenggar di kepalanya. Rara pun dengan hati hati naik keatas motor besar Alfan dengan tangan yang berpegangan dibahu cowok itu untuk menumpu.

DEAR LAURA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang