Laura Diandra seorang gadis sederhana yang hidup tanpa kasih sayang seorang ayah. Gadis yang selalu gagal dalam hal percintaan, kekeluargaan maupun pertemanan. perlahan hidupnya kian berubah setelah bertemu dengan seorang pria yang mampu mengubah al...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Hari ini ulangan dadakan di adakan untuk kelas 10-11. Termasuk kelas Rara juga.
"lah kok ngedadak Gini si"
"Iya nih mana gue gak belajar lagi Tadi malem"
"bu susi jahat bener ya, maen ulangan dadakan segala" dan masih banyak lagi komentaran komentaran murid lainnya kecewa.
"duh gimana nih Ra" ucap Adel sambil mendongak ke belakang. Adel melihat ke arah Naya yang mulut nya sedang berkomat kamit tak jelas.
"kenapa tuh orang" Tanya Adel.
Rara hanya mengedikan bahu tanda tak tahu "ntah lah"
"berisik! aku lagi ngapalin nih" sarkas Naya.
"hapalin apaan" bingung Rara.
"mantra sebelum ulangan dari bunda, katanya kalau Baca mantra ini sebelum ulangan otak ngedadak encer, kalian mau tau gak" Jawab Naya Dengan bangga. Seolah teman teman nya juga ingin tahu apa mantra nya.
Adel hanya menggeleng geleng kan kepala mendecak sebal tak percaya Dengan ucapan Naya.
"suka suka lu aja" sahut Erika ikut berdecak.
Ulangan hari ini adalah Indonesia dan sosiologi. Setelah bergelut Dengan Soal Soal yang membuat otak drop, akhir nya ulangan pun selesai.
Siswa siwsi SMA LENTERA JASA keluar dari kelas nya masing masing Dengan wajah pucat serta lelah Dan penampilan yang acak acakan.
"Soal nya susah banget padahal aku Udah Baca mantra dari bunda" cibir Naya kesal.
"otak Lo nya aja yang gak sampai kali" ujar Adel yang mendapat pukulan dari sang empu.
"enak aja" ucap Naya tak terima.
"eh Tapi bener Soal ulangan nya susah bangedd" tambah Adel.
"hm susah banget" sambung Erika.
Mereka menoleh ke arah Rara yang terlihat biasa biasa saja. "Lo gak kesusahan Ra Jawab Soal nya" Tanya Adel.
"hemm lumayan sih" Jawab Rara seada nya.
"wiihh daebak kamu Ra" ucap Naya takjub.
"luar binasa" sahut Adel dengan tatapan tak percaya.
"biasa Del, bukan binasa" sahut Erika membenarkan. Membuat Adel hanya terkekeh.
