(Karena cinta butuh proses)
-
Shela, dan Sindi yang sedari tadi tengah fokus mendengarkan cerita dari Ratna, tiba-tiba saja dikagetkan oleh suara dering telepon dari dalam tas seseorang.
"Bulan bintang bawa menari iringi langkahku..
"Astaga!" ucap Shela dan Sindi secara bersamaan.
"Astagfirullah!" ucap Ratna dengan menatap kedua sahabat nya yang sama-sama kaget dengan suara itu.
"Cinta hadir bawa diriku melangkah bersama..
"HP siapa tuh?" tanya salah satu teman sekelas mereka yang sama sama terkejut dengan suara telepon itu.
"Karin, Na! buruan angkat." Titah Shela pada Ratna yang saat itu duduk sebangku bersama Karin.
"Bentar- bentar." timpal Ratna dengan merogoh ponsel yang ada di dalam tas sahabatnya itu secara terburu-buru.
"Dua hati satu tuj—
"Assalamualaikum?" ucap Ratna pada seorang itu. Ratna tadi tidak melihat secara jelas siapa yang tengah menelfon sahabatnya itu, karena terburu-buru..
"Wa'alaikumsalam.." jawab seorang itu.
"Iya, ini siapa ya?" tanya Ratna.
"Ini gua, Raka! ini siapa?" jawab seorang itu. Yaps! yang tengah menelfon Karin saat itu adalah Raka.
"O-ohh, ini gue Ratna. Karin lagi sholat Dzuhur. HP nya gak di bawa." Jelas Ratna dengan sedikit kik-kuk. Ratna sudah mengetahui Raka, tapi tidak dengan wajahnya. Karin pernah menceritakan tentang Raka pada ketiga sahabatnya itu.
"Oh. Yaudah! ntar kalau dia udah balik. Suruh dia bales chat gua, ya." Jelas Raka di seberang sana.
"Iya, nan—" tiba tiba saja pada saat Ratna tengah menjawab ucapan Raka, Karin datang menghampiri bangkunya. Dan menanyakan pada Shela dan Sindi siapa yang tengah menelfon Ratna saat itu.
Ratna yang melihat Karin sudah berada dihadapannya pun, sontak segera memberikan ponsel yang tengah di pegangnya pada Karin, dan mengucapkan bahwa yang tengah menelfon itu adalah sepupunya.
"Raka!" bisik Ratna dengan memberikan ponselnya. Karin yang mendengar pun mengangguk-kan kepalanya.
"Iye.. apaan?" tanya Karin pada Raka dengan menyimpan mukenanya ke dalam tas dan kemudian berjalan keluar kelasnya.
"Coba liat WhatsApp dari gue!" titah Raka di sebrang sana. Karin yang mendengar pun seketika membuka aplikasi WhatsApp nya dan melihat dan membaca chat dari yang sepupunya itu maksud.
"Innalillahi! nenek kenapa?" ucap Karin yang terkejut dengan isi WhatsApp dari sepupunya itu,
yang menyebut jika semua keluarganya saat itu tengah pergi ke Bandung menuju rumah neneknya yang sedang sakit."Gue barusan dapet kabar dari bunda. Kalau nenek jatoh dari WC!" jelas Raka di sebrang sana.
Karin yang mendengar pun sontak membulatkan matanya dan menutup mulutnya dengan tangan kiri."Astagfirullah.. nenek! terus gimana sekarang keadaan nya?" tanya Karin dengan hati yang gelisah.
"Gue belum dapet kabar lagi. Tadi nenek langsung di bawa ke Rumah sakit sama om Rian." Jelasnya.
"Trus? gue gimana sekarang? mama, ayah, sama kak Kiran, semuanya pergi ke Bandung? kenapa gak ngajak gue, sih?!" ketus Karin.
"Ya mana gue tau. Lu bukan anak nya kali, maka nya cuma Teh Kiran doang yang di ajak." Timpal Raka dengan menahan tawanya di sebrang sana.
"Sesat banget lu kalau ngomong!" ketus Karin.
"Yaudah. Ntar lu nyusul aja ke Bandung ya." ucap Raka dengan santaynya.
"Heh! ya kali gue kesana sendiri! gak berani gue!" ucap Karin.
"Dengerin gue!! lu harus bisa belajar mandiri. Masa dari Jakarta ke Bandung doang kagak berani? Ayah lu tadi nelfon gue. Kalau lu mau nyusul ke Bandung, pake mobil Teh Kiran aja, katanya, mobil Teh Kiran nganggur tuh di rumah. Sengaja ditinggal buat lu kalau mau nyusul ke Bandung." Jelas Raka.
"Huaa! gak berani gue, Kak!! jemput gue atuh.." bujuk Karin.
"Gimana gue mau jemput, lu. Orang gue sekarang masih sekolah. Gue balik jam 2-an." timpal Raka.
"Gimana dong.." gerutu Karin dengan memonyongkan bibirnya satu cm. Tanpa sepengatahuan Karin, sedari tadi ada seseorang cowok yang tak sengaja mendengar percakapan Karin dengan Raka.
"Gue anter!" ucap cowok itu yang kebetulan tengah berada di luar kelasnya dan melihat ke arah Karin.
Karin yang mendengar suara yang tak asing di telinganya, sontak memutar kepalanya ke arah asal suara. Dan ternyata cowok itu adalah..
Jeng jeng jeng!!! hayohhh!!! menurut kalian, itu Rezky atau Arga? atau Aldo? Iqbal? Reza? atau siapa??????
:-D
Dahlah!!! mending vote dulu yuk!! gratis loh!! tinggal pencet bintang yang ada dipojok kiri bawah masa gak bisa? yukk!!!
Makasih yang udah selalu ngevote terus setiap chapter cerita ini!! sehat-sehat ya buat kamu❤️
Yang engga ngevote juga aku ucapin terimakasih banyak banget udah mau baca cerita akuuu! tapi ayolah vote :(
Bilek batin kalian yang cuma ngebaca tapi gapernah ngevote: Maksa bgt sih!
Awokwok :b
Yaudah.. panjang umur buat kamu ya!!!❤️