(Karena cinta butuh proses)-
"Teh! tau gak?" ucap Karin pada Kak Kiran yang saat itu dirinya tengah duduk disamping Kak Kiran yang tengah fokus menyetir. Ya, mereka kini tengah berjalan balik menuju Rumahnya dengan memakai mobil Kak Kiran.
"Enggak!!" Jawab Kak Kiran tanpa mengalihkan pandangannya dari setir mobil dihadapannya.
"Dahlah! nyebelin banget emang!" ketus Karin.
"Ya emang Teteh gak tau, Dek." ucap Kak Kiran dengan tetap fokus pandangannya pada jalan dihadapannya.
"Yaa makanya dengerin Karin dulu." Kesal Karin dengan sedikit memonyongkan bibirnya satu cm.
"Ya udah, abisnya kamu gak jelas sih, Dek! orang mah kalau ngomong to the point langsung." Ketus Kak Kiran.
"Ya udah.. dengerin yaa." pasrah Karin. Kak Kiran yang mendengar pun hanya menganggukkan kepalanya ketika mendengar ucapan dari adik satunya itu.
"Tadi waktu disekolah Karin dihukum Teh." ucapnya dengan menampilkan wajah kesalnya.
"Lho? kok bisa?" tanya Kak Kiran yang sontak terkejut dengan ucapan yang diutarakan adiknya saat itu.
"Karin lupa gak ngerjain PR. Tapi, enggak Karin aja yang dihukum. Semua temen kelas Karin dihukum, kecuali si Siti doang!! huaa.." Jawab Karin dengan membuka Snack yang sengaja dibeli nya tadi di Indomart sebelum berjalan pulang menuju Rumahnya.
"Terus?" tanya Kak Kiran.
"Kok bisa barengan gitu gak ngerjain PR-nya? janjian ya?" lanjut Kak Kiran lagi. Karin yang tengah memakan Snack di tangannya dan mendengar ucapan Kakaknya yang menuduh jika dirinya bersekongkol dengan temannya untuk tidak mengerjakan PR, sontak terkejut.
"Ohok ohok!!!"
"Astagfirullah.. dek! pelan-pelan atuh makannya. Minum-minum!" Ketus Kak Kiran yang seketika memberhentikan mobilnya di pinggir jalan yang kebetulan saat itu jalanan tidak banyak kendaraan yang melintas.
"Nih, minum-minum!!" ucap Kak Kiran dengan nada khawatir sembari membukakan botol air mineral yang saat itu berada di atas Dashboard.
"Uhuk uhuk!"
"Makanya kalau makan teh pelan-pelan atuh. Meni kaya orang kelaperan pisan." Ketus Kak Kiran yang sudah melihat adiknya itu minum dengan beberapa legukan.
"Dek!! jangan kaya Kudanil atuh minum teh." Ketus Kak Kiran yang sangat kesal melihat adik satunya itu meminum dengan bersuara.
"Terus, gimana harusnya?" tanya Karin dengan menutup minuman itu.
"Yaa.. biasa aja. Gak usah pake suara. Jadi perempuan itu harus jaga image! harus anggun." Jelas Kak Kiran.
"Emang kalau gak anggun, kenapa?" tanya Karin.