"Selamat datang di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand. Atas nama Garuda Indonesia dan seluruh kru yang bertugas, kami ingin berterima kasih kepada Anda yang telah ikut serta dalam perjalanan ini. Kami harap bisa berjumpa dengan anda lagi dalam penerbangan dan kesempatan yang akan datang. Selamat malam dan sampai jumpa."
Terlihat mereka berlima sedang merenggangkan otot-otot badan yang kaku akibat perjalanan selama 4 jam itu.
Selama penerbangan tidak banyak yang mereka lakukan.
Sandi menghabiskan waktunya dengan membaca sebuah buku yang terdapat tulisan "Aku bukannya menyarah, hanya sedang lelah" pada bagian covernya.
Sementara Jevan dan Daffa tertidur pulas sepanjang perjalanan.
Brian tentu saja seperti biasa, makan.
Dan Willy yang terus-terusan menghapus air matanya karena film yang ditontonnya.
Kini pesawat yang mereka tumpangi sudah mendarat dengan sempurna.
Mas Doni, manager mereka menghampiri para anggota Day6 di kelas first class untuk meminta mereka segera bersiap-siap.
"Ayo turun, siapin paspornya."
•••
Anggota Day6 dan para staff kini sudah mengantri dengan rapi untuk mendapatkan stampel imigrasi pada paspornya.
"Bang habis ini makan dulu apa langsung hotel?" cetus Daffa dari balik ceruk leher Sandi.
Sandi melihat ke jam tangannya yang telah menunjukan pukul 22.38.
"Gatau, langsung hotel kayanya, udah jam segini juga. Coba lo tanya Mas Doni"
Giliran Sandi pun tiba. Ia lalu maju untuk mendapatkan stempel imigrasinya setelah seorang ibu di depannya selesai diperiksa.
Ia melangkahkan kakinya. Lalu memberikan paspornya kepada petugas yang berjaga.
"Holiday or work?" kata petugas tersebut.
"Work"
Setelah mencocokan foto dengan mukanya lalu petugas tersebut meng-scan barcode yang tertera pada lembaran visa yang tertempel di paspornya itu.
Namun setelah meng-scan petugas tersebut terdiam, lalu mengulanginya lagi kembali.
"Sorry, your visa isn't listed in the system yet. Go back." pinta petugas tersebut dan kemudian mengembalikan paspor Sandi.
Sandi yang saat ini sedang amat bingung kemudian mundur lalu menghampiri Daffa.
"Visa gue engga kedaftar di sistem."
"Hah kok bisa? Kan visanya udah keluar?" tanya Daffa heran sembari menunjukan lembarn visa yang tertempel di paspornya.
Sandi mengangkat kedua bahunya, "Gue ke Mas Doni dulu, mau tanya."
Sandi kemudian berjalan meninggalkan Daffa untuk menghampiri Mas Doni.
"Mas"
"Kenapa San?"
"Bukannya tadi lo udah antri duluan? Ngapain balik lagi?" sambung manager Day6 itu.
"Ya ini makannya aku mau tanya. Tadi kata petuganya, visa ku gaada di sistem mereka"
Mas Doni yang belum sempat menjawab pertanyaan Sandi terkejut dengan kehadiran Daffa.
"Mas gimana nih visa ku juga katanya belom ada di sistem." ucap Daffa dengan muka paniknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Into | DAY6
Fanfic[This is life, we never know what will happens] Ternyata benar perjalanan hidup tidaklah semulus apa yang diinginkan. Cinta, perbedaan, dan keegoisan adalah 3 hal yang selalu menghalangi kisah indah itu. Dan perpisahan, jangan pernah melupakannya...
