⚠️ // Blood
"Eh serem banget, mana tempatnya gak jauh-jauh banget dari dorm kita lagi." cetus Brian setelah memperhatikan cuplikan breaking news yang baru saja muncul di televisi ruang tunggu mereka saat ini.
"Kalian hati-hati ya, jangan keluar pas malem kalo gak penting-penting banget, apa lagi kalo cuma sendirian." tutur Sandi kepada Brian, Daffa dan Jevan.
"...telah ditemukan mayat seorang pria tanpa identitas di depan sebuah kios tak terpakai di daerah Pasar Glodok pada dini hari 22 Oktober 2021. Diduga mayat tersebut merupakan korban penganiayaan. Ditemukan luka berat di bagian wajah serta beberapa lebam di sekujur tubuh. Saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus ini..."
Kemudian layar televisi berganti memperlihatkan cuplikan video keadaan korban.
Keadaannya cukup parah. Walaupun sudah disensor namun masih dapat terlihat bahwa korban tersebut memakai celana pendek berwarna hitam dan kaos berwarna abu-abu yang sudah bercampur dengan darah.
Tiba-tiba terdengar suara nyaring yang seketika membuyarkan fokus mereka berempat.
Kaleng soda yang berada di genggaman Willy terlepas begitu saja ketika ia melihat apa yang sedang terpampang di layar televisi.
Dalam sekejap lulutnya terasa kehilangan kekuatan, membuat dirinya terduduk lemas di lantai ruang tunggu itu.
Dengan sigap Brian menghampiri Willy, "Eh Wil kenapa lo?"
"Wil ayo pindah dulu, lantainya basah itu" ajak Sandi ketika melihat soda yang berceceran di lantai.
Dengan bantuan Daffa kini Willy sudah berada di Sofa, terduduk lemas dengan pandangan kosong.
"Nih minum dulu Wil."
Diminumnya sebotol air putih yang diberikan oleh Sandi.
Daffa yang duduk di sebelah Willy melempar pandang kepadanya, "Ada apa sih Bang? Kok lo keliatan shock banget?"
"Ada hubungannya sama berita tadi?" sela Jevan begitu saja.
Badan Willy bergetar seakan ada sesuatu yang dipendamnya, "Itu–orang itu–gue–semalem–" ucapnya terbata-bata.
Jevan yang masih bingung kembali bertanya, "Hah? Kenapa Wil? Lo kenal sama orang itu?"
"Gue semalem ada di tempat yang sama sama orang itu." jawabnya diiringi dengan air mata yang jatuh dari matanya.
•••
"Adek duluan aja, saya masih ada barang yang ketinggalan." ucap seorang yang mengantri didepannya.
Willy mengucapkan terima kasih kepada pria yang kira-kira berumur 40 tahunan itu.
"Ini aja Kak? Mau pakai kantong plastik atau tidak?" tanya kasir minimarket kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Into | DAY6
Fanfic[This is life, we never know what will happens] Ternyata benar perjalanan hidup tidaklah semulus apa yang diinginkan. Cinta, perbedaan, dan keegoisan adalah 3 hal yang selalu menghalangi kisah indah itu. Dan perpisahan, jangan pernah melupakannya...