"Bel next week long weekend, kemana gitu yuk?"
"Sama kamu?"
Brian mengangguk.
"Enggak deh." Tolak abel.
"Kenapa?"
"Kamu kan artis, nanti digosipin"
"Ya engga apa-apa juga kali, aku cowo normal"
"Terlalu beresiko gak sih buat karirmu?"
"Kalo fans yang tetep dukung aku pasti gapapa banget mereka justru tambah seneng, kalo yang mau pergi ya terserah. Orang ini hidupku."
"Iya juga ya"
•••
"Gimana udara bali?"
"Beda banget sama udara jakarta, lebih fresh." Senyumnya sembari memutarkan badannya bebas.
Brian yang memegang kedua koper di tangannya tersenyum senang melihat wanita dengan dress putih di depannya.
"Yuk jangan muter-muter terus ntar pusing. Mobilnya udah nunggu ayok, habis dari hotel ntar langsung ke pantai."
•••
"Seneng gak?" kata lelaki yang duduk pada sebatang pohon yang jatuh tepat disebelah tempat dimana Abel duduk.
"Seneng dong, aku terakhir ke pantai kayanya waktu kuliah dulu. Seger liat lautan biru kaya gini, bikin isi hati bersih kayanya. Btw kita emang sekamar ya? Apa gak baiknya aku buka kamar baru aja?"
"Kan udah full booked tadi katanya reseptionistnya." dalihnya, padahal itu hanya akal bulusnya.
Sebagai anak dari pemilik hotel, Brian tidak lah susah untuk menyediakan satu ruang tambahan lagi untuk Abel.
"Aku takut."
"Takut kenapa?"
"We're both adult, it can be happen."
"Kamu bilang aku mesum gitu?"
"Iya. Aku liat di twitter katanya kamu mesum main embat sama semua cewe."
"Kalo emang aku mesum kenapa emang?"
"Ya aku takut lah entar aku diapa-apain."
"It's your choice sebenerenya, mau diapa-apain apa enggak. Cowo gak akan go gitu aja kalo gak ada concent dari cewenya. Dan kalo pun gak dapet concent dari cewenya ya juga pinter-pinter aja cowonya buat ngelampiasiannya, masih banyak cara lain."
"Kamu mesum beneran ternyata." guyon Abel lalu ia lari meninggalkan Brian sembari tertawa, lalu Brian mengejarnya menangkapnya dan mendekapkanya dalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Into | DAY6
Fiksi Penggemar[This is life, we never know what will happens] Ternyata benar perjalanan hidup tidaklah semulus apa yang diinginkan. Cinta, perbedaan, dan keegoisan adalah 3 hal yang selalu menghalangi kisah indah itu. Dan perpisahan, jangan pernah melupakannya...