[This is life, we never know what will happens]
Ternyata benar perjalanan hidup tidaklah semulus apa yang diinginkan. Cinta, perbedaan, dan keegoisan adalah 3 hal yang selalu menghalangi kisah indah itu.
Dan perpisahan, jangan pernah melupakannya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamala perlahan terbangun dari tidurnya karena ponselnya yang terus bergetar. Mata sembabnya masih terasa panas. Dan ruam-ruam di kulitnya belum juga terlihat memudar.
"Belum sembuh." batinnya.
Layar ponselnya memperlihatkan notifikasi yang berasal dari Willy.
Ia menepuk dahinya, "Mampus gue!"
Kamala teringat akan janji yang ia buat 3 hari lalu dengan Willy. Mereka akan pergi ke toko elektronik untuk membeli perlengkapan komputer yang sedang dibutuhkan oleh Willy.
Kamala segera menghubungi Willy.
Dari ujung sambungan terdengar suara seorang pria yang panik karena Kamala tak kunjung membalas pesan atau pun mengangkat telepon darinya.
"Kamu dimana? Kok gak angkat telpon aku? Aku udah di tempatnya."
"Maaf Wil."
"Loh kamu kenapa?" bukannya marah pria itu justru kaget ketika mendengar suara Kamala yang sedikit sengau.
"Gue lupa ngabarin lo. Gue sakit Wil, badan gue panas sama ini kulit gue merah-merah. Kaya ruam. Gak tau kenapa tiba-tiba bisa kaya gini."
"Kamu gapapa kan? Udah ke dokter? Udah minum obat apa?" Willy mulai panik.
"Belom ke dokter sih. Tadi udah minum paracetamol doang sama obat alergi. Besok kalo belom sembuh baru ke dokter."
"Udah makan belom? Aku beliin makan ya?"
"Gausah Wil, ngerepotin. Gue masih ada sisaan makanan tadi pagi."
"Aku ke tempat kamu boleh ga?"
"Hah? Tiba-tiba?"
"Aku mau liat kamu."
Mati gue, batin Kamala setelah ia mengingat bahwa apartemennya masih sangat berantakan, sebelas dua belas dengan kapal pecah.
"Ya... gapapa sih kalo lo mau kesini. Tapi bilang ya kalo udah deket. Gue mau beberes dulu."
"Gak usah berberes kamu Mal, tidur aja sampe aku dateng."