2. KELIX: CHAPTER 2

113K 4.1K 52
                                    

kalian baca bab ini jam berapa?
Ramein dong, kalo rame gweh up tiap hari nih, ga janji sih awoakoaak.

Ya makanya ramein, gwehj maksa anjay😡

Btw btw btw ada yang kurang gak sama cast nya? Ato logo HADES nya?

open saran nih, gwehj kudu gimana

.

.

.

.

⋆ ˚。⋆୨ ʚɞ ୧⋆ ˚。⋆

Jam baru menunjukkan pukul delapan lewat sepuluh pagi, tapi dikelas XII IPS 1 sudah mengadakan ulangan mata pelajaran Ekonomi. Suara eluhan terdengar setiap menit nya di kelas itu, ya siapa yang tak benci dengan mata pelajaran Ekonomi? Dimana kita harus menghitung uang gaib. Kalau ada uang nya beneran mah pasti mereka langsung semangat.

Dibarisan pojok disitulah tempat inti anggota Hades. Paling depan Kelix dan Arzhen, dibelakang nya ada Leo dan Devan, di paling belakang jelas Karel dan Zio.

Mata Devan sudah tak kuat lagi untuk membaca deretan huruf dan angka pada laman lembar soal, sama hal nya dengan Leo lelaki itu beberapa kali menguap.

"Woi! Cepetan gue liat nomer 5 njing!" itu bisikan Zio yang mirip bisikan setan.

Karel mendengus, "mana gue tau! Otak gue parises nih lama-lama!"

Sedangkan di bangku depan tepat nya dibangku Kelix dan Arzhen mereka nampak tenang dan tentram mengerjakan ulangan tersebut.

Karel menendang kursi Leo beberapa kali, namun lelaki itu tak menyadari karena ia terlanjur terlelap.

"Woi! Leo! Anjir ni anak malah tidur, bagi contekan bangshit!" bisik Karel yang masih menendang-nendang kursi Leo.

"Karel! Ngapain kamu!" sentak bu Tutik, guru galak dengan konde dan kacamata yang menjadi ciri khas nya.

Karel yang mendengar hal itu sontak terkejut, "ee anu bu ini, anu kaki saya rusak, eh rusak ini aduh anu kaki saya kesleo bu makanya butuh peregangan," jawab nya sambil cengengesan diikuti gelakan tawa sekelas.

"Sssssst! Alasan! Awas ya kamu kalo ketahuan nyontek lagi saya keluarin dari kelas!" ungkap bu Tutik tegas.

Zio menahan tawa nya, "benerin ke bengkel kalo kaki lo rusak awokawok!"

"Diem lo kutu kupret!" sentak Karel.

Leo yang baru terbangun pun menghadap kebelakang, "apaan?" tanya nya dengan ekspresi khas bangun tidur.

"Yee si anjing! Gue udah dorong-dorong kursi lo kagak nyadar dari tadi, gue gadein juga kursi lo lama-lama! Bagi contekan, minta sono ama Kelix!" dumel Karel.

"Iya dah bentar gue juga belum njir!" Leo langsung mendorong kursi Kelix.

Kelix yang baru selesai pun tanpa aba aba melemparkan jawaban nya kearah Leo. Baginya itu tak penting, yang penting ia harus bisa tidur sekarang.

Leo yang menerima hal itu pun dengan sumringah langsung menerimanya, begitu juga dengan Devan yang sedari tadi mengantuk menjadi langsung ngejrenggg.

KELIX; king of HADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang