18. KELIX: CHAPTER 18.

115K 3.8K 88
                                    

ANYEONG!!

Selamat datang diceritaku!

Sebelum lanjut ke ceritanya mohon untuk vote dulu yaw seng biar gwehj semangat.

Happy reading all❤


✧˚ ༘ ⋆。♡˚

Setelah kejadian kemarin yang membuat Nayesha trauma, gadis itu meringkuk diatas ranjang dengan berbalut selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Aliran sungai airmata itu sudah terbentuk sejak lima belas menit yang lalu. Ia masih diselimuti oleh rasa takut, Rosa memang benar-benar orang yang berbahaya.

Rasanya keputusan untuk pergi dan berpisah dengan Kelix adalah hal yang sangat tepat. Tak ada yang menyiksanya lagi, tak ada yang menganggung nya lagi dan tak ada yang membuat nya takut.

Kalau ia memiliki mesin waktu, lebih baik ia memilih tak ikut pindah ke Ibu Kota, yang pada akhirnya hanya membawanya pada jurang kematian nya sendiri, akibat Kelix.

Nayesha mengepalkan jari nya kuat. Bersembunyi dibalik selimut untuk berkamuflase kesedihan nya. Sial, kenapa harus dirinya yang bernasib sial.

Sedangkan di tempat lain, Kelix tengah membuang putung rokoknya. Ia mengurungkan niat untuk masuk sekolah hari ini, padahal lelaki itu sudah berseragam urakan khas nya.

Raut wajah lelaki itu nampak marah, urat nadinya menonjol, sorot matanya tajam. Seolah siap memukul siapa pun yang mengusiknya. Setelah melihat potret seseorang yang entah dikirimkan oleh siapa, membuat mood lelaki tersebut rusak.

Prang!

Suara pecahan guci yang sengaja Kelix lempar untuk penanda kemarahan nya. Ia muak, begitu jijik saat melihat potret seseorang yang ia sangat kenal. Cih! Menjijikan sekali.

Kelix beralih menuju tangga dengan langkah nya tergesa untuk mengantarkan nya kekamar. Membuka pintu kamar tersebut dan menemukan Nayesha tengah meringkuk diatas ranjang. Persetan dengan gadis itu ia tak peduli.

Lelaki tersebut mengambil jaket Hades juga kunci motor sport nya dan segera kembali keluar.

Namun langkah nya terhenti kala netra tajam itu melihat seseorang yang meringkuk diatas ranjang.

"Gue mau keluar. Lo jangan kemana-mana atau lo bakal abis ditangan gue," Kelix menutup pintu kamar. Nayesha mendengar suara langkah lelaki itu mulai terdengar menjauh.

Nayesha menyibak selimut nya, menghapus jejak air matanya itu lalu segera beranjak dari ranjang.

Masa bodo dengan ancaman yang dilontarkan Kelix, lelaki itu selalu mengancam, menganggap semua orang harus patuh kepadanya, egois sekali. Ia tak peduli, yang terpenting hari ini juga ia harus bebas dari kekangan seorang Kelix.

✧˚ ༘ ⋆。♡˚

Suara dentuman musik menggelegar disetiap gendang telinga orang-orang. Aroma alkohol juga menyeruak diindera penciuman. Tempat ini didominasikan dengan orang-orang yang memiliki kebebasan, padahal jam baru menunjukkan pukul tujuh malam, namun orang-orang telah lebih dulu mengerumuni tempat tersebut.

Sedari tadi Kelix berada ditempat itu, diclub langganannya. Ia masih mengenakan seragam sekolah, tak beranjak sama sekali dari tempatnya.

Awalnya ia hanya ingin menenangkan diri di club tanpa harus meminum alkohol tapi kecanduan nya terhadap barang itu sangat susah ditahan. Kelix menelungkupkan kepalanya diatas bar, menyalurkan semua pikiran yang bersarang untuk enyah begitu saja.

KELIX; king of HADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang