39. KELIX: CHAPTER 39

58.9K 2.6K 156
                                    

ANYEONG!

HAPPY 1 JUTA PEMBACAA OMAGAA TERHARU HUHHUUUU😭😭😭😭

TERIMAKSSIH BUAT KALIAN YG UDAH MAU BACA CERITA INI, kalian pada gabut baget baca cerita ku awoaoakaka TAPI MAKASIH BANYAK HWAAA LOFF YUU OLLLL❤❤❤❤❤❤

syapaa yg nungguin gwehjj up???

Syapa yg kangen hades?

Syapa yg kangen gwehj😱😋

yang baca cerita ini wajib follow dilarang sunah

Happy reading oll❤

.

.

.

⋆ ˚。⋆୨୧˚

Malam ini markas hanya di huni oleh anggota inti Hades saja. Walaupun begitu markas selalu terbuka lebar dua puluh empat jam untuk seluruh anggota Hades. Arzhen, Leo, Devan, Zio, dan Karel sudah lebih dulu datang ke markas, sedangkan ketua mereka belum, mungkin nanti akan menyusul.

Seperti biasa mereka hanya nongkrong tidak ada kerjaan selain membahas Leviroz atau berhipotesa tentang apa yang akan Leviroz lakukan untuk membalas dendam. Lalu mereka juga akan mengatur strategi mereka.

"Gue heran, ade aje gebrakan nye biang kerok satu ntu," sahut Karel sembari memakan kuaci.

Arzhen mengedikan bahu nya, lelaki itu mengambil sebungkus rokok juga korek dari kantong celananya.

"Tapi kalo mereka gak bikin gebrakan Hades jadi gabut karena gak ada kerjaan," sahut Leo yang mengambil segenggam kuaci milik Karel.

Lelaki berkulit putih itu terbelalak, "lu kalo minta tahu diri anying! Ampe abis begini," sedangkan Leo hanya meringis.

"Ck ck ck! Bikin aktivitas yang berfaedah bagi bangsa, negara, dan agama lah," ujar Devan.

"Dih! Muka lu kek suci aja," sahut Zio sembari memakan permen super zuper. Saat permen itu sudah mendarat di mulut nya, Zio menampilkan raut wajah keasaman, tubuh nya juga menjingkrak seperti orang kejang.

"Buset dah! Kecut amat ni permen kayak ketek kudanil," Zio kembali mengeluarkan permen tersebut, dan memasukan nya kedalam bungkus nya lagi.

Ide jahil muncul dari otak lelaki itu, Zio mendekati Karel, "adek nak gule-gule tak."

Karel melirik sengit, "tak nak lah."

"Nak lah," bujuk Zio.

"Ish tak nak!" Karel mendorong tubuh Zio agar menjauh dari nya.

Zio mengempit leher Karel dengan lengan nya, mengunci lelaki itu agar tak kemana-mana.

"Monyet! Lepasin, ketek lo bau menyan anying!" Karel memberontak.

Zio memasukan permen bekas dirinya tadi kedalam mulut Karel, kemudian baru melepaskan cekikan di leher Karel.

"Njir! Permen apaan asem begini," ujar Karel yang masih berusaha menyesap rasanya. Kemudian lelaki itu merasakan ada nya kejanggalan.

"Kok permen nya udah basah duluan?" Karel mengintimidasi Zio yang menahan gelakan tawa nya.

Saat menyadari ada yang tak beres lelaki itu membelalakan matanya, "SETAN! BEKAS JIGONG LO!"

KELIX; king of HADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang