ANYEONG!
Menurut kalian di ceritaku ada part yang ngebosenin gak?
Kalian lebih suka Kelix menderita apa Kelix bahagia sama Nayesha? awowkwwowkwk.
Kalau baca cerita ini wajib follow yaw!
Sebelum lanjut ke ceritanya tolong buat vote dulu! Terimakasih!
Happy reading all❤
.
.
.
⋆ ˚。⋆୨୧˚
"Nayesha, ayo," suara lembut itu mentitah Nayesha untuk turun dari mobil.
Gadis itu melihat sekeliling, menamati bangunan yang asing dihadapan nya. Dua perempuan itu berjalan masuk kedalam bangunan tersebut. Nampak dua orang berbadan besar yang menjaga di depan menunduk memberi hormat kepada sang wanita setengah baya.
"I-ini dimana, Ma?" Nayesha masih menamati setiap sudut bangunan mewah tersebut.
Mereka masuk ke dalam lift, Sandrina mulai menekan tombol lantai sepuluh dan lift pun berjalan.
Sandrina tersenyum sembari merangkul dari samping tubuh Nayesha, "kita di apartement Mama."
Selang beberapa saat kemudian pintu lift terbuka. Menampilkan lorong mewah yang membawa mereka pada sebuah kamar nomor 2005. Sandrina membuka unit apartement mewah nya. Ah, Nayesha baru sadar bahwa terdapat apartement yang jauh dari ibu Kota.
Gadis itu masih menamati tiap inci ruangan unit apartement tersebut. Sangat mewah, mungkin baru pertama kali ini Nayesha menyambangi sebuah apartemen yang semewah ini.
"Duduk dulu ya, Mama buatin kamu minuman," perintah Sandrina.
Nayesha duduk diatas sofa empuk yang berada di ruang tamu. Unit ini terlihat masih baru, entah jarang ditinggali atau Sandrina yang membeli nya mendadak.
Gadis cantik itu menamati pergelangan tangan nya yang memerah bahkan membekas jari-jemari Kelix. Lalu mengelus perut nya yang sudah terlihat sedikit menonjol.
Sandrina datang sembari membawa dua cangkir coklat panas. Wanita setengah baya itu meletakkan dua cangkir tersebut di atas meja.
"Kamu gakpapa? Kandungan kamu gimana? Mules gak? Atau ada yang sakit?" cecar Sandrina, wanita itu mengelus lembut perut Nayesha.
Nayesha tersenyum, "enggak kok, Ma. Bayi nya kuat, jadi gak kenapa-napa."
Nampak wajah lega terpancar dari raut wajah wanita itu, kemudian memeluk erat Nayesha.
"Maafin Mama sayang. Mama gak tau kalau selama ini anak Mama yang nyakitin kamu," Sandrina berucap dengan sedikit terisak.
"Kamu kenapa gak bilang dari dulu kalo Kelix suka kasarin kamu?" Sandrina mengelus pipi Nayesha yang memiliki bekas serupa seperti di pergelangan tangan nya.
"Nayesha takut, Ma. Nayesha kadang bingung sama sikap Kelix. Jujur Kelix kadang baik banget, dia juga merhatiin Nayesha, tapi kadang juga dia kayak gitu," jelas Nayesha.
Sandrina menatap sendu pada mantu kesayangan nya itu, kemudian ia menghela napas.
"Kelix itu punya trauma. Semasa hidup nya dia gak pernah ngerasain punya keluarga harmonis, hampir tiap hari juga dia nyaksiin Ayah nya sering nyiksa Mama. Dia cuma bisa nangis sambil ketakutan karena gak tahu harus ngapain lagi," Sandrina menggantungkan kalimat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELIX; king of HADES
Teen FictionKelix Elkairo Marverick, laki-laki jelmaan dewa hades di mitologi yunani atau lebih dikenal dewa alam bawah yang berhubungan dengan kematian. Sama seperti Hades, siapa pun yang berani berhadapan dengan seorang Kelix itu berarti orang tersebut siap m...