8. KELIX: CHAPTER 8

128K 4.7K 36
                                    

Anyeongggggg

Halawww syapa yang nungguin aku update?? Yuhuuu gak ada:(

Syapa yang kangen anak anak Hades? Mana suaranyaaaaa

Omagaaaa

Sebelum lamjut ke ceritanya harap buat vote dulu ya, hukum nya wajib gak boleh sunah!

Aku usahain up tiap hari nih, makanya komen kek biar gwehj semangat.

Happy reading sayang ku cintaku mwah❤

.

.

.

⋆ ˚。⋆୨ ʚɞ ୧⋆ ˚。⋆

Malam ini para anggota Hades tengah berkumpul di markas. Sudah menjadi rutinitas mereka dimalam hari, bahkan sering ada yang sampai tak pulang. Markas mereka adalah rumah kedua bagi mereka.

Sekitar lima puluhan anggota Hades yang datang kini lumayan memenuhi markas tersebut. Sebetulnya markas itu tak terlalu mewah, hanya rumah yang lumayan luas dan juga halamanya, sangat muat untuk mereka memarkirkan kendaraan, dan sangat cukup lah bagi mereka.

"Hallo sayang-sayang ku, kembali lagi bersama abang Zio yang ganteng nya tiada tara," sapa Zio kepada penggemarnya di instagram, lelaki itu tengah siaran langsung.

Devan yang mendengar hal itu menampilkan ekspresi ingin muntah, "hwekk! Mau muntah gue, nyokap nya dulu kebanyakan makan toge nih jadi begini anak nya."

Leo yang mendengar hal itu lantas tergelak, "trus sama pacar lo si Seli tuh gimana?"

"Mantan maksudnya" balas Zio.

"Bjir! Berapa lama?" tanya Leo tak habis pikir.

"Tiga hari doang," balas Zio santai.

"Nah kan bener apa kata gue," sahut Karel yang tengah mabar bersama Ersan dan Reno.

"Sini-sini serahin semua harta kalian buat gue, awokawok," lanjut lelaki manis itu.

Leo, Devan, dan juga Arzhen lantas menyerahkan perjanjian yang kemarin lusa mereka buat. Walaupun itu termasuk barang berharga, tapi mereka tak peduli, lagian anggota inti Hades adalah anak-anak konglomerat atau pembisnis yang terkenal, bagi mereka hanya se ATM mah bukan apa-apa. Orang kaya ni bos senggol dong.

Karel menyengir, "gini tiap hari bisa kaya nih gue, lagi dong Zi, pacaran lagi sono nanti gue mau taruhan lagi."

"Ngentod! Lo udah kaya bangshit!" Zio melempar bantal sofa kearah Karel, dengan reflek lelaki itu menghindar lalu menjulurkan lidah nya kepada Zio.

"Kaya nya ada yang lagi seneng nih," celetuk Devan mendapatkan seluruh atensi menatap nya.

Semua yang berada diruang tamu itu mengerutkan kening nya seolah bertanya siapa?

Devan menunjuk kearah Kelix dengan cara melirik. Memang lelaki itu sedari tadi hanya diam melamun seolah tengah memikirkan suatu hal, tapi walaupun ia tidak tersenyum aura di wajah nya memancarkan bahwa ia tengah bahagia.

Kelix yang mendapatkan tatapan dari mereka kini balik menatap sekitar, "apa?" jawab nya dingin.

"Ehee, cerita dong bos. Lagi kenapa? Dari tadi diem mulu," Devan menyengir, takut-takut nanti diterkam.

KELIX; king of HADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang