34. KELIX: CHAPTER 34

66.2K 2.9K 163
                                    

ANYEONG!

Kalau baca cerita ini wajib follow ya seng!

Siapa yang nungguin gwehj up😱komen yipi dulu donk😘😋

Sebelum lanjut ceritanya jangan lupa buat vote dulu yh njir

Happy reading ol❤

.

.

.

⋆ ˚。⋆୨୧˚

"Disini bener tempat nya?" tanya Kelix kepada Arzhen.

Arzhen kembali mengecek ponsel nya, "bener. Apartemen Horizon," ujar nya sembari menelisik bangunan tinggi dihadapan nya.

Mendengar hal itu Kelix segera masuk kedalam gedung tersebut diikuti oleh kelima teman nya yang lain. Jam sudah menunjukan pukul dua belas tepat dini hari. Keadaan gedung tersebut nampak sepi, hanya ada penjaga yang menjaga di di sebelah sisi pintu.

"Lantai sepuluh, kamar 2005," ujar Arzhen. Mereka segera masuk kedalam lift dan menekan tombol angka sepuluh.

Selama didalam lift, Kelix benar-benar tak bisa tenang. Kaki nya terus mengetuk-ngetuk lantai lift. Arzhen merangkul pundak lelaki itu lalu menepuk nya.

"Tenangin diri lo, Nayesha gak bakal kenapa-napa," ujar Arzhen.

"Gue kangen, banget malah," jawab Kelix.

Seketika semua orang yang berada di dalam lift tersebut melotot, termasuk juga Arzhen. Terkejut mendengar jawaban dari sang ketua. Ketua Hades yang dikenal sangat kejam, tanpa ampun, dan sadis kini terang-terangan mengatakan rindu pada istrinya.

Arzhen menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, merasa kikuk. Tak seperti biasa nya Kelix bersikap demikian, bahkan terkesan manja. Nayesha, gadis itu benar-benar merubah kehidupan Kelix 180 derajat.

Suara bel lift terdengar di sertai dengan terbuka nya pintu lift. Kelix berjalan tergesa menuju kamar yang dituju. Menyusuri lorong sembari melihat nomor yang tertera tiap pintu.

Mata lelaki itu fokus pada dua orang penjaga yang memakai jaz serta pakaian formal serba hitam. Kelix mendekat, sudah bisa ditebak bahwa kamar itu adalah kamar 2005.

Dua orang berjaz itu lantas menghalangi pintu dengan menyilangkan tangan mereka.

"Tuan Kelix tidak diperkenankan untuk kemari," suara tegas itu membuat Kelix memicing.

"Get out my face bitch!" sahut Kelix sembari menunjukkan mata tajam nya.

"Maaf, kami hanya menjalankan tugas dari nyonya Sandrina," ujar salah satu pria berjaz itu.

Kelix mengepalkan jari jemari nya kuat, sampai semua urat menonjol keluar, "bangsat!"

Bugh!

Satu pukulan berhasil mendarat di rahang salah satu pria itu. Membuat keributan tercipta didepan pintu. Kelima teman nya membantu untuk menenangi Kelix, namun lelaki itu tengah berada pada puncak kemarahan nya.

KELIX; king of HADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang