28. KELIX: CHAPTER 28

68.2K 2.4K 69
                                    

ANYEONG!

Welcome to my story!

Kembali lagi sama aku ehee.

Wajib follow akun ini terlebih dahulu yaw!

Jangan lupa buat vote!

happy reading all❤

.

.

.

⋆ ˚。⋆୨୧˚

"Nih siapa yang mau manjat duluan?" Arzhen memandangi keempat temannya.

"Gue aja udah!" Zio menyelonong begitu aja.

Cowok ganteng itu akhirnya memanjat pagar sekolah yang lumayan tinggi, dengan perlahan dan hati-hati.

"Cepetan! Kukang lo, lama amat!" gerutu Karel dari bawah.

Zio meraih besi yang berada dipagar tersebut, memanjat nya dengan perlahan hingga dirinya berada pada puncak pagar yang ujungnya seperti bentuk busur panah.

Saat lelaki itu hendak melompat kebawah, hal yang tak diingin kan terjadi.

Krek!

Suara nyaring dari robekan celana Zio terdengar, lelaki itu tersangkut diatas pagar.

"Cepetan monyet!" omel Leo.

"Anying! Lo gak liat gue nyangkut?!" balas Zio dengan muka memerah.

Kelima lelaki itu panik seketika, berusaha ikut memanjat untuk membantu Zio. Namun yang ada malah robekan celana Zio semakin melebar.

"Awokawok kolor lo gambar Marsha and the Bear anying!" Karel tertawa diatas pagar.

Muka Zio memerah, "diem ya lo bangshit!"

Keempat lelaki itu bersusah payah untuk membantu Zio bebas dari jeratan pagar, saat hendak melompat keluar tiba-tiba satpam berbadan gendut berlari terengah sembari mengangkat pukulan hansip yang ia bawa.

"JANGAN KABUR KALIAN!" teriak satpam tersebut yang hampir mendekat.

Karel, Zio, Leo, Devan dan juga Arzhen seketika melotot kearah kanan dan melihat satpam itu semakin mendekat.

"Mampus! Pak Alex cog!" celetuk Devan, lelaki itu dengan terburu masih membantu Zio yang seakan terperangkap dalam pagar tersebut.

"Setan! Nih celana kagak bisa lepas dari pager njir! Curiga gue pager nya ada dendam kesumat sama lo," gerutu Karel.

Kelima lelaki itu sama-sama panik saat pak Alex datang dan langsung mengguncang keras pagar tersebut.

"WOY PAK! YANG BENER AJE! ENIH KITA JATOH MATI MUDA BEGIMANA?" teriak Zio dari atas.

pak Alex mendongak, sedikit menyipitkan mata karena ulah binar matahari yang menusuk.

"Makanya jangan kabur kalian! Turun gak?!" pak Alex berucap tegas.

"Iya dah iya! Kita turun tapi berhenti dulu pak! Bujet dah si bapak," ucap Leo yang berusaha turun dari pagar tersebut.

KELIX; king of HADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang