Nahhh loh judul part-nya sel abnormal...apaan tuh....siapa tuhh😗
Playlist, Song Haye - Say Goodbye
Happy Reading
Bugh!Belum sempat Adit menyelesaikan perkataannya, tapi sudah lebih dulu mendapatkan sebuah pukulan dari seseorang.
Sarah mememik, ia menoleh siapa yang berani memukul suaminya. Namun ia tidak kenal siapa orang itu.
"Kamu siapa? Dan apa-apaan tadi!" Sarah menatap Alan kesal. Ia membantu Adit berdiri, menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya.
"Pah kamu gapapa?" Adit menggeleng.
Alan mencengkeram baju Adit. "Dimana Ana sekarang?!" Tanya Alan pelan namun penuh dengan penekanan.
"Jangan buat keributan di sini!" Ujar Adit.
"Gue gak akan cari masalah kalo lo! Gak mulai duluan." Ujar Alan menunjuk wajah Adit dengan telunjuknya.
Adit menurunkan tangan Alan. "Saya gak ngerti maksud kamu."
"Ana hilang, dan lo masih pura-pura gak tau?! Lo pikir gue bego?"
"Jaga ucapan kamu Alan!" Adit semakin geram dengan cara bicara Alan kepada nya.
Sarah menatap mereka bingung, ada hubungan apa Adit dengan laki-laki ini. "Pah dia siapa?" Tanya Sarah karena semakin bingung.
"Dia?" Adit menatap Alan sejenak. "Anak aku sama Tania." Sarah hanya mampu terdiam.
Bugh!
"Dimana Ana Anjeng! Gue udah sabar sama lo sialan!" Umpat Alan berapi-api
Tak tinggal diam Adit pun melayangkan sebuah pukulan pada pipi Alan membuatnya mundur beberapa langkah.
"Pah! Sudah Pah, kasihan Ara di dalam." Sarah berusaha menghentikan Adit yang ingin kembali memukul Alan.
Ceklek...
"Ada apa ini?" Alan menatap heran yang baru saja keluar dari dalam ruang rawat.
"Arga?"
•••🌧️•••
Arga kaget dengan keberadaan Alan dirumah sakit ini. Untuk apa Alan disini? Apakah ada yang sakit?
"Alan? Lo ngapain disini?"
"Seharusnya gue yang tanya, lo ngapain disini? Dan tadi lo keluar dari ruang rawat ini?" Alan menunjuk ruang rawat yang anak Sarah dan Adit.
"Ada hubungan apa lo sama mereka?" Arga hanya bisa bungkam, tidak mungkin dia memberi tahu kepada Alan yang sebenarnya. Alan akan semakin marah padanya.
"Jawab sialan!" Alan mendorong tubuh Arga ke tembok.
"Dia disini untuk menjaga tunangannya."
"OM!" Peringat Arga.
Deg!
Baik Arga maupun Alan sama-sama menoleh, menatap Adit.
Arga menatap Alan yang sudah mengeraskan rahangnya. "Lan! Gue bisa jelasin." Alan memundurkan langkahnya. Ia menertawakan dirinya karena merasa dipermainkan.
"Bravo! Bravo! Give applause. Hebat kalian!" Alan menepuk tangannya dengan bangga.
"Jangan bilang Ara yang lo anggap sepupu lo, ternyata tunangan lo? Iya?" Tanya Alan dengan suara yang meninggi. Arga menundukkan kepalanya, bingung harus mengatakan apa, karena Alan sudah terlanjut mengetahui yang sebenarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Hujan
Teen Fiction(SADNESS STORY⚠️) SUDAH TERBIT Ini tentang seseorang sang pengagum hujan, si penikmat tangisan sang semesta yang terlihat tegar namun rapuh didalam. "Kisah Mengenai semesta yang tak berpihak pada nya." *** "Gue tuh capek Ga! Selalu diberi harapan ta...