(SADNESS STORY⚠️) SUDAH TERBIT
Ini tentang seseorang sang pengagum hujan, si penikmat tangisan sang semesta yang terlihat tegar namun rapuh didalam.
"Kisah Mengenai semesta yang tak berpihak pada nya."
***
"Gue tuh capek Ga! Selalu diberi harapan ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ara mengerjapkan matanya, ia bertanya-tanya dimana dia sekarang?
Ceklek!
Arga memasuki ruang UKS. Dia diberi tahu oleh dokter sekolah, mengenai kondisi Ara.
Wanita itu mengalami Aritmia jantung sehingga menimbulkan sesak nafas dan irama jantung yang kencang karena mendapatkan serangan tiba-tiba atau syok, itulah yang diberitahu oleh dokter sekolah.
Arga menghela nafas, ia menjadi semakin bingung.
"Segitu parah kah?" Arga menatap Ara perihatin, selama ini dia menderita dengan penyakit yang begitu mematikan?
"Arga?"
Arga tersadar dari lamunannya. "hm?"
"Kenapa melamun?" Arga menggeleng.
"Gimana?" Tanya Arga.
Ara menatap Arga bingung. "Gimana apa?"
"Kondisi."
Ara mengangguk mengerti. "Udah lebih baik, maaf ya Ga, gara-gara aku kamu sama Ana berantem."
Arga menghela nafas, ia jadi ingat kejadian tadi, ia yakin Ana pasti sangat marah padanya.
"Gapapa nanti aku yang jelasin ke Ana." Ara mengangguk.
"Kamu gak balik ke kelas?"
"Ak- Ucapan Arga terpotong saat ada yang tiba-tiba membuka pintu dengan kasar.
BRAK!!
"LO!" Bentak Alan dengan suara tertahan. Rian yang berusaha menahan Alan agar tidak terjadi perkelahian.
"Ayo bicara di luar aja Lan!" Ia membawa Alan keluar menjauh dari UKS.
Alan menyentakkan tangan Arga dan menatapnya tajam. Ia menarik kerah baju Arga sehingga dia tertarik ke depan.
"Maksud lo apa kaya gitu Ga, lo pikir gue gak liat kejadian tadi?!"
"Lan, lo tenang dulu!" Tegas Rian berusaha memisahkan keduanya.
"Diem Yan! Gue gak ada urusannya sama lo!"
"Lan! Dengerin gue dulu oke, jangan emosi gini!" Ucap Arga berusaha melepaskan cengkraman Alan di kerahnya.
"Gue nggak ngebentak Ana ataupun nyakitin perasaan dia. Gue ngelakuin itu karena dia udah buat Ara pingsan karena syok!"
Alan kembali tersulut emosi. "Maksud lo. Lo nyalahin Adek gue gitu!"
"Bukan gitu Lan." Arga terlihat kesulitan berbicara.
Sedangkan Rian yang berusaha melepaskan cengkraman Alan yang kencang sekali.
