"Semua manusia itu munafik! Karena pada dasarnya Dunia ini memang penuh dengan kemunafikan"
Happy Reading
Alan dengan asik memakan bakso pesanannya. Kali ini Arga bergabung dengan mereka karena hubungan mereka yang membaik.
Brak!
Mereka terlonjak karena seseorang yang tiba-tiba datang langsung mengebrak meja mereka. Membuat Alan tersedak dengan kuah yang pedas.
"Anjir lo! Bisa santai gak sih? Kalo gue mati gimana!" Bentak Alan.
Orang tersebut terlihat panik. "Bukan Lo yang bakal mati! Tapi adek lo!"
Mereka bertiga mengerinyit bingung.
"Ana?""IYA!"
Tanpa mendengar penjelasan orang tersebut. Arga berjalan cepat meninggalkan kantin tanpa memperdulikan Alan dan Rian.
"WOI! Mau kemana lo Ga?!" Teriak Rian bingung namun orang yang di panggil tak menoleh sedikitpun.
"Adek gue kenapa?" Tanya Alan heran tapi entah kenapa dia memiliki firasat yang tidak enak.
"Banyak tanya lo! Mending lo susul Arga! Dia aja langsung paham!"
Oke kali ini Alan merasa benar-benar tidak enak. Ia berlari menyusul Arga.
•••🌧️•••
Ana memberontak agar cengkraman Alvian dan Bella terlepas. "LEPASIN SIALAN!"
Tadi seisi kelas kaget dengan kedatangan Ana yang menendang pintu kelas dengan kasar.
Mata Ana memancarkan kilat amarah yang begitu kental. Membuat kegaduhan di kelas.
Ana menendang meja Ara dengan kencang hingga sang empu terkejut dan meringis karena tubuhnya terhampit meja.
"Maksud lo apa?! Lo kalo gak suka sama gue ngomong!"
Ara meringis. "Apa sih Na? Gue gak ngerti maksud lo!"
"Cih! GAK USAH SOK POLOS LO ANJING! LO PELAKUNYA! LO YANG NGJEBAK GUE!" Teriak Ana.
Dengan kuat Ana memberontak hingga cengkraman Alvian dan Bella terlepas.
Langsung saja Ana menarik kuat rambut Ara dan memukul kepala cewek itu dengan buku yang berada di mejanya.
"BANGSAT LO! LONTE SIALAN!" Ana dengan berutal memukul kepala Ara dengan buku paket.
Bahkan saking marahnya dia, hingga mengeluarkan air mata.
"ANA! UDAH NA!" Teriak Alvian dan kembali menahan tubuh Ana.
"Kenapa lo ngelakuin itu ke gue? Lo mau apa dari gue? Mau Arga? Ambil! Gak peduli gue! Segitu murahannya lo demi satu cowok doang!" Ujar Ana dengan lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Hujan
Teen Fiction(SADNESS STORY⚠️) SUDAH TERBIT Ini tentang seseorang sang pengagum hujan, si penikmat tangisan sang semesta yang terlihat tegar namun rapuh didalam. "Kisah Mengenai semesta yang tak berpihak pada nya." *** "Gue tuh capek Ga! Selalu diberi harapan ta...