Playlist, Haico - Bahagia bersamamu
J
angan lupa vote and spam komen di setiap paragraf nya ya vren✨🤩
Happy Reading
Bruk!
Ana tersenyum kecil saat tubuhnya menerima pelukan erat dari seseorang.
"Lo kemana aja Na?" Bisik Alvian yang entah sejak kapan sudah memeluk dirinya.
Senyuman Ana perlahan pudar, saat matanya tak sengaja melihat dua sosok yang tak asing lagi baginya.
Orang tersebut memberhentikan motornya hanya untuk melihat dirinya.
Perlahan Ana mengembangkan senyum nya kembali dan membalas pelukan Alvian.
•••🌧️•••
Arga menghentikan motornya di depan gerbang saat matanya tak sengaja melihat sosok yang selama dua hari ini ia rindukan sedang berpelukan dengan cowok lain.
Banyak pertanyaan yang terus bermunculan di kepalanya. Jika Ana sudah ketemu mengapa Alan tidak memberitahunya? Mengapa Ana tidak mengabarinya? Apa dia marah? Kemana gadisnya itu menghilang?
Ia mengurungkan niatnya yang ingin menghampiri Ana. Akan ia pastikan Ana tidak akan bisa menghindar darinya.
Arga merasakan pelukan di perutnya mengencang. Ia menoleh menatap Ara yang juga tengah memperhatikan Ana.
Ia jadi khawatir, apakah Alan sudah memberitahu yang sebenarnya?
•••🌧️•••
Tadi saat ingin menuju ke kelas, Ana pamit untuk ke toilet sebentar, tanpa Ana sadari dari belakang ada yang mengikutinya.
Ana menyalakan keran wastafel lalu bercermin melihat penampilan nya yang sedikit pucat. Ia meraih liptin ya biasa ia pakai, lalu memoleskan tipis di bibirnya.
Ia memperhatikan penampilannya di cermin. "Udah gak keliatan kaya mayat idup lagi kan?"
Saat Ana sudah merasa cukup, ia memutuskan untuk kembali ke kelas.
Ceklek..
Ana menatap heran pintu toiletnya, perasaan saat dia masuk tadi pintu ini tidak memiliki masalah, tapi kenapa sekarang sulit dibuka? Apakah ada yang mengunci dirinya dari dalam?
Tok...Tok...Tok...
"Woi tolongin gue! Siapa pun yang di luar! Hello!" Ana mendengus kesal, ia juga lupa membawa HP nya.
Tok...Tok...
Kali ini Ana mengetuk pintu dengan lumayan kencang. "Siapa pun yang diluar tolongin gue oi! Gue di ke kunci didalam nih! Oi budek ya lo pada?" Teriak Ana.
"Gila! Siapa nih yang berani-beraninya ngunciin gue di toilet? Ngajak ribut kayanya nih orang." Kesalnya.
Ia kembali mengetuk pintu namun masih tidak ada sahutan.
Matanya beralih melihat jam di lengannya, ternyata bel sudah berbunyi lima menit yang lalu.
"Gue yakin pasti udah pada masuk ke dalam kelas, terus gue gimana?! Yakali gue dobrak? Baru masuk udah masalah aja." Ana mengacak rambutnya dan mengetuk pintu secara berutal.
"SIAL! PAGI-PAGI UDAH BIKIN EMOSI!" Umpat Ana.
•••🌧️•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Hujan
Teen Fiction(SADNESS STORY⚠️) SUDAH TERBIT Ini tentang seseorang sang pengagum hujan, si penikmat tangisan sang semesta yang terlihat tegar namun rapuh didalam. "Kisah Mengenai semesta yang tak berpihak pada nya." *** "Gue tuh capek Ga! Selalu diberi harapan ta...