1💌💔

2K 105 4
                                    

Dua sahabat yang sedang bernanyi itu sesekali tertawa kala salah satunya bersuara fals,yang satu berponi yang satu bersurai panjang dibelah dua,sesekali badan mereka berlenggak lenggok mengikuti alunan suara musik.

"How you like that...that that that" teriak seorang gadis berponi sambil melompat-lompat diatas kasur.

"Hoohhh look at you now look at me..." teriak salah satunya menimpali sambil merangkul sahabatnya.

Brukk

"Astaga Lisa Kim,Rose Park apa-apaan kalian?!" teriak seorang wanita parubaya sambil berkacak pinggang tak lupa membawa sapu ditangannya sontak Lisa dan Rose langsung turun dari ranjang.

"Eomma anu mm...ini Lisa sama Rose eum..." wanita parubaya itu langsung siap melayangkan sapunya.

"Bukannya cari kerja!!" teriak Eomma Lisa mengejar anaknya yang berlari menjauh.

"Aampun.....Yakkk Rose tolong aku!" teriak Lisa sambil menjauh dari amukan Eommanya.

"Yakk Lisa kesini kamu!" ucap Eomma Lisa dengan garang,sedangkan Rose menertawakan sahabatnya itu.

"Sudah Eomma ampuni sahabatku ini,Rose akan membantunya mencari pekerjaan,Rose janji." ucap Rose sambil terkekeh ia pun membawa sahabatnya yang malang kebelakang tubuhnya.

"Huft,kalian memang membuat darahku naik lagi,yasudah cepat bersiap dan Rose besok orang tuamu akan pulang dari Jerman jadi persiapkan kepulangan mereka!" Rose mengangguk dan akhirnya mereka menghela nafas terutama Lisa yang nafasnya memburu karena berlarian.

***

Dilain tempat seorang pemuda tengah asyik mendribble bolanya dengan peluh membanjiri pelipisnya.

"Jae,over bolanya kesini!"teriak salah satu rekan timnya dan dengan tepat mengenai sasaran bola itu langsung diterima sahabatnya sampai didepan ring bola di lempar kembali oleh temannya pada Jaehyun dan sekali Shot bola masuk ring dan ia mencetak skor kembali.

Tepukan tangan memeriahkan tempat itu,Jae langsung mendekap sahabatnya yang sama telah berjuang,kini perlombaan antar sekolah telah usai.

"Min Jaehyun ternyata kau sudah berhasil dengan tantanganku,jadi 1 permintaanmu akan aku kabulkan." Jaehyun menengok sumber suara dan ia tersenyum.

"Bro." Jaehyun mendekap sahabat kecilnya itu sambil tersenyum senang.

"Lama tidak bertemu Jae." Jaehyun mengangguk mengusap air matanya yang mengalir sendiri.

"Jeon Jeka,sangat tidak disangka kau datang dengan perubahan yang sangat kontras,semakin tampan saja."menatap sahabatnya dari atas sampai bawah.

"Sudahlah tidak usah berlebihan apakah aku menganggu kemenanganmu?" Jaehyun menggelengkan kepalanya akhirnya Jaehyun mengajak Jeka untuk duduk dikursi penonton.

"Kau baru pulang dari China apakah disana sangat menyenangkan?" mendengar itu Jeka mengangkat bahunya sambil menatap kearah depan,iapun menyodorkan botol mineral pada Jaehyun.

"Tidak ada yang unik,sama saja dengan kehidupanku." Jaehyun terkekeh geli,ia tau seberapa membosankan hidup sahabatnya itu.

"Haha...lucu sekali padahal dulu dirimu sangat banyak melakukan hal yang tidak wajar,seperti membuat penelitian dimana kodok kau jadikan bunga." mendengar itu Jeka menatap tajam sahabatnya,ia tau dulu dirinya sangat aneh karena kurang perhatian orang tua.

"Sudahlah jangan dibahas,ouh ya...sekarang apakah studimu akan dilanjut disini?" Jeka menghela nafasnya dan menyenderkan kepalanya pada kursi.

"Studiku sudah usai,kini aku harus menjalankan perusahaan Appa disini,tidak ada pilihan untuk mereka yang ambisius." Jaehyun mengerti,sebenarnya sahabatnya ini sangat memimpikan menjadi seorang peneliti alam tapi karena desakan keluarganya yang memberikan pilihan sulit,kematian orang tua atau dirinya menjalankan bisnis mereka,sungguh tidak berpengertian.

"Huft sabar bro,yakinlah bahwa orang tuamu sebenarnya sayang,hanya mata mereka belum terbuka sepenuhnya melihat usahamu." Jeka berdiri dan ia melempar kunci mobilnya pada Jaehyun.

"Kutunggu di mobil,aku rasa aku rindu apartemenmu." Jaehyun mengangguk,Jeka segera pergi keparkiran mobil menunggu sahabatnya,termenung sesaat dan dirinya kini dihadapkan banyak tantangan dimasa depan,bisnis bukanlah impiannya tapi desakanlah yang membawa takdirnya kesini.Dan sekarang ia harus banyak menguras waktu menampilkan yang terbaik untuk orang tuanya,untung dia mengikuti dua pelajaran yang keduanya menentukan masa depannya.

Jaehyun membuka lokernya disana terdapat fotonya bersama Jeka yang dimana Jeka memperlihatkan senyum masamnya dan dirinya yang bergigi ompong tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang tak beraturan.

Jaehyun tersenyum mengusap foto lama itu,senyum yang memperlihatkan lesung pipinya membuat siapa saja akan gemas mencubitnya.

"Jeka kau sudah berjuang sangat keras hanya kedua mata orang tuamu yang tak pernah terbuka." gumam Jaehyun segera mengganti pakaiannya tak mau sahabatnya menunggu terlalu lama.

Diparkiran Jeka memasang wajah kesal hampir setengah jam dirinya menunggu Jaehyun yang tidak menampakkan batang hidungnya.

"Sebenarnya kau itu pria atau wanita?" mendengar sindiran itu Jaehyun nampak menimang.

"Boleh keduanya." Jeka memutar bola mata malas dan Jaehyun segera menancap gas menjalankan mobilnya.

"Apa permintaanmu untuk kali ini?" sebelumnya mereka memberikan sebuah tantangan dimana jika Jeka bisa masuk kedalam salah satu penelitian alam maka Jeka bisa meminta satu permintaan tetapi jika Jaehyun yang jarang memasukkan bola kedalam ring akhirnya berhasil dengan mencetak 3 kali skor maka Jeka yang akan mengabulkan satu permintaan Jaehyun,dan kini Jeka kalah karena ia lebih memilih ikut kemauan orang tuanya.

"Itu tak usah difikirkan sekarang,permintaanku akan menyusul lebih baik kita sekarang mengadakan party karena kemenanganku beserta kepulanganmu,bagaimana?" Jeka mengangguk saja.

Kini Lisa dan Rose sedang berada disalon.
"Permisi mba." Lisa menatap bingung.

"Hallo Tuan." ucapan Lisa sontak dihadiahi tawa oleh seisi pekerja salon itu membuat Lisa bingung.

"Panggil Mrs.Oliv!" Lisa menelan ludah kasar rupanya orang didepannya adalah Waria atau bisa dibilang lelaki lembek.

Lisa yang diam mematung digoda oleh Mrs Oliv itu membuat Lisa tercengang dan tanpa sengaja menendang asetnya.

Bukkk

"Aaaa..." teriak Mrs Oliv itu membuat semua kaget dibuatnya suara ciri khas pria aslinya akhirnya terkuak.

"Sialan,berani sekali kau menendang asetku!" teriak Mrs Oliv.

"Beraninya kau menggoda seorang gadis!" maki Lisa membuat Mrs Oliv kesal dan mengusir mereka dari salonnya.

"Pergi kalian,jangan berani kembali lagi termasuk kau berponi jika aku lihat batang hidungmu besok akan aku botaki kepalamu!" ucap Mrs Oliv itu pergi keruangannya sambil meringis.

"Kau ini bagaimana Lis,sampai kapan kita tak menemukan pekerjaan yang layak untukmu kau tau semua pekerjaan yang kita hampiri semua menolakmu!" ucap Rose kesal.

"Salahkan saja para pekerjanya yang aneh,masa ada cowok pingin dibilang cewek astaga kiamat sudah dekat!" teriak Lisa frustasi.

"Huft,sekarang apa yang harus aku katakan pada Eomma bahwa anaknya yang berponi ini selalu membuat masalah?" ucap Rose dengan kesal.

"Tunggu saja hujan datang,mungkin sesuatu yang tak terduga akan muncul." ucap Lisa dihadiahi tatapan tajam oleh Rose.

Dan benar saja air hujan mulai turun dan semakin lama semakin deras membuat Lisa dan Rose mau tak mau harus meneduh di halte bus.

TBC.

Mail Reply Cafe{£ND}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang