Kini malam yang akan berlangsung panjang,karena malam ini keluarga Rose yang akan jadi tuan rumah,Rose sendiri sangat kaget karena baru tau kenyataannya.
"Mama kenapa tidak mengatakan bahwa ini acara kita,Rose tidak ingin ikut!" ucap Rose kesal.
"Honey apakah kau mau orang tuamu sedih??" mendapat pertanyaan Rose menghela nafas.
"Ne Ma,Rose minta maaf." ucap Rose dihadiahi kecupan sayang Rojeh.
Malam mulai menunjukkan pukul 9 dan para tamu sudah mulai memasuki hotel,yup mereka menyewa hotel untuk acara resmi,Rose berjalan dengan gaun merah beserta rambut yang dilepaskan begitu saja tanpa beban dan japitan berbentuk cristal membuatnya semakin menawan.
"Selamat atas kemenangan tender anda Mr And Mrs Park." ujar seorang pria paru baya.
"Thank you Mr Alord,ouh how are you Mr?" tanya Mr.Park.
"Ouh I'm Fine thank you,so your daughter?" tanyanya menatap Rose dengan senyum hangat.
"Yes." ucap Mr.Park.
"So beautiful tonight,jadi saya permisi selamat sekali lagi atas keberhasilannya." ucap Mr Alord berpamitan.
"Mama dengar dia duda,apa kau mau?" mendengar itu Rose bergidik ngeri,ia yakin pria itu seusia Papanya.
"Jangan mengatakan hal itu,Ma Rose tidak suka." Rojeh terkekeh atas candaannya namun tak selang beberapa lama terdengar banyak orang menatap kearah tamu yang datang terlambat.
Rose tak mengelak iapun tertegun menatap siapa yang datang,ia kenal tapi tidak tau siapa pria itu,Rojeh menghampiri tamu yang terlambat itu dan berjabat tangan.
"Senang anda hadir diacara kami,terimakasih atas kehadirannya Mrs Jeon." ucap Rojeh,ia belum tau siapa pria disampingnya.
"Ah iya Mrs.Park,ouh ya kenalkan ini putraku Jeon Jeka,kemarin adalah hari sepeninggalan Mr.Jeon suamiku." Rojeh membelalak Mr.Jeon adalah sahabat baiknya.
"Ah maaf kami baru tau." Dara mengangguk.
"Silahkan bergabung bersama kami." ucap Mr.Park dengan sopan sedangkan Jeka nampak acuh,ia tidak suka acara seperti ini tapi ini adalah janji terakhirnya pada Appanya.
Rose nampak terpaku,masih memikirkan pria itu ia kenal tapi ia gengsi menanyakan terlebih dahulu,tapi pucuk dicinta ulam pun tiba Mamanya mendekat menyuruhnya berkenalan dengan anak Mr.Jeon.
Rose tidak bisa mengelak ia segera datang menghampiri Jeka dan berdehem"Selamat malam,kenalkan aku Rose Park anak pemilik acara ini."ucap Rose mengulurkan tangan tapi jeka hanya memegang sebentar dan acuh.
"Apa kau tidak ingin menjawab perkenalan ini?" tanya Rose gugup.
"Saya tidak tertarik." ucap Jeka mengambil gelasnya dan pergi meninggalkan Rose sendiri.
"Sepertinya akan sulit mendekatinya." ujar Rose sambil cemberut membuat atensi Dara menatap kearahnya.
"Hai manis,kau putri Mr.Park kan?"tanya Dara lembut,Rose langsung mengangguk ia tidak tau apakah Mrs Jeon ini orang baik atau tidak.
"Ah kau sangat cantik malam ini,apa kau menyukai putraku,aku akan membantumu mendekatinya sayang." ucap Dara tersenyum manis.
Rose terbelalak ia fikir ia salah dengar tapi salah,ternyata Dara malah memberikannya senyum cerah dan mengangguk"jangan kaget,saya tau kamu adalah anak yang pintar cocok dengan putraku."ucap Dara membuat pipi Rose merona.
Malam ini Rose sangat senang apakah ini satu langkah menuju pencapaiannya,sedangkan Jeka keluar hotel meninggalkan acara itu dengan menegadah kelangit ia hanya memainkan gelas yang dipegangnya diatas balkon.
Ia pun mengeluarkan ponselnya memasang headshetnya dan mulai memutar lagu,sesekali meneguk airnya.
Tak jauh berbeda dengan seorang gadis berponi ya siapa lagi jika bukan Lisa,ia menangkup kedua lututnya sesekali menenggelamkan kepalanya,ia berjalan kearah kaca kamar dan segera kesana menghela nafas,mencari udara yang terasa membuatnya tak bisa bernafas,ia pun menatap bintang yang mulai bertaburan.
"Andai aku jadi kalian,Appa apakah kau mendengarku ingin aku memelukmu,menceritakan bahwa disini aku kesulitan." ucap Lisa.
Flashback
Lisa
Imo??
Ne sayang ini Imo,Lisa apakah Imo bisa bertemu denganmu sebentar?
Dimana Imo?
Di Cafe dekat rumahmu saja ya
Ah Ya.
Lisa segera bergegas memakai pakaian biasanya,ia sedikit bermake up entahlah sekarang ia merasa akan bertemu orang penting karena sudah terbiasa menghormati Rojeh sebagai atasannya.
Sesampainya Lisa sudah ditunggu Rojeh.
"Lisa!!kemarilah.." ucap Rojeh membuat Lisa menghampiri tempat Rojeh ia segera memberi salam.
"Apakabar Imo?" ucap Lisa berbasa-basi dan dibalas senyuman oleh Rojeh"Baik,kau apakah Eommamu sehat?"Lisa mengangguk.
Rojeh menghela nafas,menarik tangan Lisa membuat Lisa menatap bingung apa maksud dari perbuatan Rojeh padanya biasanya Mama Rose tak pernah selembut ini walau selalu menyayanginya.
"Lisa,Imo ingin mengatakan sesuatu hal yang penting,Imo tau jika kamu dan Rose mengikuti event Cafe itu,Apakah Imo bisa meminta sesuatu padamu?" tanya Rojeh.
"Meminta apa Imo?" tanya Lisa penuh tanda tanya,ia tidak mengerti kenapa Rojeh membahas masalah seperti ini.
"Huft,Lisa..Rose menyukai pasanganmu eumm apakah bisa kalian bertukar?" tanya Rojeh.
Deg
"B-ertukar??" tanya Lisa memastikan dan diangguki oleh Rojeh membuat seketika dada Lisa sesak.
"Lis,kau sudah berteman dengan Rose cukup lama,kau tau bukan alasannya menolak pasangannya??" tanya Rojeh namun Lisa tak merespon apapun ia masih syok.
"Lisa Imo mohon,imo tidak ingin dia bersedih hiks...hiks...bantu Imo." ucap Rojeh menangis membuat Lisa merasa iba.
Apakah untuk kesekian kalinya aku harus merelakan kebahagiaanku yang baru saja datang_batin Lisa.
"Imo tau itu sulit,Lisa kau tau Rose selama ini juga berkorban kau tau dia yang menyarankan Imo merekrutmu bahkan menaikkan jabatanmu sayang." ucap Rojeh lembut.
Dadaku sesak,sesuatu yang kuharapkan seperti direbut paksa,haruskah aku mengalah lagi_batin Lisa.
"Tidak apa Imo,Lisa akan mengabulkannya." ucap Lisa tulus namun sebenarnya hatinya masih enggan.
"Gomawo sayang." ucap Rojeh memeluk Lisa dengan erat.
Lisa mengingat semua perkataan Rojeh,cukup sulit untuk diterima apakah ia bisa merelakan itu tapi demi sahabatnya,keluarga Rose telah banyak membantunya mungkin dengan merelakan kebahagiaan itu bisa mengurangi rasa balas budinya itu,itu akan baik.
"Hah,Lisa kamu harus bisa merelakan itu aku tau semua akan mudah kedepannya asal sahabatmu tetap bersamamu." gumam Lisa.
Deg
Tiba-tiba Jeka meremas dadanya ada geleyaran aneh sungguh sakit dadanya padahal tidak tau apa penyebabnya,ia pun mulai menahan emosinya dan kembali masuk kepesta ia tidak boleh menjadi orang yang dipandang rendah oleh para kolegan ia harus perfesional.
"Jeka apa yang kau lakukan,ayo buktikan pada mendiang Appamu bahwa kau anak yang pantas dibanggakan!" ucap Jeka bermonolog dan segera melangkahkan kakinya ketempat acara,sebelum acara itu selesai.
Tbc.
![](https://img.wattpad.com/cover/282911041-288-k541259.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mail Reply Cafe{£ND}
FanfictionSemua berawal dimana kedua sahabat itu ingin mencari jodoh lewat sebuah Mail Reply Cafe,yang baru saja menghadirkan event berupa kupon yang dimana mereka bisa mendapatkan pasangan lewat surat yang setiap saatnya Cafe itu akan tampung,dan dengan semi...