Lisa mengelilingi apartemen sedang itu dan matanya melirik kearah sebuah kolam ikan yang indah.
"Itu...bukannya kolam ikan koi?" tanya Lisa berbinar.
"Ah benar sekali,aku buatkan khusus untukmu karena kau sukakan ikan koi seperti ini,kau bilang dirumah tidak boleh membuatnya karena pasti akan bau amis." jelas Jaehyun.
"Rose kau sangat menyesal karena menolak pria sebaik Jaehyun,jika aku diposisimu aku akan bersyukur." batin Lisa.
"Jaehyun dalam bukumu Eomma bilang kau menyukai gadis yang duduk disebelah sahabatmu,apakah itu Rose?" tanya Lisa.
"Kenapa kau bertanya itu?" tanya Jaehyun mulai gelagapan ia takut Lisa akan sedih jika tau kebenarannya.
"Ah hanya penasaran,bolehkah aku tau?" tanya Lisa dengan senyum terpaksanya.
"Mian aku sudah tau Rose lebih awal dari dirimu,aku memiliki perasaan lain saat bersama Rose." ucap Jaehyun menunduk membuat Lisa tersenyum kecut ia sudah menduga semua ini,tuhan pun akan dengan mudah membalikan suatu keadaan dan kini walau mereka memaksakan suatu keadaan tuhan dengan mudah,segala cara akan membalikan rencana manusia.
Lisa memegang pipi sebelah Jaehyun dan tersenyum hangat"kenapa begitu,kenapa harus merasa bersalah?"tanya Lisa.
"Mianhae aku tidak bisa memberikan cintaku padamu walau kita sudah bertekad melakukannya." ucap Jaehyun langsung dibalas gelengan Lisa.
"Tuhan tidak suka pemaksaan Jae,kau tau cintamu murni tanpa adanya rekayasa dan aku menghargai itu,tunjukkan pada Rose bahwa kau memang mencintainya." ucap Lisa lembut membuat Jaehyun semakin tidak tega.
"Lalu kau??" tanya Jaehyun.
"Aku disini akan mendukung keputusanmu Jae,kau berhak bahagia dengan gadis impianmu." ucap Lisa tulus.
"Boleh aku memelukmu,kau memang wanita hebat..hiks.." Lisa mengangguk,segera Jaehyun memeluk Lisa dengan erat.
"Cengeng anak Bunda!" ucap Lisa membuat Jaehyun terkekeh dan menghapus air matanya.
"Kau yang membuatku terharu jadikan ini air mata gak bisa ditampung,kau tau gadis terbaik yang kukenal adalah sahabatku Lisa Kim." ucap Jaehyun.
"Dan anak bunda cengeng ini anak paling manis Min Jaehyun." ucap Lisa mencubit hidung Jaehyun.
"Bunda..." kesan Jaehyun membuat Lisa terkekeh dengan gemas mengacak rambut Jaehyun.
***
Jeka pulang dengan wajah penuh amarah,ia tidak habis fikir ada pemikiran dari mana gadis itu melakukan hal gila.
"Dia memang tidak tau malu!" kesal Jeka,pantas saja hatinya selalu tidak terima jika Lisa bersama Jaehyun.
"Jeka kamu kenapa deul?" tanya Dara.
"Puas kau membuat putramu tak bahagia,kau kan yang memberi ide pada Rose gadis yang kau inginkan menikah denganku?" tanya Jeka.
"Jek..." saat Dara hendak menyentuh Jeka langsung menepis kasar membuat Dara terdiam,ini memang salahnya.
"Jeka!!" teriak Dara yang tidak digubris membuat Dara merasa sangat bersalah,pasti putranya tau masalah yang sebenarnya sampai marah seperti itu.
Dara pun segera memasak untuk putranya dan berbicara dengan tenang masalah ini,ia akan memasak makanan favorite anaknya.
Malam ini Dara menunggu Jeka turun tapi anak itu tidak memunculkan batang hidungnya membuat Dara khawatir segera ia mengetuk pintu kamarnya.
"Jek.." panggil Dara.
Pranggg
Karena terkejut Dara segera masuk melihat apa yang terjadi,matanya membulat Jeka menghabiskan banyak minuman keras.
"Hiks...kau tau karena gadis itu milikku sudah bersama sahabatku,aku bisa apa bahkan terlihat keduanya sudah menyukai hiks...aku memang pria malang." ucap Jeka meminum wine itu sampai habis dan melempar dengan asal.
Prangg
"Astaga Jek,Mianhae..ini salah eomma hiks...mianhae.." ucap Dara memeluk Jeka ia sangat terpukul,walau Jeka bukan anak kandungnya tapi ia sudah menyayangi putranya.
"Hiks..selama ini aku diam karena dirimu egois,saat Appa meninggal kenapa aku tersenyum karena aku bahagia Appa menjumpai Eomma dan meninggalkan wanita iblis sepertimu!" ucap Jeka dengan suara lirih.
"Mianhae Jek,eomma akan melakukan apapun untuk menebus semua dosa Eomma padamu." ucap Dara.
"Terlambat,kebahagiaanku sudah menjadi milik sahabatku!" ucap Jeka membuat hati Dara mencelos,ia menjadi semakin tidak kuat dengan keadaan putranya.
"Hiks...Jek percayalah Lisa akan bersamamu kembali eomma janji!" Jeka pun pingsan karena pening dikepalanya teramat menyakitkan membuat Dara panik dan segera membawa Jeka keranjangnya membereskan kekacauan yang terjadi.
"Eomma Janji padamu deul,setelah ini kau bebas membenci eomma sesuai keinginanmu." ucap Dara.
2 bulan kemudian...
Waktu berjalan seperti adanya Jeka yang sibuk dengan perusahaan,Lisa yang mulai dengan pekerjaannya,Rose yang siap dengan skripsinya dan Jaehyun yang sudah siap dengan pertandingan akhirnya,Lisa sudah biasa menonton pertandingan Jaehyun karena pria itu selalu mengundangnya,Jeka sendiri meminta Jimin mencari bukti di tempat Email Reply cafe itu,Rose sendiri selalu diberi pertanyaan oleh Rojeh perkembangan asmaranya.
***
"Jeng saya ingin mengatakan masalah perjodohan anak kita." ucap Dara sambil menunduk biasanya ia akan bersikap angkuh tapi kali ini ia tidak bisa memaksakan kehendak siapapun.
"Ada apa Jeng tumben biasanya jarang kita membahas ini?" tanya Rojeh.
"Mian,saya tidak bisa memaksa perasaan Jeka saya akan menerima semua keputusan Jeka karena saya yakin kebahagiaan putra saya ada pada gadis yang benar-benar ia cintai." ucap Dara.
Brakk
"Apa-apaan maksudnya Jeng,bukankah sudah dari awal kita sepakat demi kemajuan perusahaan,kenapa sekarang anda berubah fikiran?" tanya Rojeh dengan penuh amarah membuat Dara merasa yakin dirinya sangatlah salah.
"Mianhae Mrs.Rojeh saya bukan tidak mau tapi kenyataan yang saya baru sadari putra saya menyukai gadis lain." ucap Dara.
"Cuih,pantas saja keluargamu banyak yang meninggal begitu,ternyata memang keluarganya hanya ular berbisa." mendengar itu Dara mengepalkan tangan.
"Saya mencoba bersabar Mrs.Rojeh tapi jika anda tidak mengerti keadaan saya maaf apapun yang terjadi nanti saya tidak akan ikut campur,saya permisi!" ucap Dara melenggang pergi.
Rojeh menatap kepergian Dara dengan wajah penuh amarah,ia kesal dengan orang yang ingkar janji.
Dara segera pergi kekantor Jeka,ia harus meluruskan semuanya ia tidak mau putranya membencinya karena egonya sendiri.
"Apakah Jack ada disini?" tanya Dara.
"Ada Mrs." ucap salah satu Staff.
Dara segera masuk kedalam ruangan Jeka dan disana terlihat putranya sedang sibuk dengan berkasnya melihat seseorang masuk Jeka langsung menatapnya dan wajahnya berubah datar.
"Eomma sudah meminta Mrs.Rojeh memutuskan perjodohan kalian." ucap Dara.
"Perjodohan apa dari awal aku memang tidak pernah berminat pada perjodohan!" ucap Jeka tanpa melihat Dara.
"Eomma akan pergi kepanti jompo hidup disana merenungkan dosa Eomma,maafkan eomma Jeka,kau memang anak terbaik." ucap Dara dengan senyum tipis,mendengar itu Jeka tersenyum miring.
"Eomma..." Dara berbalik badan.
"Semoga bahagia disana..."Dara mengerti seberapa benci putranya banyak dosa yang ia torehkan dan kali ini dia mengalah demi kebahagiaan putranya dan Jeka tidak bersalah sama sekali karena kekecewaannya sudah terlalu besar pada Dara.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mail Reply Cafe{£ND}
FanficSemua berawal dimana kedua sahabat itu ingin mencari jodoh lewat sebuah Mail Reply Cafe,yang baru saja menghadirkan event berupa kupon yang dimana mereka bisa mendapatkan pasangan lewat surat yang setiap saatnya Cafe itu akan tampung,dan dengan semi...