19💌💔

322 29 0
                                    

Lisa pun masuk kesana tetapi baru saja ia berjalan,ia berpapasan dengan seorang pria yang entah siapa tapi ia kenal.

"Kurir?" ujarnya.

"Kurir?" ujarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh,kau...apakah kau 19?" tanya Lisa membuat Jaehyun membulatkan mata.

"Jangan bilang kau 19?" tanya Jaehyun syok sedangkan Lisa langsung nyengir tanpa dosa.

"Ya itu aku." ucap Lisa membuat Jaehyun hendak meninggalkan gadis itu.

Lisa yang menyadari itu segera berjalan mensejajarkan tubuhnya dipinggir Jaehyun,ia pun akhirnya berbicara"aku kesini karena sahabatmu memberitahukannya padaku,aku sangat membuang tenaga hanya karena ingin tau siapa pasanganku."ucap Lisa.

"Ouh ya,apa benar kau 19?" tanya Jaehyun lagi.

"Memang itu yang sebenarnya,lalu kau mau aku jadi berapa 97?" goda Lisa.

"Tidak masalah." ucap Jaehyun kembali keruangannya,Lisa yang baru sadar Jaehyun kecelakaan ia baru syok.

"Yaakk,kau baru saja kecelakaan kenapa kau keluar,Kajja kau harus istirahat!!" tegas Lisa menarik Jaehyun untuk berbaring diruangannya,dengan hati-hati Lisa membaringkan pemuda itu sampai suster datang.

"Huft,untung anda tidak kabur,saya mencari anda tuan,sekarang perbannya harus segera diganti." ucap perawat itu.

"Heh bodoh kenapa kau sangat bodoh,sudah tau sakit tapi kelayapan seperti spiderman." keluh Lisa.

"Kurir yang terhormat,namanya orang bodoh ya pasti bodoh." sindir Jaehyun membuat Lisa tak menanggapi,segera Lisa mengambil peralatan perbannya"biar saya saja sus."ucap Lisa.

"Anda siapa?" tanya perawat"saya adiknya dok."ucap Lisa diangguki perawat.

"Tidak sus,dia penjahat lelaki." adu Jaehyun membuat Lisa kesal dan menoyor kepalanya sampai perawat ayok"adik anda sangat barbar tuan."ucap perawat sambil terkekeh"heh bilang apa tadi?"sungut Lisa.

"Anda sangat manis,jarang sekali adik merawat kakaknya sebaik anda." puji perawat dan keluar setelah memberikan peralatan yang dibutuhkan"kau dengar aku memang orang baik."ucap Lisa membuat Jaehyun mendecih.

"Adikku tak semenyebalkan dirimu kurir." ucap Jaehyun kesal,Lisa segera membuka perban Jaehyun dan melepasnya dengan hati-hati.

"Luka segini lebar apa tidak sakit bodoh?" tanya Lisa.

"Tidak,Arghh...." Jaehyun merintih karena luka jahitannya ditepuk oleh Lisa.

"Lihat kau memang pembohong ulung,sudahlah sekarang aku akan mengganti perbannya,jika sakit katakan aku akan menekannya." ucap Lisa membuat Jaehyun geram,sungguh ia memang suka gadis periang dari pada dingin tapi jika gadis itu over dia pun akan kewalahan.

Lisa dengan telaten memutarkan setiap perban yang pelingkar itu kekepala Jaehyun sampai suara pintu membuat atensi mereka berubah.

Cklek

"Aigooo,siapa gadis itu Jae,apa kekasih yang kau maksud?" tanya Taeyon menggoda.

"Ah Annyeong Imo,saya Lisa Kim adik ah maksud saya sahaba..bukan maksud saya..." Lisa gugup karena ia merasa tidak mengenal Jaehyun membuat Jaehyun ingin tertawa melihat kepolosan gadis itu sambil memagang perban yang belum selesai di belit.

"Kekasih pastinya." ucap Taeyon mendekat dan meletakkan buah,sedangkan Lisa menunduk malu sejak kapan dia memiliki kekasih.

"Kau tau,Jae tidak punya adik dan sahabatnya hanya Jeka dan kalau bukan keduanya pasti kekasih kan?" goda Taeyon membuat Lisa merona.

"Sudah Eomma jangan membuatnya malu,Lisa kau tidak tega apa melihatku memegang perban ini menggantung?" Lisa yang sadar segera menyelesaikan balutan perban itu sedangkan Taeyon nampak senang putranya sudah punya pasangan hidup.

Kini Lisa sedang mengobrol dengan Taeyon setelah selesai membantu membalut luka Jaehyun,bukan hanya itu Lisa diperintahkan memanggilnya Eomma agar lebih akrab"Ck,benar kata orang jika perempuan dengan perempuan di satukan pihak ketiga adalah kacang."ucap Jaehyun kesal sedangkan Taeyon menatap mengejek.

"Bilang saja kau tidak suka gadismu dipinjam Eomma,sungguh kikir hidupmu deul." sindir Taeyon membuat Lisa ikut terkekeh sedangkan yang disindir menatap dengan datar.

"Ouh ya Lis apakah kau bisa memasak Eomma berencana mengajakmu,Eomma sejak dulu mendambakan seorang anak perempuan karena pastinya akan mudah diajak komunikasi dan melaukan kegiatan,apakah kau mau?" tanya Taeyon antusias.

"Jangan mau Lis,nanti akhirnya kau akan keluar rumah dalam keadaan gosong." cibir Jaehyun.

"Anak tuyul diam saja!" ucap Taeyon.

"Tuyul,Eomma Lisa kemarin bilang katanya tuyul itu bukan hanya pencuri uang tapi make up juga apa anak Eomma melakukannya?" tanya Lisa polos membuat Taeyon tak bisa menahan tawanya.

"Hahaha...kau tau bahkan ia selalu menggunakan lip tint." ucap Taeyon membuat Jaehyun menatap kesal,Lisa pun mengeluarkan Lip tint nya.

"Ah masih aman,aku fikir sudah hilang." ejek Lisa membuat Jaehyun semakin tak dihargai"kalian memang menyebalkan tidak tua mudapun sama saja,kau fikir aku tuyul penyuka make up hah!"kesalnya.

"Kau mengakui tuyul ya?" tanya Lisa menggoda membuat Jaehyun mengacak rambut frustasi.

"Eomma apakah kau mengizinkan aku memanggilnya si bodoh?" tanya Lisa menatap dengan puppy eyesnya.

"Silahkan sayang." ucap Taeyon membuat Jaehyun membulatkan mata"Eomma jangan terpedaya matanya yang hedak keluar,jangan izinkan kumohon."ucap Jaehyun memelas membuat Lisa menyeringai.

💔

Di Cafe kedua sejoli itu telah selesai makan lalu Rose kini mulai mengakrabkan diri"kenapa kau suka hot coccolate?"tanya Rose.

"Minuman yang kusukai sejak kecil,kau suka apapun kan jika aku memintamu menemaniku makan Cake ini apa kau keberatan?" tanya Jeka.

Rose menggeleng ia segera melahapnya namun baru saja setengah ia sudah kepanasan wajahnya memerah"kau kenapa?"tanya Jeka.

Rose hanya menggeleng dan segera kekamar mandi,ia memuntahkan cake yang ternyata ada kacangnya dan ia alergi itu segera ia mengatur nafasnya untung ia membawa obat itu segera meminumnya.

Gluk

"Huh..." kini ia lebih lega walau sedikit suhu badannya panas.

Jeka menunggu ia melihat jamnya dan ia harus segera kekantor segera Jeka meminjam pulpen dan secari kertas.

Maaf aku tidak bisa lama,aku harus kembali keperusahaan 97.

Jeka pun segera pergi,tak selang beberapa lama Rose keluar dan sudah tak menemukan siapapun namun ia melihat secarik kertas dimeja dan ia pun sedikit kecewa.

Kalau saja ia tidak mengidap alergi sialan ini pasti takkan menjadi kacau begini,dengan gontai ia pergi dari Cafe dan kembali kerumah.

Ia menaiki taxi karena ia yakin Lisa membawa scoopynya maka dari itu ia tidak perlu terkejut,ia segera menyenderkan kepalanya,pertemuannya tak semulus yang ia bayangkan,ternyata kejadian memalukan itu membuatnya terhambat,ia yakin pemuda itu menjadi ilfil karena alreginya siapa yang suka pada gadis penyakitan,ia lebih baik jadi Lisa yang bisa makan apapun yang diinginkan,mengingat itu ia menjadi berfikir sedang apa Lisa,apakah gadis itu senang atau sedih.

Tbc.

Mail Reply Cafe{£ND}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang