Kini adalah hari dimana Lisa akan melihat pertandingan Jaehyun,ia segera masuk kelapangan itu yang sudah banyak dihadiri orang yang mungkin saja para pendukung masing-masing kelompok.
Gemuruh para penonton membuat Jaehyun mengitari tempat penonton dan matanya menemukan seseorang yang dia undang,ia segera menghampiri sebelum pertandingan dimulai.
"Gomawo sudah datang,kau membuatku menjadi lebih semangat." ucap Jaehyun dengan senyum manisnya.
"Bukankah aku diundang oleh ketua nya,tidak baik aku hanya mendengar tanpa datang." ucap Lisa terkekeh.
"Ya kau memang selalu membuatku senang,kau memang pantas menjadi sahabat baikku." ucap Jaehyun.
"Ya terimakasih atas pujiannya." sahut Lisa.
"Dan akan aku buktikan bahwa permainan basket tidak akan semenakutkan itu,aku yakin kau akan menyukainya dan tidak akan membencinya lagi." ucap Jaehyun.
"Pasti aku tunggu aksimu." ucap Lisa.
"Yasudah pertandingan akan segera dimulai aku harus bergabung." ucap Jaehyun sambil menjauh.
"Ayo semangat bodoh!!" teriak Lisa dilihat semua penonton ada yang berbisik iri dan merasa ingin diposisi Lisa.
"Siapp Bund.." ucap Jaehyun membuat Lisa merona,entah kenapa pemuda itu selalu asik menggodanya.
Sedangkan kini Rose berada di mall bersama Jeka karena permintaan Rojeh ia sudah tau dengan hubungan anaknya.
"Kalian pergilah jangan pulang larut!" ucap Rojeh.
"Mama tenang saja,Rose akan pulang tepat waktu kok iya kan Jeka?" tanya Rose yang hanya dibalas anggukan Jack.
Mereka akhirnya berada dipusat Mall,dan ini salah satu Mall milik Jeka jadi Rose bebas membeli apapun karena Jeka yang akan membayarkannya.
"Jeka aku ingin beli dress." ucap Rose sambil melingkarkan tangannya pada tangan Jeka.
"Ya beli apapun yang kau inginkan." ucap Jeka dengan senyum tipisnya.
Rose pun langsung masuk kesalah satu butik dengan brand yang sering ia pakai dan cocok ditubuh langsingnya,saat sibuk memilih Rose melihat seorang gadis menggoda Jeka.
"Heh jangan ganjen kamu,ini pacar saya!" Rose mendekati gadis itu dengan kesal.
"Apaan sih,mau kenalan aja dasar posesif,tuan kalo punya cewek kaya dia mending difikir dua kali,dah ah saya pergi." ucapnya sambil memberi jari tengah pada Rose.
"Sialan!" kesal Rose.
"Sudah jangan diladeni aku juga tidak tertarik padanya,kau belanja saja dress yang kau suka!" titah Jeka yang langsung diangguki Rose.
"Bahkan gadisku suka pakaian casual dari pada pakaian feminim." gumam Jeka.
Setelah selesai Rose menghampiri Jeka dengan banyak tas yang ia bawa,namun sebelum Rose bicara Jeka berujar.
"Sekarang giliranku,kau harus ikut aku karena ini salah satu aktivitas yang kita berdua gemari." seketika jantung Rose berdetak cepat,apa sebenarnya yang Lisa utarakan pada pria ini,ia takut membuat kesalahan yang akan dicurigai pemuda ini.
"A..em..ya..." ucap Rose gelagapan dan langsung menyamai langkahnya dengan Jeka.
Jeka tidak main-main ia sekarang ada ditempat tinju atau Gym nya setiap 2 hari dalam seminggu ia datang ketempat ini membentuk ototnya sehingga tidak diragukan lagi se sexy apa tubuhnya.
Rose meneguk ludahnya,ia sangat tidak suka olahraga begini lebih baik ia akan melakukan Yoga dirumahnya dari pada ikut dengan olahraga ekstrim seperti ini.
"Kau suka kan olahraga tinju,kau menulis suratnya dan aku ingin lihat seahli apa kau dalam hal ini." ucap Jeka dengan senyum seringai yang tidak ia perlihatkan membuat Rose terdiam.
Rose kini telah menggantikan pakaiannya yang ternyata sudah Jeka bawa,ia sempat beralasan itu tapi nyatanya Jeka sudah merencanakannya lebih awal.
Rose kini mulai melakukan apa yang ia bisa saat ia melayangkan tinju pada pelatih ia langsung peringis kesakitan dan cara tinjunya pun dibilang tidak handal.
"Tuan sepertinya saya harus mengajari Nona dari Nol." ucap Pelatih.
"Bagaimana mungkin,Rose bukankah kau bisa,kau sendiri yang mengatakannya mana mungkin kenyataannya berbeda?" tanya Jeka dengan wajah pura-pura tidak tau.
Rose mendadak lemah dan kakinya sudah tak kuat menahan tubuhnya kini ia menangis membuat Jeka meminta pelatih segera pergi.
"Katakan dengan sejujurnya Rose,siapa kau dan siapa 97?" tanya Jeka dengan wajah datar dan suara yang tegas membuat Rose menatap Jeka dengan sendu.
"Hiks...mianhae...hiks jeball Mianhae..Jek se-benarnya 97 bukan aku hiks...ta-tapi sahabatku...Li..sa.."ucap Rose dengan pelan.
Jeka langsung membanting barang didekatnya membuat Rose gemetar ketakutan,Jeka mencengkram rahang Rose dengan kuat.
"Kau tau gara-gara dirimu aku tidak mendapatkan cintaku!" kesal Jeka membuat Rose menatap bingung.
"Hiks...apa maksudmu..apakah kalian.." Jeka mengusap wajahnya dengan kasar dan menjauh.
"Aku sudah mencintainya sejak awal tapi kau,kau yang membuat kekacauan ini,sekarang katakan apa alasan kau menolak sahabatku?!" Jeka mendekat dengan sorot mata tajamnya.
"Di..dia...dia suka basket sedangkan aku hiks...membencinya." tangis Rose dengan wajah sembabnya.
"Kenapa kau benci?" tanya Jeka benar-benar tak habis fikir.
"Aku tidak bisa menjelaskannya,itu terlalu menyakitkan,bukankah aku sudah meminta sahabatmu menjauhi basket tapi dia tidak menginginkan itu." bela Rose.
Jeka tersenyum kecut"kau bilang dia tidak mau,jelas dia tidak mau karena itu hobinya lalu aku bicara jika bagaimana Jaehyun memintamu berhenti menari apakah kau akan mendengarkannya?"tanya Jeka membuat Rose bungkam.
"Ya hiks...memang disini aku yang egois tapi mengapa,mengapa harus basket mengapa hiks...apakah sepedih itu takdirku?" tanya Rose sedikit berteriak.
"Aku tidak menyangka sahabatku mencintai gadis seegois dirimu!" ucap Jeka langsung meninggalkan Rose yang masih menangis.
"Ya aku tau aku egois hiks...tapi tidak ada yang mengerti deritaku kecuali Lisa,hanya dia yang mengerti hiks..Lisa mianhae."lirih Rose.
Setelah kemenangan pertandingannya Jaehyun membawa Lisa keapartemen memperkenalkan apartemennya yang ia dan Eommanya tinggali.
"Lisa??" Taeyon langsung memeluk Lisa dengan erat,ia sangat menyukai calon menantunya ini.
"Aishh Eomma jangan memeluknya dengan erat dia bisa kehilangan nafas!" tegas Jaehyun.
"Cih bilang saja cembukut"ejek Taeyon.
"Apaan tuh eomma?" tanya Lisa polos.
"Cemburu akut,dia benar sangat mencintaimu Lisa eomma dulu bersama Appanya tidak seperti itu mungkin dia tidak mau kejadian dulu terluang kembali." Taeyon tersenyum menatap manik gadis polos itu.
"Astaga Eomma dapat bahasa itu darimana?" tanya Jaehyun tak percaya.
"Di diary mu yang semalam kau tinggalkan dimeja makan disana kau bercerita dimalam dimana gadismu yang duduk disebelah sahabatmu, memegang tangan sahabatmu sendiri padahal sahabatmu sedang kesakitan dan meminta pertolongan disitu kau bilang sangat Cembukut." goda Taeyon membuat Jaehyun malu,ia segera berlari kemeja makan dan benar diarynya tertinggal ia segera memasukkannya kekamar.
"Dia memang nakal,kaya Abg saja menuliskan hal romantis bersamamu malam itu." goda Taeyon.
Lisa tersenyum"padahal aku tau dia menulis siapa didalam diarynya huh Lisa kau harus banyak melewati ujian kesabaran ini,ayo semangat!!"batin Lisa.
Tbc.
Nah loh gimana kalo Lisa menyadari dirinya kebingunga,ada pesan untuknya??
KAMU SEDANG MEMBACA
Mail Reply Cafe{£ND}
FanficSemua berawal dimana kedua sahabat itu ingin mencari jodoh lewat sebuah Mail Reply Cafe,yang baru saja menghadirkan event berupa kupon yang dimana mereka bisa mendapatkan pasangan lewat surat yang setiap saatnya Cafe itu akan tampung,dan dengan semi...