3💌💔

539 49 0
                                    

Keesokan harinya,jam menunjukkan pukul 8 dengan segera Eomma Lisa membangunkan kedua sahabat itu yang tertidur sambil memeluk satu sama lain.

"Bagun tuan putriku,ini saatnya kita ke BANDARA!" tekan eomma Lisa membuat kedua gadis itu terbangun karena bising.

"Haishh jeball,kenapa setiap pagi selalu saja ada kabar kebakaran?" keluh Lisa,ia sudah biasa mendengarnya tak hayal dirinya selalu meletakkan guling tepat ditelingannya.

"Hoamm Mama dan papa kapan sampai Eomma?" tanya Rose sambil mengondisikan matanya yang masih menyipit.

"Jam 9." ucap Eomma Lisa.

"Whatt berarti sejam lagi mereka sampai??" dengan tergesa Rose melesat kekamar mandi.

"Haishh Eomma bisakah bangunkan kami 2 jam sebelumnya,tidak pernah Eomma perhatikan kami memerlukan waktu sejam hanya untuk dikamar mandi?" Eomma Lisa acuh dan segera turun tak menghiraukan anaknya.

"Haish menyebalkan hoam..." Lisa langsung mengambil handuk dan mandi di kamar mandi bawah.

Akhirnya 10 menit sebelumnya mereka langsung kebandara menggunakan taxi Eomma Lisa tidak ikut karena masih banyak pekerjaan rumah yang belum selesai.

Di Bandara.

"Honey!!" teriak kedua orang tua Rose,segera Rose memeluk mereka dengan rasa rindu.

"Mama,papa Rose rindu." ucap Rose sambil memeluk kedua orang tuanya erat.

Lisa yang melihat itu tersenyum,ia tidak tau apa yang dirasakan sahabatnya yang pasti sahabatnya pasti sangat rindu bayangkan saja sudah setengah tahun ia tidak berjumpa dengan kedua orang tuanya karena pekerjaan luar negeri.

"Lisa??" mendengar panggilan itu Lisa pun datang dan langsung dipeluk orang tua Rose.

"Bagaimana kabarmu nak,kami sangat senang bisa berjumpa denganmu kembali,Eommamu tidak ikut?" tanya orang tua Rose.

"Ani,Eomma sedang banyak pekerjaan Imo,Lisa sehat kok." Mama Rose mengangguk dan mengajak mereka pulang dan mereka akan pulang kerumah Lisa terlebih dahulu.

Kini seorang pria sedang bergelut dengan samsaknya ditemani peluh yang membanjiri pelipisnya memberikan kesan manley.

Bughh

Bughh

Glukk

Glukk

Sedangkan salah satunya hanya menonton sambil meminum susu coklatnya,matanya sedang traveling memikirkan suatu saat apakah ia bisa menemukan dambaan hatinya,jika difikir memang benar ia sudah lama tidak mencari pacar sejak SMA ia putus dengan pacarnya karena dikhianati ia jadi enggan untuk memulai lagi sebuah hubungan.

Pria itu langsung menyerobot gelas yang dipengan sahabatnya.

"Yakk,itu susu milikku kau bisakan ambil jusmu?" ucap Jaehyun kesal.

"Apakah harus aku mengatakan yang aku bawa susu bukan jus?" mendengar ledekkan itu Jaehyun berdecak kesal.

"Cih,ouh ya kau masih ingat dengan satu permintaanku yang belum aku minta?" Jeka mengangguk dan duduk disebelah Jaehyun.

"Sebenarnya aku akan mengatakannya jika aku sangat perlu mungkin takkan lama lagi." Jeka menaikkan sebelah halisnya.

"Apa yang harus ditunggu,bukankah lebih cepat kau mengatakannya sebelum aku tidak ada disampingmu?" Jaehyun menatap kesal pada Jeka.

"Kau mau kemana,jangan kabur kau fikir aku itu takkan menagihnya sampai liang lahat?" Jeka terkekeh,ia mengelap keringatnya dengan handuk kecil.

"Antar aku jalan-jalan,sudah lama tidak tau sekeliling kota ini!" Jaehyun yang dilempari kunci mobil hanya menggeleng dengan tingkah seenaknya sahabat kesayangannya itu.

Lisa dan keluarga Rose sudah sampai membawa mereka masuk.
"Eomma,keluarga Rose sudah sampai." mendengar teriakkan anaknya Eomma Lisa segera menghampiri dan benar saja mantan majikkannya sudah didepan rumah.

"Ah silahkan masuk,mian rumah kami hanya sebuah gubuk." mendengar itu kedua orang tua Rose hanya tersenyum.

"Kau jangan merendah seperti itu Sandra bahkan kami bahagia kau tidak melupakkan kami." Eomma Lisa tersenyum dan mengangguk,meyediakan secangkir teh dan juga makanan ringan.

"Tidak perlu repot-repot San,kami tidak akan lama." ucap Mama Rose,mendengar itu Sandra mengangguk.

"Gomawoyo sudah menjaga anak kami,kau memang sangat baik San." tutur Papa Rose dengan lembut.

"Tidak perlu memuji terlalu tinggi,kewajiban saya membantu nyonya dan tuan,selama ini saya juga sangat terbantu karena nyonya dan tuan anak saya Lisa sudah bisa mencapai pendidikan yang diharapkan.

"Lisa,apakah kau mau melanjutkan lagi studimu?" mendengar tawaran itu Rose sangat antusias.

"Mian Imo,Lisa bukan lancang menolak kebaikan Imo,Lisa hanya merasa terlalu merepotkan dan yah Lisa sudah berjanji sudah cukup Lisa belajar dan kini Lisa ingin membuktikan bahwa bekal S1 Lisa bisa mendapat pekerjaan yang Lisa inginkan." Kedua orang tua Rose mengangguk,mereka pun tak ingin memaksa kehendak Lisa seperri dulu,mungkin Lisa sudah memiliki jalannya sendiri.

Beda halnya,Rose sedih jika Lisa meneruskan kuliah pasti ia akan bersama Lisa namun Lisa menolaknya,ia pun tak bisa memaksa kehendak Lisa.

"Kami pamit kalau begitu,selalu jaga kesehatanmu San,Lisa hanya punya kamu keluarga kandungnya." Sandra mengangguk mendapat perhatian majikannya.

"Lisa jaga Eommamu,kami selalu membantu kalian jika ada sesuatu masalah." Lisa mengangguk.

"Lis,aku pulang dulu jika ada waktu aku akan kesini lagi dah Lisa..." ucap Rose diangguki Lisa.

"Lis bantu Eomma merapihkan halaman ya." Lisa mengangguk kepala.

Rose kini diperjalanan dan matanya memperhatikan sebuah Cafe yang nampak baru buka,benar saja Cafe itu baru buka dan ia melihat plat yang berisi berbalas pesan atau Mail Reply Cafe,sungguh ia penasaran.

Rose
Lis siang nanti aku akan mengajakmu kesuatu tempat

Lisa
Kemana?

Rose
Persiapkan saja dirimu beb

Lisa
Jika aneh-aneh aku gak ikut deh

Rose
Gak kok,pasti seru ini

Lisa
Baiklah

Rose
Thank you beb

Lisa
Ya

Read

Mata Rose tak pernah beralih dari jalan itu,ia sangat menantikan siang nanti,ia tau Cafe itu adalah Cafe yang akan mempertemukan jodohnya buktinya disana tertengger poster kedua pasangan yang bertemu,untung ia tau tadi bukannya mulai jam 2 siang.

Disisi lain Jaehyun masih mengitari kota,menunjukkan jalan pada sahabatnya.
"Kita ke Cafe dulu aku lapar." mendengar itu Jaehyun memarkirkan mobilnya.

"Seafood?" tanya Jeka,sebenarnya dia kurang suka Seafood.

"Hehe kau taukan kesukaanku." Jeka menatap datar,perasaan dirinya yang mengatakan lapar kenapa jadi sahabatnya yang mengatur.

"Haish yasudah ayo masuk,pesankan aku apa saja asal tidak ada udangnya!" Jaehyun mengangguk.

Setelah memesan Jaehyun hanya mengetuk jarinya dan matanya tak sengaja menatap Cafe yang baru buka.

"Bro sepertinya permintaanku sudah saatnya kau kabulkan." Jeka menatap bingung.

"Apa?" tanya Jeka.

"Jam 2,kau harus ikut bersamaku tidak boleh menolak karena ini salah satu keinginanku!" Jeka menaikkan bahunya tidak merasa keberatan.

"Tidak akan aku tolak kecuali kau membawaku pada hal aneh!" Jaehyun yang kini menaikkan bahu.

"Kita lihat saja nanti!" Jeka mengangguk ia tak mau ambil pusing.

TBC.

Mail Reply Cafe{£ND}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang