13💌💔

321 35 0
                                    

Setelah beberapa minggu kemudian mereka mendapat surat terakhir sebelum mereka diberikan kesempatan untuk saling berkenalan secara langsung.

Kini Jaehyun memandang surat itu tanpa berniat membukanya karena takut mengecewakan.
"Kenapa wajahmu kusut?" tanya Jeka yang menatap ipadnya.

"Suratku sudah sampai,tapi aku takut kecewa membukannya." Jeka mengerti iapun sempat tau surat sebelumnya yang Jaehyun tolak permintaan gadisnya yang menginginkannya untuk berhenti dari olehraga basket.

"Coba aku yang buka jika kau masih ragu." Jaehyun menjauhkan surat itu dan menggeleng"tidak perlu,mau dia suka atau tidak tetap keputusan saat kita bertemu nanti bukan?"tanya Jaehyun yang dibalas anggukan Jeka akhirnya dengan penuh keberanian Jaehyun membukanya.

19
Kita akan tetap bertemu,maaf menyinggungmu disurat sebelumnya,tapi yakinlah bisa saja aku berubah fikiran Mianhae aku tak bermaksud membuatmu terbebani karena kekurang ajaranku jadi semoga saat kita bertemu kau bisa mengenaliku see you 19

Jaehyun akhirnya merasa bahagia ia memeluk Jeka dengan erat"Ah aku bahagia,ternyata dia tidak seegois yang aku fikirkan,kau tau dia bisa menerimaku lagi,see dia akan berubah ketika kita bertemu nanti."Jeka mengangguk,ia pun menepuk bahu sahabatnya"berjuanglah sobat."ucap Jeka.

Jeka berlalu meninggalkan sahabatnya yang masih bahagia,ia segera mengambil surat itu dari sakunya,ia pun tersenyum simpul dan segera membukanya.

97
Kau tau angka ini mungkin keberuntunganku karena aku lahir pada tahun itu,ouh ya aku ingin mengatakan jika saat bertemu jangan salah kenali gadis itu bisa membuatku sakit hati hehe...tidak aku hanya bercanda.

Jeka menyeringai"siapa bilang aku tidak mengenalimu bahkan sifatmu ini akan aku bayangkan saat kita bertemu."gumam Jeka.

Aku tidak banyak mengukir kata,tapi mungkin kau harus berjanji menggunakan pakaian berwarna Coklat agar aku mengetahui dirimu aku suka warna itu jika perlu kau tau hehe see you 97.

Sedangkan dilain tempat dua gadis tengah terduduk dikursi Sofa ditempat Lisa,Lisa nampak semangat membaca surat itu ia dengan segera membukannya.

97
Gunakan dress berwarna putih aku suka dengan itu nanti,agar aku mengetahuimu banyak hal yang ingin aku sampaikan nanti see you 97

Lisa memikirkan dress berwarna putih ah iya ingat ada satu yaitu milik eommanya saat gadis dan pasti masih muat ditubuhnya,dia akan gunakan itu.

Sedangkan Rose merenung,ia semakin bingung tapi ia memiliki ide lain,cukup egois tapi ia bisa apa ia tidak suka pria itu walau belum melihatnya coba saja pria itu mau mengalah sayang dia tidak mau memikirkan tawarannya.

Ia membuka surat itu.

19
Maaf aku tidak bisa mengabulkan satu permintaanmu yang itu,aku sungguh tidak bisa meninggalkan hobiku dari kecil,dan terimakasih kau masih mau mengirimku surat.Aku tau aku egois memilih kegemaranku sendiri tapi kenapa setiap aku tanya kenapa kau membenci basket kau tak pernah mengatakannya jika kita bertemu nanti kuharap kau mau menjelaskannya see you 19

Rose meneteskan air matanya,ia bingung rasanya dunianya berhenti,ia tidak mau bercerita pada Lisa selama ini dia hanya mengatakan bahwa semua baik-baik saja tapi sekarang berubah,sekarang tidak lagi ia tidak sanggup ia ingin menghilangkan semua kesedihannya dan itu hanya pada Lisa.

Tinggal 3 hari lagi menuju pertemuan itu dan Rose dilanda kegalauan ia ingin berhenti ia tidak tau cara menghentikan ini,segera ia mengangkat dering ponselnya yang berbunyi.

Rose

Iya Ma??

Malam nanti kau harus ikut Mama

Kemana??

Ada undangan dari kolegan kau harus ikut sebagai anak penerus kami nanti

Apakah wajib Ma?

Iya nak,pasti disana banyak anak kolegan yang hadir kau harus berdandan yang cantik mungkin saja ada yang menarik dimatamu hehe

Ne Ma,Rose tutup

Tuttt

Apakah cara ini ia pergi,tapi bukan hal yang tepat saat ini,ia tidak ingin memaksakan perasaannya ada sedikit hati menaruh rasa suka pria didalam surat ini,dia baik perhatian dan selalu membuat jantungnya berdebar.

"Arghh sialan!" umpat Rose langsung masuk kekamar Lisa dan disana sudah ada Lisa yang sedang memilih pakaian.

"Mau kemana?" tanya Rose.

"Aku sedang memilih gaun putih untuk nanti bertemu pria itu." ucap Lisa antusias,wajahnya sudah menunjukkan bahwa ia sedang bahagia.Sedangkan Rose menatap sedih.

Apakah aku harus egois merebut kebahagiaan sahabatku sendiri,tidak Rose...arghh tuhan aku ingin diposisi Lisa_batin Rose.

"Lis.." panggil Rose.

"Hemm.." ucap Lisa yang masih memilih pakaiannya ia sibuk sampai tidak memperhatikan ekspresi sahabatnya ia tidak sadar itu.

"Lis bagaimana jika aku tidak menyukai pasanganku?" seketika Lisa menghentikan memilih pakaian,ia segera menatap Rose dan tersenyum.

"Bukan jodohmu Rose atau mungkin kini kau bicara tidak tapi dikemudian hari kau akan berubah." ucap Lisa meyakinkan.

"Kau tidak tau masalahku!" Rose duduk disisi ranjang membuat Lisa menghampirinya.

Lisa memeluk Rose mengelus rambutnya dengan sayang Rose sendiri memeluk Lisa seakan dirinya tengah dilema"ceritakan kenapa kau bisa langsung menolaknya?"tanya Lisa.

"Aku....aku benci karena dia pemain basket apalagi ketuanya." Lisa terdiam,ia segera menatap mata Rose dan menangkup pipi gadis itu"apakah karena kisah masalalu?"Rose langsung menangagguk pelan.

"Yaampun Rose itu sudah lama dan orang yang berbeda pula." ucap Lisa meyakinkan.

"Lis,tidak ada yang tidak mungkin oke aku faham manusia tidak akan sama tapi apa tidak ada pilihan lain kenapa dia harus memiliki kesukaan yang sama??" ucap Rose menangis tersedu.

"Aku tidak tau Rose bahkan aku tidak mengerti mengapa aku dipasangkan dengan orang yang dingin kau tau mantanku dulu juga begitu." ucap Lisa cemberut.

"Mantan playboy itu,ah aku ingat memang menjijikan." ucap Rose.

Ya Lisa pernah berpacaran itu pun karena dipaksa dan yang membuatnya kesal pria itu playboy dan selalu selingkuh dibelakang Lisa dan sekarang Lisa kapok mencari pria kejadian itu saat ia menduduki bangku SMA.

"Memang dia sangat aku benci,kau selalu beruntung Rose dan aku selalu ada bersamamu." dalam hati Rose tidak sebahagia itu ia sangat ingin menjauh dari kenyataan itu apakah ia harus meminta Lisa menukar pasangannya ia tidak mau tau.

Rose memikirkan cara yang tepat agar Lisa tidak membencinya nanti,tapi apa ia tidak mau juga menjadi teman egois tapi selama ini dia tak pernah meminta apapun pada temannya jadi sekali saja ini mungkin Lisa akan memakluminya ya ia akan melakukan itu nanti.

Lisa aku harap kau mengerti masalahku izinkan aku egois masalah kali ini,jauhi aku dari bayang masa laluku Lis hanya kamu yang bisa_batin Rose.

Tbc..

Mail Reply Cafe{£ND}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang