2 bulan kemudian....
"Jeka apa yang kau inginkan,aku tidak mau jadi sekertarismu aku ingin jadi staff bagian saja!" tolak Lisa.
"Ayolah Mommy,kau taukan aku ingin selalu berada disampingmu." ucap Jeka manja.
"Tidak,aku tidak bisa aku di devisi pemasaran saja ya..." pinta Lisa dengan puppy eyesnya.
"No,kalau begitu Jeka ikut disana saja!" ucap Jeka tegas.
"Lalu siapa pemimpin perusahaannya??jangan bodoh ya Jek!" Lisa tak habis fikir kemana arah pemikiran pria itu.
"Jeka bodoh karena Mommy,Mommy yang tidak mau mendengar kemauan Jeka!" ucap Jeka menutup laptopnya dan bergelayut manja pada Lisa.
"Ayolah Jek jangan kekanakan,bahkan menjadi sekertaris bukan kemauanku,aku tidak mau bekerja seberat itu!" ucap Lisa meyakinkan.
"Tidak mau bekerja seberat itu,bagaimana kalau menjadi Nyonya Jeon saja?" mendengar itu Lisa memutar bola mata dengan malas,Jeka malah semakin bergelanyut manja memeluk perut Lisa yang berdiri disampingnya.
"Ekhem...maaf tuan." wajah Jeka berubah datar dengan kehadiran Jimin membuat Jimin salah tingkah karena ia yakin gajinya akan dipotong lagi.
"Apa?" tanya Jeka ketus dan mendapat cubitan pelan dari Lisa.
"Stt gak boleh gitu!" Jeka mengangguk patuh dan mulai menormalkan ekspresinya.
"Tuan setengah jam lagi anda harus pergi ke Negara A disana kita akan membahas mengenai kerjasama yang baru." mendengar itu Jeka mengangguk dan menyuruh Jimin pergi.
Setelah Jimin menutup pintu ekspresi Jeka langsung berubah 180° dari ekspresi datar menjadi manja lagi.
"Hwaa....tuhkan Mom hiks..Jeka harus keluar negri Jeka gak mau ninggalin Mommy!" ucap Jeka memeluk Lisa makin erat membuat Lisa menghela nafas dan mengelus wajah Jeka,kapan pria itu akan dewasa.
Lisa sudah lelah dan ini mungkin waktu yang tepat ia melepaskan masa gadisnya,Lisa pun melepas pelukan Jeka mengelus pipi pria itu.
"Berapa lama?" tanya Lisa dengan tenang.
"2 bulan,tuh lihat lama kan?Jeka gak mau jauh dari Mommy." ucap Jeka melengkungkan wajahnya,jika karyawannya tau mungkin mereka akan menertawakan ekspresi bosnya sendiri yang konyol.
"Sayang...." seketika Jeka menunjukkan wajahnya dengan berbinar memdengar panggilan baru dari gadis yang dicintainya.
"Mommy bilang apa katakan lagi,Jeka gak denger!" tanya Jeka antuasias membuat Lisa menghela nafas.
"Sayang..." bisik Lisa ditelinga Jeka membuat Jeka hendak menciumnya namun langsung dihentikan Lisa.
"Ihh nyebelin main nyosor terus,sttt dengerin ya,Jeka harus keluar negri oke!" pinta Lisa lembut sambil merapihkan dasi Jeka,namun mendapat gelengan dari Jeka dengan keras dan itu cukup membuat Lisa gemas sendiri.
Lisa mendekatkan wajahnya ketelinga Jeka"Kalau kamu pergi kerja di luar negri pulangnya aku siap dinikahi."bisik Lisa membuat jantung Jeka terhenti.
Deg
"Lis,kamu...apa tadi kamu bilang??" tanya Jeka dengan senang,saking senangnya ia tidak konsen.
"Aku tidak mau mengulangnya lagi sayang,semangat!!" Lisa langsung keluar ruangan Jeka.
"Tepati Janjimu Mom!!" teriak Jeka,Ia langsung melompat kegirangan dan menaikan tangannya keatas seolah habis mendapatkan piala.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Mail Reply Cafe{£ND}
Fiksi PenggemarSemua berawal dimana kedua sahabat itu ingin mencari jodoh lewat sebuah Mail Reply Cafe,yang baru saja menghadirkan event berupa kupon yang dimana mereka bisa mendapatkan pasangan lewat surat yang setiap saatnya Cafe itu akan tampung,dan dengan semi...