36💌💔

432 38 1
                                    

Kini adalah hari dimana Jaehyun akan melakukan pertandingan paling legendaris karena bukan pertandingan sesama kampus lagi tetapi setingkat Asia dan ia harus membuktikan ia bisa.

Beberapa minggu yang lalu Jaehyun mendapat undangan tersebut dengan semangat ia menerimanya karena ini harus ia banggakan,bukan orang biasa yang masuk ke grup itu.

Akhirnya Jaehyun meminta Lisa maupun Rose untuk ikut serta menjadi penonton VIP dan Rose sudah menolak ia tidak mau,ia tidak mau kejadian yang sama terulang.

Lisa meyakinkan bahwa Jaehyun pria kuat tidak sama seperti mantannya dulu dan akhirnya Rose luluh dan dengan terpaksa ikut menyaksikan pertandingan Jaehyun.

"Rose lihat kekasihmu sepertinya akan mulai bertanding!" tunjuk Lisa pada salah satu grup dengan kaos berwarna putih itu.

"Dia tampan bukan?" goda Lisa menyenggol Rose yang sudah merona rasanya hari ini jantungnya berdebar lebih cepat.

Akhirnya permulaian dimulai saat bola dilempat keatas dan berhasil ditangkap oleh Jaehyun tim Jaehyun kini telah melaju lebih cepat dari tim lawan.

Rose nampak antusias situasi ini sudah lama tidak ia rasakan dan situasi berbeda ini membuatnya semakin tak kuasa membendung rasa bahagianya.

"Jae...kau bisa!!" teriak Rose dan mendengar itu Jaehyun semakin ingin menunjukkan kemampuannya dan dengan sekali shoot ia mendapat poin pertama membuat para penonton bersorak bahagia.

Pertandingan terus dimulai dengan poin yang terus saling menyusul,hingga waktu istirahat tiba Rose dengan semangat menyodorkan air mineral menghapus keringat Jaehyun dengan telaten.

"Terimakasih mau menjadi penyemangatku sayang." ucap Jaehyun dengan senyum manisnya membuat semua penonton perempuan yang melihat di layar kaca menatap Rose iri.

"Iya,jangan kecewakan aku." ucap Rose.

Cupp

Satu ciuman dipipi Jaehyun membuat Jaehyun syok dan debar jantungnya tak terkendali,ia membelai bekas kecupan itu,semangatnya sekarang lebih menggebu.

Aku mencintaimu sangat_

"Haha...kau berani sekali uhh liat babang Jae jadi semangat 45." goda Lisa membuat Rose tersipu malu.

Permainan kini berjalan kembali,dan kini yang mendribble bola adalah Jaehyun ia terus mendribble melempar kearah kawannya dan hingga didepan ia mendapat lemparan bola itu lagi namun tiba-tiba dadanya sesak.

Semua penonton histeris melihat Jaehyun yang nampak kesakitan memegang jantungnya,Jaehyun menjatuhkan bolanya terbatuk darah dan kesadarannya kian mengurang.

Taeyon yang sedang bersih-bersih melihat botol obat yang tidak Jaehyun bawa dan dengan langkah gusar ia meraih telephone.

Hallo

Lisa,apa Jaehyun disana

Iya eomma..kami harus menyusulnya

Katakan ada apa!

Eomma datanglah ke xxxx Jaehyun membutuhkan eomma!

Tutt

Dengan panik Taeyon ketempat yang Lisa beritahu,beda halnya Rose terus meneriaki nama Jaehyun setelah di bawa oleh para petugas,Rose khawatir kejadian yang sama terjadi dan inilah.

"Lisa...hiks...Jaehyun sudah kubilang ini bukan hal baik hiks..." Lisa mencoba menenangkan ia juga tidak mengerti.

Taeyon yang telah datang pun akhirnya menanyakan keadaan putranya,wajahnya kian memucat.

"Lisa,Rose bagaimana keadaan Jaehyun??" sontak Rose memeluk Taeyon dengan tangisnya.

"Hiks...dia sedang ditangani dokter Eomma bagaimana Rose sudah punya firasat buruk dan ini benar terjadi!" ucap Rose.

"Eomma sebenarnya kenapa dengan Jae?" tanya Lisa dengan gusar.

"Sebenarnya Jae memiliki penyakit jantung,ia lupa meminum obatnya jadi inilah yang sekarang terjadi,tenanglah Rose doakan saja Jaehyun baik-baik saja." ucap Taeyon menenangkan.

Lampu masih berwarna merah menandakan operasi masih berjalan tidak ada yang tau apa yang sedang terjadi didalam kecuali para dokter yang bertugas.

"Sebenarnya ini hal yang Rose benci eomma hiks...Rose dulu memiliki kekasih yang sama dengan Jae penyuka permainan basket,saat itu Rose jatuh cinta karena dia pria yang pengertian namun saat ia bermain dipertandingan kampus ia terjatuh sekatika memegang dadanya dan saat dibawa kerumah sakit ternyata dia mengidap penyakit jantung akut dan tidak terselamatkan hiks...dia Min Winwin kekasihku,dia meninggal didepan mataku dan aku tidak mau cinta keduaku mengalami nasib yang sama,kenapa harus basket eomma??" ujar Rose.

"Karena mereka satu Appa." seketika Rose diam mematung mendengar dengan syok.

"Maksud Eomma?" tanya Rose.

"Suamiku diam-diam telah menikahi perempuan yang dicintainya saat aku ia nikahi,ia memiliki dua putra dari istri pertamanya,Winwin adalah anak pertamanya ia sama dengan Jaehyun tidak suka berbisnis berbeda dengan Jimin anak keduanya yang suka dengan bisnis Winwin memiliki penyakit itu turunan dari Appanya dan begitupun Jaehyun." ucap Taeyon memperjelas.

"Jadi selama ini hiks....Jaehyun...aku tidak mau kehilanganmu." Rose berlari melihat lewat kaca kecil bagaimana Jaehun terlelap dengan damai.

"Jangan tinggalkan aku..." lirih Rose,Lisa membawa sahabatnya untuk menenangkan diri Lisa tau itu pasti berat ia pun tak menyangka bahwa Jaehyun dan Winwin adalah saudara tiri.

Lampu padam seketika membuat ketegangan menghampiri para wanita itu,dokter berjalan menghampiri.

"Maafkan kami pasien tidak terselamatkan karena kerusakan pada jantungnya kami sudah berbuat semaksimal mungkin tapi tuhan berkata lain,tuan Jaehyun telah meninggal dunia." Jatuhlah Rose ia sudah tak ada harapan untuk bahagia.

"Hiks...Rose...." ucap Lisa mendekap sahabatnya.

Taeyon masuk kesana mengguncang tubuh anak semata wayangnya yang terbalut kain tangisnya kian jelas pilu,Rose terdiam sesaat berjalan bagai seorang mayat.

Ia menatap jasad itu"Kenapa...."ucap Rose dengan pandangan sendu tak lama air matanya keluar.

"Hiks...kenapa saat aku sudah jatuh cinta kau pergi hiks...kenapa saat aku menginginkan kebahagiaan darimu kau pergi kenapa hiks...kenapa kau membuatku bahagia jika berakhir seperti ini hiks....kau berbohong kau memintaku bersamamu tidak meninggalkanmu tapi APA bahkan kau yang melakukan itu..hiks..." Rose mendekat tubuh itu dengan air mata yang membanjiri.

"Rose,sudah hiks...biarkan Jaehyun tenang!" ucap Lisa menarik Rose yang enggan pergi.

"Rose,biarkan pihak rumah sakit melakukan tugasnya hiks...ayo nak...hiks.." ucap Taeyon pilu ia harus menerima kenyataan anaknya pergi sebelum dirinya.

Rose tetap mendekapnya erat,ia menjerit histeris saat terlepas dari Jaehyun"TIDAK JAEHYUN!!"teriak Rose ia sungguh tidak mau.

"Rose tenangkan dirimu!" ucap Lisa menggoncang Rose yang menatap kosong setelah itu Rose ambruk seketika.

"Rose!!" teriak Lisa dan Taeyon mereka membawa Rose yang pingsan untuk ditangani.

Beberapa jam kemudian Rose terbangun ia merasakan kepalanya pusing.

"Lisa,Eomma dimana Jaehyun kenapa hanya kalian?" tanya Rose dengan parau.

Lisa dan Taeyon hanya menunduk.

"Aku bermimpi buruk,dia meninggalkanku dia memang menyebalkan,sekarang aku mau kepertandingannya." ucap Rose hendak duduk.

"Rose sadarlah Jaehyun telah pergi!" ucap Lisa.

"Hah kau bercanda please Lis itu tidak lucu!"sergah Rose menyingkirkan Lisa.

"Rose yang dikatakan Lisa benar." mendengar suara Taeyon hancur sudah doanya ia langsung terjatuh kelantai tak ada harapan senyuman atau apapun.

Tbc.

Mail Reply Cafe{£ND}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang