Lisa yang sadar segera mendorong Jeka ia gelagapan seperti pencuri yang tertangkap basah karena mencuri barang.
"E..eomm..a." Lisa pun menunduk sambil mengepalkan tangan,Jeka yang menyadari Lisa yang takut segera merangkulnya.
Jeka menatap wanita parubaya itu nampak tak asing baginya,tapi ia menepis mungkin hanya perasaannya.
"Ah saya temannya Eomma,nama saya Jeon Jeka." ucap Jeka dengan sopan sambil mencoba akrab,Lisa menatap Jeka dengan tajam.
"Ah begitu,kenapa Lisa tidak pernah bilang punya teman setampan dirimu,ah sudahlah ayo Lis bawa masuk,gak sopan kamu langsung suruh pulang udah nganter kamu loh..." ucap Sandra segera masuk.
"Eom..." Lisa langsung menjauhkan tangan Jeka dengan kesal"kau ini mulut comberan ya gak tau apa kita bukan teman?!"ucap Lisa kesal.
"Ouh nanti juga bukan teman lagi,tapi Wife and Husband." bisik Jeka membuat Lisa segera masuk takut ia terkena guna-guna,Jeka terkekeh dan ikut masuk rumah,ia mengamati rumah itu kecil namun nyaman karena rapih dan bersih.
"Maaf ya deul,ini rumah tidak sebesar milikmu tapi semoga kau nyaman." ujar Sandra dengan sopan membuat Jeka senang"Lis cepat buatkan Coffe untuk Jeka!"ucap Sandra.
Lisa segera menurut,bagaimanapun ia tak pernah menolak perintah Sandra,ia sangat menyayangi Eommanya yang cerewet itu.
Lisa pun segera meletakkan secangkir teh dengan camilan yang manis,melihat itu Sandra menepuk jidat"kau itu bagaimana,Eomma meminta kau menyediakan Coffe dan kenapa camilan manis kan Eomma meminta bawakan kue yang digoreng biar tidak terlalu manis saat dimakan!"ucap Sandra komplain.
"Bukan begitu Eomma,diakan tidak suka Coffe dan juga dia suka...." Lisa terkejut karena keceplosan ia lupa jika seharusnya menyembunyikan itu,Sandra penasaran yang diucapkan anaknya sedangkan Jeka menatap Lisa tajam penuh tanya.
"Ah maksud Lisa feeling saja jika pemuda itu tak suka Coffe,lihat saja tak ada sedikitpun jangut didagunya berarti dia tidak merokok atau minum Coffe." Sadra tertawa mendengar alasan putrinya.
"Sudah biar Eomma buatkan lagi!" ucap Sandra.
"Tidak perlu Eomma,terimakasih ini saja sudah cukup,dan yang dikatakan anak eomma benar saya lebih suka makanan manis dan juga tidak suka Coffe." Sandra faham karena Jeka adalah teman putrinya jadi ia tidak bisa mengelak.
Sandra pamit kebelakang karena ia harus menjemur pakaian segera ia pergi dan kini suasana canggung karena hanya ada Lisa dan Jeka.
"Katakan Lisa,kenapa kau bisa tau apa kesukaanku?!" tanya Jeka dengan tegas.
Lisa mulai gugup,ia tidak boleh membongkar atau sahabatnya akan sedih ia akan menutupi ini"Eumm kebetulan saja,bukankah feeling selalu tepat?"tanya Lisa menetralkan rasa gugupnya.
"Jawab dengan jujur Lisa!!" ucap Jeka dengan nada lebih tinggi.
"A-ku tidak berbohong Jek..." segera Jeka menarik tengkuk Lisa lalu menciumnya membuat Lisa yang tidak siap segera mendorong sedangkan Jeka enggan melepasnya.
Setelah beberapa menit Lisa mendorong Jeka karena kehabisan nafas,Jeka mengelap bibir plum itu"Katakan kenapa kau tau semua itu?"tanya Jeka mendesak.
Plakk
"Br*ngsek,kau merebut first kiss ku yang hanya boleh diambil suamiku,ahk dasar gila!" teriak Lisa memukul Jeka dengan rasa marah.
Jeka yang baru sadar ia segera menggapai tangan Lisa dan langsung ditepisnya,padahal hatinya berbunga karena orang pertama yang menyentuh gadis yang akan menjadi miliknya.
"Akukan yang akan menjadi suamimu." ucap Jeka menggoda,Lisa langsung pergi menuju kamarnya dan ia tidak sadar Jeka mengikutinya.
"Pria gila,kenapa kau ikut KELUAR atau aku akan berteriak!" ancam Lisa.
"Silahkan,mungkin Eommamu akan menyangka kita melakukan sesuatu dan kau akan dinikahkan denganku." ucap Jeka membuat Lisa mengepalkan kedua tangannya.
"Kau memang tidak tau malu,apasih maumu?" tanya Lisa.
"Mauku adalah kau jujur,kenapa kau bisa tau kesukaanku?" tanya Jeka.
Lisa memutar bola matanya malas,pria didepannya benar-benar keras kepala"baiklah aku jujur,tidak sengaja aku membaca kertas sahabatku menganai makanan kesukaanmu,puas!"Jeka nampak masih curiga.
Lisa segera mendorong Jeka keluar kamarnya dan menutup pintu dengan keras membuat Jeka menyeringai.
"Huh,kita lihat sampai kapan kau akan membohongiku Baby." gumam Jeka,sedangkan jantung Lisa sedang tak karuan,ia memegang bibirnya"pria gila!"kesal Lisa.
💔
Keesokan harinya Jaehyun sudah boleh pulang karena kondisinya pulih lebih cepat dari perkiraan hanya tinggal mengeringkan luka dikepalanya saja.
"Terimakasih dok." ucap Taeyon membantu anaknya untuk segera pulang.Setelah pulang Jaehyun segera kekamarnya dan tak lama Jeka yang mendengar kepulangan sahabatnya langsung datang mengunjungi.
"Apa keadaanmu semakin membaik?" tanya Jeka.
"Seperti yang kau lihat." ucap Jaehyun menampilkan senyum manisnya,namun atensinya menatap keberadaan orang lain.
"Hyung?" ucap Jaehyun,ia kaget karena kakak tirinya berada disini.
"Dia adalah tangan kananku Jae,dan aku baru tau dia kakak tirimu,kukira kau tidak punya kakak." ucap Jeka diangguki Jaehyun.
"Mian,aku tidak bermaksud." ucap Jimin diangguki Jaehyun,Jaehyun mengerti diusia Jimin yang dibilang lebih tuan pastinya Jimin sudah mengerti kasih sayang seorang Appa dan tega mengusir adik tirinya karena tidak suka.
"Aku mengerti hyung,jikapun aku diposisimu aku akan melakukan hal yang sama,sudahlah yang lalu biar berlalu lagian aku tidak perduli." ucap Jaehyun dingin.
"Hey apakah kemarin kau sudah bertemu gadis yang disurat itu,apa sesuai perkiraanmu?" tanya Jeka.
"Tidak,bahkan ia menyebalkan." ucap Jaehyun.
"Tapi Eomma menyukainya,kau tidak boleh menolak gadis sebaik dia deul!" ucap Taeyon hanya mendapat anggukan Jaehyun"aku hanya mengutarakan isi hatiku Eomma."ucap Jaehyun,Jeka sungguh iri dengan Jaehyun.
"Memang gadis seperti apa yang kau harapkan?" tanya Jeka.
"Ada satu gadis yang waktu itu membuat hatiku merasakan getaran yang entah apa tak bisa kujabarkan,dia gadis di acara lomba basket perkampus yang pernah kuceritakan,tapi aku tak menemukannya setelah itu." ucap Jaehyun.
"Haha..yang sabar ya sobat." ucap Jeka dengan senyum paksa dan Jimin sadar perlakuan Jeka itu terpaksa bukan tulus.
"Kau sendiri bagaimana gadismu?" tanya Jaehyun.
"Ya begitulah tidak ada yang unik." ucap Jeka membuat Jaehyun bingung gadis seunik apa yang bisa membuat sahabatnya bertekuk lutut,ia penasaran gadis yang menjadi pasangan sahabatnya.
"Hey tak ada yang salah bukan kita berkencan bersama nanti?" tanya Jaehyun di balas anggukan Jeka.
"Segeralah pulih maka kita akan bersama saling bertemu dengan pasangan kita,ouh ya tapi aku tidak meminta kontaknya." ucap Jeka.
"Tenanglah Eomma punya kontak Lisa jadi kalian tidak perlu khawatir." ucap Taeyon hanya dibalas gelengan semua pria,ternyata wanita lebih gesit jika masalah hati.
"Ah terimakasih Eomma." ucap Jaehyun.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mail Reply Cafe{£ND}
Fiksi PenggemarSemua berawal dimana kedua sahabat itu ingin mencari jodoh lewat sebuah Mail Reply Cafe,yang baru saja menghadirkan event berupa kupon yang dimana mereka bisa mendapatkan pasangan lewat surat yang setiap saatnya Cafe itu akan tampung,dan dengan semi...