17💌💔

333 32 0
                                    

Lisa memarkirkan motornya dan terkejut saat Rose ada disana seperti menunggunya.

Rose berlari kearah Lisa lalu memeluk gadis itu,Lisa yang belum siap hampir saja terjatuh,Rose menangis sesegukkan"ada apa?"tanya Lisa.

Rose melepaskan pelukannya menarik Lisa kekantin kantor,ia segera duduk berhadapan dengan Lisa.

"Aku minta Maaf aku tau aku egois,jangan difikirkan ya Lis ucapanku waktu itu aku tau itu sangat tidak pantas bagi kita yang sebenarnya adalah sahabat,seharusnya aku tidak mengatakan hal itu padamu." ucap Rose.

"Aku tau maksudmu Rose,aku juga mengerti,aku akan merelakannya kau bisa menukar pasangan kita." seketika Rose terbelalak kenapa Lisa tau tujuannya.

"Kamu..." Lisa menghela nafas.

"Imo yang memintaku,jika tidak aku tidak tau masalahmu waktu itu mian aku baru tahu." Rose mengerti sekarang keadaan sahabatnya,tapi ini adalah kesempatannya.

"Lis,aku minta maaf aku tidak akan memaksa..." Lisa menggeleng kuat"kau sahabatku,sudah aku anggap sebagai Eonnie,kau terlalu baik sebagai sahabatku kau harus mendapatkan yang terbaik juga."ucap Lisa membuat Rose bahagia dan memeluknya.

"Gomawo Lisa,aku sangat senang." ujar Rose.

"Ne,ouh ya ketika kau datang kesana kau kenakan pakaian dress putih dan bawakan coklat panas,karena sebelumnya dia memintaku mengenakannya." ucap Lisa,Rose segera mengangguk faham.

"Kalau begitu aku kerja dulu,pasti Imo menungguku." ucap Lisa segera beranjak dari tempat duduk,ia segera pergi.

"Mian Lisa.." lirih Rose.

Lisa kini bekerja dengan kurang semangat entah kenapa padahal dirinyakan sudah rela dan benar-benar tulus menerima apa yang ia sudah putuskan.

"Kau kenapa?" tanya Minnie.

"Memang aku kenapa?" tanya Lisa kembali membuat Minnie menggeleng kepala.

"Maksud Minnie,kenapa kau kusut sekali hari ini ditambah beban kepalamu sangat kontras terlihat bagai kepulan asap." ucap Bang Chan.

"Ishh kalian ini,ouh ya malam ada bioskop penayangan Divergent 3 apakah kalian minat menonton bersama?" tanya Lisa.

"Hah,aku sudah menonton kemarin." ucap Minnie.

"Kenapa tidak mengajak,kemarin malam aku kehabisan tiket." ucap Lisa lemas,Minnie yang kasihan menatap Bang Chan,meminta pendapat dan diangguki kekasihnya.

"Baiklah Lisa kami akan menemanimu,kuharap kau terhibur." ucap Minnie.

Lisa mengangguk,ia segera menyelesaikan tugasnya,ia tidak mau tugasnya menumpuk dan malam ia akan sangat lega menonton sepuasnya.

Sedangkan disisi lain seorang pria tengah memukul samsaknya dengan begitu keras dan membuat seseorang disampingnya memijit pangkal hidung.

"Tuan,kenapa anda menyiksa diri sendiri kenapa anda harus mendengarkan Mrs.Jeon,anda punya wewenang sendiri bukan?" Ucap Jimin selaku tangan kanannya,Jeka tak menghiraukan.

Bugghh

Bugghh

Drttt Drttt

Dering ponsel membuat atensi Jimin mendadak teralihkan,ia melihat nama kontak dan bernama 'Mrs.Jeon'.

"Eomma anda menelphone." ujar Jimin namun Jeka tak menanggapinya"Tuan..."ucap Jimin lagi namun ia justru kaget.

Brakkk

"BISAKAH BIARKAN AKU MENCOBA TENANG,KAU SELALU CEREWET!" teriak Jeka dan berjalan menjauhi Jimin,Ya semenjak Dara membahas tentang perjodohan ia muak apalagi yang dipasangkan Dara bukan gadis yang ia cintai ia tidak suka,karena dirinya pria bebas menentukan apapun sekehendaknya.

Jimin mengusap dada segera mengangkat telephone dan menjelaskan keberadaan Jeka dan semoga Mrs.Jeon mengerti akan privasi anaknya fikir Jimin.

Jeka meneguk hot coklatnya ia segera pergi kekamar berganti pakaian dan berfikir akan menghilangkan badmoodnya dengan bekerja dan bekerja.

Jimin yang melihat tuannya segera pergi kekantor karena mendengar ada kekacauan disana ia akan mengabari atasannya karena berangkat lebih awal,tanpa berlama-lama Jimin pergi dengan kunci mobilnya.

Pria dengan ikat dikepala nampak asyik dengan motor ninjanya ia mengendarai dengan senyum merekah namun ditengah jalan dadanya tiba-tiba sesak,ia oleng dan...

Brakkk

Semua orang mengerumuninya melihat apa yang terjadi dengan segera semua orang saling menunjuk,seorang satpam memberikan arahan agar tidak mendekat terlebih dahulu,sampai sebuah mobil hitam datang"Ada apa ini pak?"tanya Jimin khawatir.

"Tuan,ada seorang pemuda yang mengalami kecelakaan didepan gerbang perusahaan,saya tidak mengenalinya." ucap satpam.

Jimin segera bertindak,membuka helm pria tersebut"Jaehyun?"tanpa basa basi Jimin mengangkatnya dan membawa Jaehyun kemobil ia segera menuju rumah sakit.

Sedangkan Jeka mengumpati Jimin karena meninggalkannya seenak hati,ia sendiri langsung dapat kabar mengenai kecelakaan itu,ia segera pergi sendiri ke TKP.

Rose berjalan sesekali menendang krikil itu,namun saat ia berjalan sebuah mobil sangat kencang melewatinya hingga rambutnya ikut terbang"Siapa sih yang nyetir gak ada akhlaq banget."gerutu Rose,ia segera berjalan menuju kampusnya yup kampusnya tidak jauh dari kantor orang tuanya makannya ia selalu tenang karena orang tuanya bisa mengawasinya.

Dan kebetulan perusahaan Jeon pun hanya berbeda beberapa kilometer yang membiatnya sering melewati perusahaan itu,ia kagum dengan gedung itu ia suka desainnya.

Sampai matanya terkejut melihat pemuda yang sedang berbicara dengan seorang satpam dan Rose kenal dia adalah Jeon Jeka pemuda dipesta malam itu,matanya mengikuti arah pria itu melihat bercak darah di jalanan apakah ada yang baru saja mengalamu kecelakaan?

Rose pun panik dan menghampiri mereka tapi niatnya dirurungkan karena terlihat bahwa 20 menit lagi jamnya akan dimulai,ia tidak mau menjadi anak tak disiplin ia segera memutar jalan,belok kejalur yang berbeda.

"Siapa yang mengalami kecelakaan?" tanya Jeka pada satpam itu.

"Saya tidak mengenalnya tuan,tapi saya mendengar tuan Jimin memanggilnya dengan sebutan Jae...Jae..." mendengar nama awal itu Jeka sudah dibuat khawatir ia takut jika tebakannya benar.

"Jaeh..yun...ah ya Jaehyun tuan." ucap satpam itu membuat Jeka terdiam segera ia mengendarai mobilnya lagi dan mengecek lokasi Jimin berada.

Brakk

"Sial,ada apa dengan sahabatku kenapa dia bisa kecelakaan?! keparat" ucap Jeka sambil memukul stir,ia dan Jaehyun sudah bagaikan kakak adik dan kali ini ia tidak tau mengenai sahabatnya yang sedang mengalami kecelakaan memang sangat menyedihkan.

Jeka tak berhenti merutuki dirinya yang sudah beberapa hari tak bersapa dengan Jaehyun karena tugas kantornya,ia jadi seperti sahabat tidak berguna.

Tapi tidak,fikiran Jeka sekarang melalang buana,ia sejenak memikirkan kenapa Jimin mengenali Jaehyun,sebelumnya ia tidak pernah mendengar cerita dari Jaehyun mengenai siapa Jimin ataupun sebaliknya.

Tapi ia tidak harus memikirkan itu dulu yang terpenting ia bisa melihat keadaan sahabatnya,ia tidak akan memikirkan yang lain lagi"Jae bertahanlah kau harus bisa kembali melakukan hal konyol denganku!"ucap Jeka,ia sungguh khawatir dengan Jaehyun.

Setelah tiba di RS.MendadakCageur ia segera berlari menghalau perawat yang menghalangi jalannya,setelah mendapat ruang Jaehyun,Jeka tak ambil pusing segera keruangan yang diberitahukan oleh staff.

Kita sahabat tidak akan terpisah_batin Jeka.

TBc...

Mail Reply Cafe{£ND}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang