JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA YA LUV ❤️
Hari ini Abhita akan memulai pembelajaran di hari pertama sekolah. Dengan kelas yang di isi keempat temannya itu, membuat ia sangat bersemangat pagi ini.
"Morning, sayang." Sapa mamah pada anak bungsunya.
"Morning to mah." Jawab Abhita.
"Happy banget kamu pagi ini, ada apa sih?" Tanya mamah sambil menuangkan air di gelas milik Abhita.
"Aku sekelas mah sama empat orang yang selama mos kemarin sekelompok juga samaku." Jawab Abhita dengan senyuman manisnya.
Tak sengaja mata Abhita tertuju pada jam dinding yang berada tepat di hadapannya, ia bergegas meneguk air yang sudah di siapkan.
"Oh my god.. mah, aku berangkat ya? takut telat nih" Kata Abhita sambil melahap sandwich dan berpamitan.
"Abhita, pelan-pelan dong makannya! hati-hati kamu ya." Teriak mamah dengan menggelengkan kepalanya.
***
Kring! Kring! Kring!
Bel sekolah telah berbunyi, menandakan semua siswa harus segera masuk. Dengan nafas yang tidak beraturan, Abhita kini sampai di depan kelasnya.
"Huft.. hampir aja telat , dan untung belum ada guru." Kata Abhita sambil berjalan ke arah tempat duduknya.
Setelah Abhita duduk, tak lama kemudian datanglah seorang guru yang Abhita lihat di meja piket tadi.
"Selamat pagi anak-anak, perkenalkan nama saya Bambang, di sekolah ini saya bekerja sebagai guru seni budaya sekaligus guru piket di hari ini. Kedatangan saya kesini, ingin memberi tahu bahwa hari ini bu rere sebagai guru sejarah kalian berhalangan hadir dan tidak menitipkan tugas apapun. Sebagai gantinya, sekarang kalian boleh baca-baca buku di perpustakaan." Perintah pak bambang selaku guru piket.
"Baik pak.." Jawab seluruh siswa di kelas itu.
Mendengar jawaban seluruh siswa itu, pak bambang harap semua mengerti. Kini ia bergegas meninggalkan kelas 10A dan kembali ke meja piket.
"Buset dah, baru masuk udah free class aja." Cetus Alika.
"Sstt.. udah ikutin aja si, enak iya gak belajar." Kata Safana membalas perkatan Alika.
"Udah-udah, yuk ke perpus." Ajak Abhita yang memimpin jalan menuju ke perpus.
***
Sesampainya di perpustakaan, Abhita di buat kaget oleh orang-orang di dalamnya.
"Mampus gue." kata Abhita dalam hatinya.
"Ko ada mereka si?" Tanya Tarani.
Bukan cuma Abhita yang di buat kaget, ternyata keempat temannya pun juga merasakan hal yang sama.
"Oh my god, ada kak Ravish." Ujar Aleka si Ravish garis keras.
Tak membalas ucapan Aleka, kini mereka berlima segera masuk ke perpustakan dan mulai mencari buku yang ingin di baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
A QUADRAT [END]
Teen FictionArgani Bamantara, biasa di panggil Arga. Pria yang manjadi incaran setiap wanita. Dengan pribadi yang sederhana, tegas, cuek dan berwibawa, menjadikan ia salah satu pria yang paling di segani di sekolah. Siapa yang tidak mengenalnya, ia juga memimpi...